Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunda, Perhatikan Rambu-rambu Puasa buat Anak  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi anak dan makanan. TEMPO/Yosep Arkian
Ilustrasi anak dan makanan. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.COJakarta - Bulan Ramadan menjadi momentum yang tepat bagi orang tua memperkenalkan puasa kepada anak. Umumnya, orang tua mulai mengajarkan anak tentang berpuasa pada masa prasekolah. 

Menurut dokter spesialis gizi, Saptawati Bardosono, pada usia 1-6 tahun terjadi penurunan kecepatan pertumbuhan dibandingkan masa bayi. Secara fisik, anak tampak kurang berselera makan. Sesudah enam tahun, pertumbuhan si anak sangat dipengaruhi oleh jumlah makanan yang dikonsumsi dan bagaimana cara mengkonsumsinya.

Jadi pada usia berapa anak sudah layak berpuasa ditinjau dari kebutuhan gizinya? Dokter Tati—sapaan Saptawati—menyebut usia enam tahun sebagai usia yang tepat. Sedangkan usia kurang dari lima tahun, kata dia, anak sebaiknya jangan dulu dipaksa berpuasa. Alasannya, pada masa balita, si anak sedang mengejar ketinggalan pertumbuhan waktu bayi, seperti berat badan yang kurang. Jadi, jika dipaksa berpuasa, ia bisa kekurangan gizi di masa pertumbuhannya itu.

Jika anak balita sudah disuruh berpuasa sehari penuh, dapat terjadi dehidrasi. Berbeda dengan orang dewasa yang energi kala sahur bisa bertahan hingga pukul enam sore, anak balita tak lagi punya cadangan energi selepas pukul sebelas atau dua belas tengah hari.

Cara terbaik melatih anak balita berpuasa adalah membatasinya hingga tengah hari saja. Anak di atas lima tahun memang dianggap sudah mampu berpuasa sehari penuh.

Meski begitu, orang tua harus memperhatikan beberapa hal. Pertama, berat badan turun drastis dan anak menjadi lesu tak berdaya. Kedua, selera makan anak pada jam-jam normal berkurang dari biasanya. Ketiga, anak muntah atau diare lantaran ritme makan berubah. Jika muncul salah satu dari gejala itu, artinya ada ketidakseimbangan antara kebutuhan gizi dan jumlah makanan yang disantap.

Berikut ini beberapa tip untuk mengatasi ketidakseimbangan antara kebutuhan gizi dan jumlah makanan yang disantap:

- Pola makan diubah sesuai dengan waktu puasa tanpa mengurangi asupan makanan. Artinya, menu makan pagi untuk berbuka sebelum salat Magrib, menu makan siang diberikan pada sahur, dan menu makan malam untuk sesudah salat Maghrib.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Selingan makanan setelah salat Isya atau tarawih. Lebih baik lagi jika sebelum tidur, si anak masih bisa menenggak segelas susu demi menjaga keseimbangan gizinya.

- Konsumsi banyak cairan sepanjang waktu tak berpuasa. Tidak harus air putih, tapi bisa diganti dengan es krim, jus, buah-buahan, sup, atau makanan apa pun yang sarat air.

- Membatasi kegiatan anak yang menguras energi, seperti berlari-lari dan bermain di bawah terik matahari, agar anak tak mudah lemas kehabisan energi.

- Semakin bertambah umur si anak, orang tua dapat menjelaskan hikmah di bulan suci Ramadan, semisal makna berpuasa yang tak terbatas pada menahan lapar dan haus saja.

KORAN TEMPO | DINA ANDRIANI

Berita lainnya:
Makanan Terbaik Setelah Berolahraga
Bos Ingin Anda Tahu 10 Keinginannya Berikut Ini
'Iman' Pria Gampang Goyah Saat Berteman dengan Wanita

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Ilustrasi Ramadhan. Robertus Pudyanto/Getty Images
Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.


Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Plt gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengecek ketersediaan beras dan bahan pokok ke Food Station, Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, 4 April 2017. TEMPO/INGE KLARA
Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.


Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.


Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

TEMPO/Dasril Roszandi
Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.


Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Lomba membuat bungkus ketupat di Senggigi. TEMPO/Supriyantho Khafid
Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.


Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Pegawai negeri sipil (PNS) menguap saat berdoa dalam Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta,  30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.


Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Ratusan pemudik berjalan menuju gerbong Kereta Api (KA) Ekonomi Progo rute Yogyakarta - Jakarta di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, 10 Juli 2016. Arus balik pemudik pengguna jasa transportasi Kereta Api diperkirakan mencapai puncaknya pada 10 Juli karena aktivitas sejumlah perkantoran sudah mulai masuk pada esok hari. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.


Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Kendaraan wisatawan antre memasuki gerbang Situ Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Juli 2016. Sejak awal libur lebaran, destinasi wisata favorit ini telah dikunjungi ribuan wisatawan dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.


Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Menteri Perhubungan Ignasius Jonanmemantau arus mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, Sabtu, 2 Juli 2016. Tempo/Bagus Prasetiyo
Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.


Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.