TEMPO.CO, Jakarta - Dunia mode busana muslim di Tanah Air berkembang pesat. Kini, tersedia beragam model dan bahan busana yang menutupi aurat perempuan itu. Perancang busana muslim, Jenahara Nasution, mengatakan yang penting dari berbusana muslim adalah kenyamanan.
"Carilah pakaian dari bahan yang nyaman ketika dikenakan, seperti bahan katun dan polyester, yang mudah menyerap keringat,” kata Jenahara dalam launching website 1.001 Inspirasi Ramadhan di Jakarta, Senin, 23 Mei 2016.
Jenahara lantas membeberkan karakter dari setiap bahan yang biasa dipakai untuk membuat busana muslim. Bahan linen, misalnya. Kain ini terbuat dari serat tanaman rami yang sifatnya ringan dan terasa sejuk saat dikenakan. Pembuatan pakaian dari bahan linen, menurut Jenahara, umumnya membutuhkan waktu yang lama. Tak heran busana yang terbuat dari kain ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal.
Sifat bahan katun lain lagi. Kain jenis ini berbahan dasar kapas yang dipintal. Teksturnya lembut, menyerap keringat, dan adem ketika dikenakan. Kain jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan baju muslim.
Ada pula kain polyester. Sekilas, kain ini mirip katun. Salah satu keunggulannya adalah tahan terhadap jamur. Namun polyester juga punya kelemahan, yakni mudah luntur dan seratnya gampang terurai saat dicuci.
Adapun bahan chiffon terbuat dari benang sutra katun atau serat sintetis. Teksturnya agak kasar, lentur, dan tipis. Kain ini terasa dingin jika dikenakan, tapi Jenahara tidak menyarankan menggunakan bahan tersebut untuk hijab.
Sifatnya yang terlalu lentur terkadang menyulitkan dalam penggunaan untuk mereka yang ingin praktis. "Kalau mau beli hijab, harus dicoba dulu. Kenyamanan adalah nomor satu, jangan sampai mengganggu aktivitas,” ujar Jenahara.
CHITRA PARAMAESTI | RINI K.
Berita lainnya:
4 Rahasia yang Bisa Bikin Panjang Umur
Kim Kardashian: Suami Cinta Saya tanpa Make Up
Keliru Pilih Warna Lipstik dan Selusin Kesalahan Make Up