TEMPO.CO, Surabaya - Nabila Aulia Rahma tampak asik dengan pensil warna dan sketch book-nya. Bocah 13 tahun itu sedang menggoreskan warna pada gambarnya.
Terlihat di sketch book itu, gambar odang dengan busana nyentrik khas Korea. Meskipun masih duduk di kelas 7 SMP, Nabila berani tampil memamerkan busana rancangannya dalam acara Surabaya Fashion Parade 2016 di Convention Center Tunjungan Plaza Surabaya, pekan lalu. Dia menjadi peserta termuda dalam acara itu.
“Awalnya tidak berani tapi didoronng sekali sama gurunya,” ujar Ibu Nabila, Titin Wiyantini, 51 tahun. Nabila yang menyukai dunia imajinasi ini merancang busana dengan tema Softball. Dia terinspirasi dari seragam pemain softball yang memiliki garis-garis.
Untuk memberikan kesan lebih cantik, Nabila memberikan aksen bunga di beberapa tempat. Untuk bentuk, Nabila tetap konstiten dengan karakternya yang mencontoh busana ala Korea, casual dan simple. Beberapa dia lengkapi dengan rompi dan layer.
Warnanya pun dipilih sangat soft, yaitu ungu, soft pink, krem, dan biru. Para desainer senior yang lain mengakui keunggulan rancangan busana Nabila. “Ada kemungkinan Nabila suatu saat rancanngannya bisa jadi tren baju muslim Indonesia,” kata Saffana, salah satu desainer busana muslim.
Nabila mengembangkan karakter rancangannya, sesuai dengan apa yang dia senangi. Dia mengaku lebih suka dengan gaya busana Korea yang sederhana tapi nyentrik. Kata dia paling suka gaya kontenporer modern. “Yang beda trus orang lain suka, susah menjelaskannya, tapi bisa dirasakan dari hati,” ungkapnya saat ditanya lebih lanjut tentang kontenporer yang dia maksud.
Nabila lantas menunjukkan hasil gambarnya kepada Tempo. Baju-baju lengan pendek yang simple dengan paduan warna yang tidak teralu mencolok namun terang, menjadikan gambar-gambar Nabila nampak tegas.
Dari baju-baju Korea yang pendek itu, Nabila membuat versi hijabnya. Seperti anak pada umumya yang masih suka bermain, Nabila menanggap merancang busana adalah permainan yang mengasyikkan.
Titin, menuturkan bakat menggambar Nabila terlihat mulai usia 2 tahun. Pada waktu itu, kata Titin, Nabila lebih suka menggambar komik. Sampai menginjak kelas 5 SD, Titin mencoba mengarahkan Nabila untuk lebih fokus menggambar fashion. Sambil sekolah formal, Nabila belajar merancang busana lewat desainer Alviana Chandra.
Sebelumnya, Nabila juga pernah ikut pementasan pada acara Singapore’s Fashion Event di Singapura November 2015. Kala itu, dia membawa kombinasi baju batik dengan kain berwarna emas. Meskipun kombinasi batik, dan kain berwarna hijau dan kuning glossy, Nabila tetap menggunakan bentuk karakternya ala Korea.
Pencapaian Nabila itu tidak lepas juga dri dukungan penuh orang tuanya. Sebagai Ibu Titin juga membantu Nabila dalam hal mencari bahan yang pas dan mempromosikan rancangannya. Hal itu tidak menjadi kesulitan bagi Titin karena dia memiliki butik. “Nabila lebih paham merancang, saya yang mempromosikan,” ujarnya.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH
Berita lainnya:
Steak Enak, Kurang dari Rp 200 Ribuan
Resep Plum Australia dengan Buffalo Mozzarella Salad
Aeon Mal Ultah, Bayar Rp 100 Ribu Dapat Tas Keberuntungan