TEMPO.CO, Jakarta - Juru masak (chef) Bara Pattiradjawane mempromosikan kuliner khas Ambon, kohu-kohu, kepada chef dan hotel internasional. "Kuliner khas Ambon, kohu-kohu, saat ini masuk dalam menu Hotel Darmawangsa, salah satu hotel bintang lima di Jakarta, serta dipelajari sejumlah chef ternama," katanya di Ambon.
Menurut dia, kohu-kohu menyerupai urap tapi isiannya jauh berbeda karena terbuat dari campuran sayuran mentah yang diaduk secara bersama dengan kelapa parut.
Sayuran kohu-kohu, seperti kacang panjang, taoge, dan daun kemangi, diaduk bersama irisan bawang merah mentah, kelapa parut, dan ikan cakalang. "Campurannya banyak sayuran mentah, tapi yang membuatnya khas itu adanya suwiran ikan cakalang asap serta perasan lemon cina (jeruk cina)," ucapnya.
Bara menyatakan, sebelum disantap, kohu-kohu lebih dulu diberi perasan air jeruk lemon cina agar ada rasa asam segar yang khas.
Masyarakat Ambon menjadikan kohu-kohu sebagai makanan sehari-hari, baik untuk dikonsumsi keluarga maupun acara perayaan besar, seperti pesta pernikahan atau syukuran. "Kohu-kohu merupakan menu sehari-hari yang sederhana. Tapi, jika disajikan dengan tampilan menarik, kohu-kohu akan menjadi menu internasional," ujarnya.
Diakuinya, Ambon memiliki banyak makanan berbahan dan berbumbu rempah lokal yang belum banyak dikenal masyarakat. "Pengukuhan saya sebagai duta kuliner Ambon akan dimanfaatkan dengan baik untuk mempromosikan berbagi kuliner berbahan rempah lokal yang selama ini belum banyak dikenal masyarakat luar," tuturnya.
Ia menjelaskan, selain menu kohu-kohu, aneka rempah serta bahan pangan lokal, seperti sagu dan buah atong, memiliki khasiat luar biasa dan harus dipublikasikan. "Kalau di Jepang ada sashimi dan penangkalnya washabi, di Ambon ada kohu-kohu, yakni ikan mentah yang dicampur dengan buah atong, yang diolah untuk dimakan mentah dan tidak mengakibatkan sakit perut," katanya.
Bara menambahkan, kuliner Ambon itu unik dan patut dicicipi masyarakat di luar Maluku. "Kuliner Ambon memiliki kesamaan dengan masakan Manado, tapi ada hal berbeda yang harus ditampilkan masyarakat itu sendiri. Selain itu, Ambon memiliki keindahan wisata alam dan budaya," ucapnya.
Baca juga:
Tren Busana Lebaran 2016: Emboss
Cuaca Panas, Tabir Surya Saja Tak Cukup
Es Krim Sebabkan Bayi Lahir Besar, Mitos Atau Fakta?