TEMPO.CO, Jakarta - Food stylist sekaligus food photographer Vania Samperuru berbagi lima hal yang bisa kita lakukan untuk mempercantik makanan agar menarik dan tampak semakin lezat saat di depan kamera.
Pertama, pertimbangkan logika dan keseimbangan. Menurut Vania, pastikan hal di dalam foto masuk akal. "Pastikan masuk akal. Misalnya mau foto puding, lalu kita menaruh garpu di dekat piring, masuk akalkah? Atau rolling pan di dekat kue. Apa kita perlu itu (rolling pan) untuk buat cake?" tutur dia dalam sebuah workshop di Jakarta.
Selain itu, kata Vania, perhatikan juga keseimbangan ukuran, misalnya ukuran piring dan kue. Ukuran piring tak mungkin lebih kecil daripada kue yang disajikan. Kemudian, jangan lupakan "table setting etiquette".
"Keseimbangan itu salah satunya ukuran. Enggak mungkin cake terlalu kecil dengan piring terlalu besar. Lalu, ketika bingung mau memotret, perhatikan saja table setting etiquette, misalnya sendok di kanan, garpu di kiri," tuturnya.
Kedua, pilihlah konsep atau tema sebelum memotret. Dia menyarankan untuk memilih sesuatu yang bisa menceritakan.
Ketiga, jangan lupakan koordinasi warna. Menurut Vania, saat seseorang pertama kali melihat makanan, ia akan melihat dulu warnanya. Pastikan warna dasar masuk obyek foto kita.
Keempat, properti. Pertimbangkanlah warna properti dan jenis makanan yang akan dipotret. Soal warna, Vania menyarankan putih, karena merupakan warna paling aman. "Sesuaikan warna properti dan jenis makanan. Putih paling aman. Lalu mix and match bahan alat, misalnya alat berbahan keramik dan bambu. Ini akan memunculkan tekstur yang berbedap-beda," ujarnya.
Kelima, komposisi garis. Manfaatkanlah garis-garis vertikal dan horizontal di kamera Anda. Taruhlah makanan di antara garis-garis horizontal dan vertikal. "Ketika menaruh makanan di tengah-tengah frame kamera, mainkanlah warna, tekstur, cahaya. Food styling itu menyiapkan 5-10 menit waktu, untuk memikirkan food style yang lain dari yang lain," ucapnya.
Berita lainnya:
Tata Rias untuk Kamu yang Kurang Tidur
5 Tanda Pasangan Pandai Atur Keuangan
Psikolog Tika Bisono: Selamat, Perusahaan Anda Krisis