Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita di Setiap Lembar Kain Sikka

image-gnews
Sejumlah penari memperagakan Tarian Papa dalam acara uji pasar BBM jenis Pertalite di Maumere Kabupaten Sikka, NTT, 23 Desember 2015. ANTARA  FOTO
Sejumlah penari memperagakan Tarian Papa dalam acara uji pasar BBM jenis Pertalite di Maumere Kabupaten Sikka, NTT, 23 Desember 2015. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kain tradisional Indonesia makin naik pamor berkat sederet karya perancang. Pada 15 Februari lalu, tas tenun rancangan Didiet Maulana unjuk gigi dalam perhelatan Grammy Awards 2016 dengan menjadi suvenir bagi tamu undangan. Tas tersebut merupakan kolaborasi dengan produsen dan merek tas perjalanan terkemuka, Tumi, di Amerika Serikat.

Perhatian penggemar fashion juga akan tertuju pada label LEKAT. Pada pergelaran Jakarta Fashion Week 2016, label ini berhasil meramu kain tradisional menjadi sebuah busana modern. Amanda Lestari membuat midi dress berpotongan asimetris di bagian bawah, long dress bertumpuk dengan warna-warni biru muda, toska, kuning, biru, dan paduan warna-warna tanah. "Supaya lebih ringan dan kasual," kata dia, seperti ditulis Koran Tempo, Senin, 23 Mei 2016.

Melihat potensi kain tradisional yang begitu besar, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Indonesia berupaya memastikan setiap kain memiliki sertifikat Indikasi Geografis. Proses untuk memiliki sertifikat tak ringan. Sampai saat ini yang masih berproses adalah tenun Gringsing Bali dan sutra Mandar. Sementara yang berhasil mendapatkan sertifikat baru tenun ikat Mandar dan tenun Sikka.

Kepala Sub-Direktorat Indikasi Geografis Stephanie Kano mengatakan proses pertama bermula dari permohonan masyarakat. Produk yang mendapat sertifikat akan diuji, dimulai dari sejarahnya hingga standar pembuatannya, apakah betul-betul menunjukkan kultur daerah tersebut. "Ini untuk menjaga kualitas," ujar dia. "Misalnya tenun Sikka, ya, betul-betul menunjukkan kekhasan daerah itu mulai dari sejarah hingga bagaimana dia dibuat."

Aldo Ganantha, anggota komunitas penenun Sikka, mengatakan kain tenun Sikka bukan sekadar lembaran kain. Saat ini, ada sekitar 58 motif yang diidentifikasi dan mendapat perlindungan. "Masih ada ratusan motif lainnya, hanya belum digali sejarahnya secara mendalam," kata dia. Menurut pria 26 tahun ini, motif tersebut tersebar di setiap kelompok etnis di Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Aldo menceritakan setiap motif memiliki makna religi. Di daerah asalnya, kain tenun Sikka tak dapat dipakai sembarangan karena setiap motif hanya pas untuk momen tertentu saja. "Ada yang untuk perkawinan, panen, kelahiran, perdamaian, dan kematian," kata pria asli Sikka ini. Ia memberi contoh, aksen hitam dalam kain hanya dapat dipakai oleh orang dewasa yang siap menjalani kehidupan alam baka.

Ada sebuah cerita dari motif tenun Sikka yang melambangkan ibu padi atau Ine Pari. Menurut kepercayaan tradisional, Ine Pari adalah putri raja. Ketika datang masa paceklik, Ine Pari mengorbankan diri, membiarkan dirinya dibunuh dan dicincang. Lalu daging dan darahnya disebar di daerah kering.

Keajaiban pun terjadi. Tanaman kembali tumbuh subur sehingga rakyat dapat panen. Cerita ini tersaji dalam sepotong kain bermotif Ine Pari yang akan digunakan saat perayaan panen. Ada pula motif pohon hayat yang melambangkan kehadiran Tuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Motif dalam selembar tenun Sikka juga bisa menceritakan soal leluhur. Salah satunya cerita soal keberanian nenek moyang Sikka sebagai pelaut yang muncul dalam motif khas Okukirei. Cerita lainnya soal keelokan putri kerajaan yang tergambar dalam motif Mawarani.

Pengerjaan kain tenun Sikka yang semuanya natural membutuhkan waktu tiga bulan. Kain jenis ini konon tak mudah sobek dan pudar. Sebab, kain menggunakan benang yang asli dipintal dari kapas, lalu diwarnai menggunakan bahan dari akar, batang, dan daun tanaman. Harganya dari Rp 1 juta hingga Rp 6 juta.

Sedikit di bawah all natural, ada kain tenun Sikka yang pengerjaannya semi-natural. Pengerjaannya butuh waktu dua hingga tiga pekan. Perbedaan dengan all natural adalah penggunaan benang sintetis. "Pewarnanya sama, pakai dari tanaman juga," kata dia. Harga terendah untuk kain jenis ini seukuran selendang sekitar Rp 600 ribu.

Kategori ketiga dari kain tenun Sikka adalah chemical. Sesuai namanya, tak ada satu pun unsur natural dalam pengerjaannya--dapat dikebut dalam dua pekan. "Benangnya benang tekstil, warnanya juga warna kimiawi seperti naptol," kata Aldo. Cukup sediakan Rp 250 ribu, kita dapat membawa pulang selembar selendang kain Sikka kimiawi ini.

Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) akan menggandeng desainer dalam pameran “Folk 'N Vogue: 100% Indonesia”, September mendatang. Dalam pameran yang akan diadakan pada 7-11 September itu, kain tradisional diharapkan dapat unjuk gigi lewat busana hasil rancangan desainer.

DINI PRAMITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

4 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

12 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

17 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

21 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

32 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

49 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.