TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang yang digigit nyamuk tak tahan untuk tidak menggaruk rasa gatalnya. Hanya segelintir saja yang mampu membentengi keinginannya untuk menggaruk rasa gatal di kulit itu. Cara paling efektif untuk mengatasi rasa gatal tersebut secara ilmiah adalah dengan menggunakan zat antihistamin.
Ketika seekor nyamuk betina menggigit, serangga tersebut juga menyemprotkan air liurnya ke bawah kulit. Nyamuk betina mengisap darah dan menggunakannya untuk membesarkan telurnya, sedangkan nyamuk jantan sebenarnya tak punya alasan untuk menggigit manusia.
Ludah nyamuk mengandung antikoagulan, yang membuat darah mudah diisap. Pada 2012, para peneliti mempublikasikan sebuah rekaman gambar yang diperbesar dan memperlihatkan bagaimana seekor nyamuk menggigit dan mengisap darah tikus. Pada gambar itu terlihat moncong nyamuk yang panjang menusuk pembuluh darah dan mengisap isinya.
Air liur nyamuk memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengeluarkan histamin terhadap hasil gigitan, yang mengakibatkan kulit menjadi bentol dan merah. Usahakan tidak menggaruk bekas gigitan tersebut. Bila digaruk, ada kemungkinan luka dan menjadi jalan masuk bakteri sehingga mengakibatkan infeksi lebih parah.
Namun, bila rasa gatal itu sudah tak tertahankan, atasi dengan cara mengoleskan krim yang mengandung antihistamin atau meminum obat dengan kandungan zat yang sama. Krim dan obat tersebut mudah didapatkan di apotek dan harganya tidak mahal.
Baca Juga:
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dingin bisa mengurangi zat histamin yang disuntikkan nyamuk. Jadi, bila tidak tersedia krim antihistamin, batu es juga bisa digunakan dengan cara menempelkannya di daerah bekas gigitan.
Berhati-hatilah, karena begitu banyak penyakit berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk, seperti malaria, demam berdarah, dan Zika. Salah satu cara praktis untuk mengatasi nyamuk adalah dengan obat antinyamuk semprot.
BI l PIPIT
Berita lainnya:
Cara Memupuk Rasa Percaya Diri
Penyebab Rambut Rontok yang Tak Lazim
Indonesia Akan Jadi Kiblat Mode Muslim Dunia 2020