Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Segala tentang Jerawat, Stres, Hormon, dan Pengobatannya

image-gnews
TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.COJakarta - Jerawat biasanya dikaitkan dengan para remaja. Namun, kenyataannya, 80 persen manusia pasti mengalami masalah dengan jerawat di bagian mana pun di tubuh.

Menurut spesialis kulit Dr Nick Lowe, banyak orang berpikir masalah jerawat bakal lewat seiring dengan berakhirnya masa remaja. Tapi faktanya, masalah jerawat menjadi alasan terbanyak orang mendatangi spesialis kulit, berapa pun usia mereka.

"Yang paling banyak terjadi, jerawat memang dialami di masa remaja. Namun banyak juga wanita yang bermasalah dengan jerawat di usia 20-an, 30-an, bahkan 40-an dan 50-an," kata Dr Lowe kepada Hello.

Serangan jerawat bervariasi, mulai hanya terlihat sebagai bintik, membengkak, pecah, atau bahkan lebih parah lagi. Namun, pada dasarnya, menurut Lowe, semua persoalan itu sama.

Penyebab jerawat adalah hormon dan diperburuk oleh bakteri berbahaya, sehingga membuat kulit berminyak dan kemudian muncul bintik-bintik putih, hitam, atau sampai membengkak. Daerah yang banyak diserang biasanya dahi, hidung, dan dagu.

"Kondisi ini kadang berhubungan dengan stres, obat-obatan tertentu, krim wajah yang bisa menyebabkan jerawat, kosmetik, atau kehamilan. Kebanyakan orang akan berusaha mengatasinya sendiri sebelum memutuskan pergi ke dokter," kata Lowe.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lima persen orang biasanya menunggu sampai setahun sebelum akhirnya berkonsultasi ke dokter, spesialis kulit, atau dermatolog, 25 persen orang tidak berusaha mencari bantuan medis dan tak pernah menggunakan obat dari dokter," tutur Lowe lagi.

Untuk mengatasi jerawat, obat-obatan yang biasa diberikan spesialis kulit adalah krim, salep, atau gel yang mengandung salicylic acid, benzoyl peroxideniacinamide, azelaic acid, antibiotik, dan retinol dari vitamin A.

Bila kondisi jerawat sudah agak parah, biasanya diberikan tablet atau obat minum yang mengandung antibiotik serta diuretic spironolactone, yang bisa mengurangi androgen, hormon yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Pengobatan lebih serius adalah perawatan di klinik, bisa berupa pengelupasan kulit, terapi sinar laser, dan suntik kortison.

PIPIT

Berita lainnya:
Tata Rias untuk Kamu yang Kurang Tidur
4 Olahraga Simpel untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Menakar Waktu yang Tepat untuk Punya Anak Lagi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

10 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

13 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

16 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

17 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

21 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).