TEMPO.CO, Surabaya - Jika Anda mengunjungi Taman Safari Indonesia II di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, jangan lewatkan mencicipi menu andalan di sini, yaitu daging rusa.
Saat Tempo mengunjungi Tiger Cave Resto akhir pekan lalu, rasa penasaran langsung muncul, begitu mendapati pilihan daging rusa di halaman pertama buku menu. “Ini memang salah satu menu andalan kami,” kata Executive Chef Tiger Cave Resto Ganjar Budiana, Minggu, 8 Mei 2016.
Daging rusa memiliki beberapa kelebihan yang tak dimiliki daging lain. Warna merah daging rusa lebih gelap, dengan tekstur yang lebih alot. Namun jangan khawatir, aroma daging rusa lebih enak dan lembut dibanding daging kambing atau sapi. Sebab, sejak pemeliharaan kualitas makanan si rusa benar-benar terjaga, serupa dengan perawatan sapi untuk daging wagyu.
Kualitas pakan rumput rusa harus baik, karena berpengaruh terhadap kelembutan daging. Rusa yang terawat juga memiliki tekstur daging yang berkualitas setelah dimasak. Otomatis, rasanya pun optimal saat disajikan. Dalam penyajian itu, chef Ganjar memilihkan daging rusa muda berusia 1,5-2 tahun untuk Tempo, “Jadi teksturnya lebih lembut dan mudah dimasak,” tutur Ganjar.
Juara! suapan pertama satu tusuk sate daging rusa langsung meledak di lidah Tempo. Tekstur dagingnya tidak alot tapi juga tidak terlalu lembut. Bumbu kecap dan pembakaran yang merata, membuat daging terasa manis. Dalam mengolah sate rusa, chef Ganjar mengaku tak menggunakan resep rahasia. “Kami tidak ada pengolahan spesifik, tapi bahan-bahannya alami saja,” kata Ganjar.
Selain daging yang terasa lebih manis, rusa memiliki protein yang lebih tinggi dibanding daging lain. Kandungan protein yang tinggi dipercaya kaum pria membuat stamina lebih baik. Tidak heran lebih banyak pengunjung pria yang memesan menu ini. “Karena proteinnya tinggi, khasiatnya bisa membuat stamina lebih fit,” ujar Ganjar.
Selain sate, ada pula olahan lain, seperti steak, burger, dan daging rusa lada hitam. Di antara semua menu, iga rusa lada hitam adalah menu yang paling dicari. "Terutama setiap akhir pekan," kata Ganjar. Harga seporsi iga rusa lada hitam Rp 80 ribu, sedangkan steak Rp 100 ribu, dan sate seporsi Rp 80 ribu.
Soal stok daging rusa, Ganjar menjamin rusa yang dipotong bukan jenis yang dilindungi atau berstatus langka. Rusa yang dipotong adalah rusa keturunan ketiga (F3) yang merupakan hasil penangkaran di Taman Safari II Prigen.
Taman Safari juga memperhatikan siklus populasi ideal rusa tangkarannya. Jika populasi tengah tinggi, dalam sepekan Ganjar dapat menyuplai empat ekor. Namun apabila populasinya sedikit, sepekan hanya boleh memotong satu ekor saja.
Seorang pengunjung asal Jakarta, Vita Ngastiti, merasa takjub saat mencicipi sate rusa yang juga dipesan Tempo. “Teksturnya agak alot memang, tapi bumbunya meresap sempurna di dagingnya. Padahal saya lihat chef-nya memasak hanya dengan bumbu kecap dan margarin lho,” kata Vita.
Jika Anda kurang menyukai daging rusa, restoran berkonsep kandang macan ini menyediakan menu lain, seperti menu peranakan, maupun fusion menu Asia dan Barat yang bisa dijadikan alternatif. "Ada nasi goreng, soto, hingga fettuchini," kata Ganjar
Pada restoran bernama Tiger Cave ini, jangan lewatkan makan siang bersama harimau Benggala. Binatang dilindungi itu sengaja di lepas di luar kaca restoran. Dengan begitu, setiap pengunjung dapat melihat tingkah si kucing besar menyantap makan siang.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Baca juga:
Resep Ramen Bolognese
Bahan Alami yang Wajib Ada dalam Make-up Anda
Tip Mengolah Beras Agar Terhindar dari Zat Kimia