Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Feby Haniv Ogah Garap Busana Perempuan  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Model membawakan rancangan desainer Feby Haniv dalam peragaan tunggalnya di Glasshouse Ritz Carlton Hotel, Jakarta, 19 Mei 2016. Sebanyak 20 koleksi busana pria FH Pour Homme Vanitas Mansion ditampilkan.  TEMPO/Nurdiansah
Model membawakan rancangan desainer Feby Haniv dalam peragaan tunggalnya di Glasshouse Ritz Carlton Hotel, Jakarta, 19 Mei 2016. Sebanyak 20 koleksi busana pria FH Pour Homme Vanitas Mansion ditampilkan. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peragaan busana di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, beberapa waktu lalu menjadi titik balik perjalanan karier Feby Haniv. Sejak 2009, desainer ini berkonsentrasi di lini busana perempuan lewat label Feby Haniv Couture. Kini, lewat F.H. Pour Homme, dia berkreasi di setelan jas dan blazer pria. "Show ini penanda saya tidak akan mengerjakan lini busana perempuan lagi," katanya kepada Tempo.

Dalam peragaan itu, Feby menggelar 16 potong jas dan empat blazer. Dia mengadopsi gaya Gothic. Selain mengusung warna tradisional, seperti hitam, abu-abu, dan biru dongker, ada setelan bernuansa hijau dan merah. Sesekali, permainan pola muncul untuk memperkaya motif agar tak melulu polos. Penekanan gaya Victoria terlihat dari bahan-bahan satin dengan potongan klasik yang lurus dan kelim pas badan. "Saya pakai satin damask supaya lebih elegan," ucapnya.

Feby sengaja tidak banyak bereksperimen dengan potongan. Alasannya, agar karyanya dapat dipakai untuk segala usia. "Kalau potongannya dibuat keluar dari pakemnya, kurang cocok untuk klien yang sudah berumur," tuturnya.

Perempuan lulusan Sekolah Mode Esmod Jakarta ini memberi tajuk "Vanitas Mansion" untuk peluncuran F.H. Pour Homme. Vanitas merupakan simbol karya seni abad ke-16 yang lekat dengan sisi gelap dan kematian. Feby memang tergila-gila dengan dark side. Dia merupakan penggemar film horor yang berdarah-darah. Lakon semacam Jason Voorhees dalam Friday the 13th dan Freddy Krueger-nya A Nightmare on Elm Street menjadi idolanya. Cocok untuk dikawinkan dengan gaya Gothic-Victoria.

Pergelarannya pun dikemas dengan nuansa kelam. Panggung serba hitam yang bertaburan peragawan berekspresi muram menambah pekat kegelapan peragaan tersebut.

Sebagai pemain baru di busana pria, Feby tampak masih meraba-raba segmennya. Dari busana yang dipamerkan, kesan Gothic-Victoria yang dia usung tampil kurang gereget. Meski demikian, keberaniannya nyemplung ke lini busana ini patut diapresiasi. Sebab, hanya sedikit perancang yang bersedia nyemplung di bidang ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Feby tertarik menggeluti lini busana pria karena menyukai laki-laki yang bisa dress-up. Dia juga menyukai potongan-potongan maskulin. Ditambah, keinginan menghidupkan kembali ritual memesan jas atau blazer. Sebab, menurut Feby, jas yang pas dan sempurna di badan tidak akan didapatkan dengan membeli pakaian siap pakai, meski ada ukuran S sampai XL. "Setelan yang tepat akan menguatkan karakter pemiliknya," kata lulusan Melbourne School of Fashion ini.

Satu lagi keasyikan merancang busana pria, yakni tak sesulit merancang pakaian perempuan. "Karena lebih simpel. Beda dengan perempuan yang punya banyak sekali varian gaya," kata Feby. Untuk mengerjakan sederet koleksi Vanitas Mansion, dia hanya butuh tiga pekan. Namun sedikit catatan, pengerjaan yang sangat ngebut itu menyebabkan benang-benang halus menjuntai keluar dari kelim. Hal ini seharusnya dapat diantisipasi sebelum show bergulir.

KORAN TEMPO | DINI PRAMITA

Berita lainnya:
5 Tanda Pasangan Pandai Atur Keuangan
Menakar Waktu yang Tepat untuk Punya Anak Lagi
Tip Memfoto Makanan Agar Terlihat Cantik

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

5 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

13 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

18 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

22 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

33 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

51 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.