TEMPO.CO, Jakarta - Kontrasepsi telah digunakan sebagian besar wanita untuk merencanakan kehamilan dan menentukan perencanaan keluarga bersama pasangan. Kontrasepsi juga menjadi salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan setiap wanita saat hendak membangun keluarga.
Sayangnya, masih banyak wanita yang belum paham sepenuhnya tentang penggunaan kontrasepsi dan berbagai metode yang ditawarkan. Selain untuk merencanakan kehamilan, penggunaan kontrasepsi juga membantu mencegah resiko kematian Ibu saat melahirkan dengan cara memberikan jarak aman kelahiran antar-anak.
Berkontrasepsi menjadi pilihan yang tepat untuk merencanakan keluarga karena turut andil dalam meningkatkan taraf hidup, menjaga kondisi kesehatan wanita, dan membantu menentukan kualitas masa depan keluarga. Terdapat banyak metode kontrasepsi yang menawarkan hasil dan tujuan yang sama, hanya saja dengan teknik dan cara yang berbeda.
Misalnya saja, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), salah satu metode yang digunakan sebagai perlindungan jangka panjang untuk memberi jarak antara anak dan saat ibu sedang menyusui. Beberapa bentuk kontrasepsi jangka panjang yang bisa menjadi pilihan diantaranya, yaitu IUD dan implan.
IUD merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim tanpa hormon dan tidak menggangu kesuburan. Ini cocok bagi ibu yang sedang menyusui, juga efektif menjaga jarak kelahiran. Sementara, implan dipasang di bawah kulit lengan atas tanpa menganggu aktifitas harian.
Implan mengandung hormon progesterone yang tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI. Masing-masing metode tentu membawa keuntungan bagi penggunanya, di mana keduanya sama-sama efektif melindungi secara jangka panjang.
Perbedaannya, IUD tidak terikat dengan jadwal minum obat dan kunjungan medis hanya dilakukan 3-6 bulan setelah pemasangan setiap tahunnya. IUD juga tidak memiliki efek samping hormonal, aman bagi ibu menyusui serta lebih ekonomis.
Sedangkan metode Implan dapat digunakan hingga 4 tahun dengan pemasangan yang mudah tanpa inspeksi vaginal dan tidak memerlukan pemeriksaan rutin ke dokter atau bidan. Selain itu juga aman bagi ibu menyusui dan mengurangi resiko pendarahan berat saat menstruasi.
Baca juga:
Jangan Suapi Si Kecil dengan Kerupuk
Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia
Menguak Mimpi Buruk yang Bersifat Genetik