Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi beras. ANTARA/Basri Marzuki
Ilustrasi beras. ANTARA/Basri Marzuki
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Maraknya kabar tentang peredaran beras oplosan dan beras berpemutih membuat resah para ibu rumah tangga. Beras yang telah melalui proses kimiawi ini dikhawatirkan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi saat berbentuk nasi.

Beras yang mengandung pemutih dan bahan pengawet, seperti boraks, formalin, ataupun kaporit, dapat mengakibatkan kanker, alergi, keracunan, bahkan kematian. Chef Sushi Crowne Plaza Hotel, Bandung, Yanuar Demi, berbagi tip cara mengolah beras agar terhindar dari kandungan berbahaya. Berikut ini rinciannya.

1. Buang beras mengambang
Agar terhindar dari beras yang berkualitas buruk atau bahkan berbahan dasar plastik, Anda semestinya membuang beras yang mengambang dalam proses pencucian. Rendam beras selama 2-3 menit sebelum dicuci. Buang jika ada butiran beras yang mengambang. Beras yang mengambang menandakan sudah lama dan berkualitas buruk sehingga nasi tidak pulen saat dimasak.

2. Pakai arang
Supaya terhindar dari beras berpemutih atau berbahan kimia lainnya, Anda bisa menggunakan arang yang berfungsi sebagai karbon aktif penyaring racun. Caranya, bakar batok kelapa hingga menjadi arang. Pastikan arang yang digunakan asli dari batok kelapa.

Setelah menjadi arang, masukan beberapa keping ke dalam wadah berpori, semisal kain. Masukkan arang yang terbungkus kain itu ke dalam beras yang akan dimasak. Dalam proses pemasakan itulah bahan kimia akan terserap ke dalam arang, sehingga nasi akan lebih putih dan aman dikonsumsi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Cuci sampai bening
Cara lain yang cukup mudah untuk menghilangkan zat kimia pada beras adalah dengan mencuci beras hingga air yang akan digunakan menanak bening. Para ibu sering membiarkan air keruh dalam beras saat pencucian, dengan alasan, jika dicuci terlalu bersih, kepulenan dan karbohidrat beras akan hilang. Padahal, lima kali pencucian atau hingga air bilasan terakhir bening dapat mengurangi kadar zat kimia di dalam beras.

4. Hindari beras yang rapuh
Ketika membeli beras, pastikan teksturnya tidak rapuh saat diremas tangan. Anda juga mesti memperhatikan warnanya, yakni putih wajar dan tidak terdapat banyak bubuk beras yang berbentuk seperti tepung di sekitarnya. Hal tersebut mengantisipasi Anda mendapat beras berkualitas buruk dan berbahan campuran zat kimia berbahaya.

DWI RENJANI

Baca juga:
Tip Dekorasi Kamar Bayi
Resep Kambing Lada Hitam
Menguak Mimpi Buruk yang Bersifat Genetik

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

31 hari lalu

Kutu Beras. pestwiki.com
Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.


Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Kapolri: Tak Ada Senyawa Plastik dalam 'Beras Plastik'
Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.


Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Biji plastik di temukan warga penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hal yang sama juga kembali dilaporkan keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cilaku. ANTARA/Ahmad Fikri
Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.


Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

30 September 2020

Biji plastik di temukan warga penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hal yang sama juga kembali dilaporkan keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cilaku. ANTARA/Ahmad Fikri
Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial


Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

23 September 2020

Petugas Rukun Warga mendistribusikan beras bantuan sosial Presiden yang disalurkan melalui Kementerian Sosial di wilayah RW 09, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 18 Mei 2020. TEMPO/Nita Dian
Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.


Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

29 Agustus 2017

Ilustrasi beras putih. shutterstock.com
Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

Polisi tidak menemukan bukti adanya nasi plastik di rumah makan Padang di Jakarta Pusat yang videonya viral.


Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

2 Oktober 2015

Nikon D5200 ditujukan bagi kelas amatir, namun fitur yang ditanamkan dalam DSLR generasi lanjutan D5100 ini cukup canggih, seperti kemampuan continuous shot 5 frame per second (fps) dan sensitivitas ISO hingga 25600. digitalcamerainfo.com
Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

Benda mencurigakan yang berada di dalam kantong plastik berwarna merah telah diidentifikasi tim Gegana Polda Metro Jaya.


Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

27 Juni 2015

Pedagang beras. TEMPO/Tony Hartawan
Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

Beras ini sebenarnya adalah beras non organik bermerk Burung Dara yang berasal dari Jawa Tengah.


Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

31 Mei 2015

Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan contoh beras plastik oplosan usai menggelar jumpa pers di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, 21 Mei 2015. Hasil uji terhadap beras plastik oplosan tersebut mengandung tiga unsur plasticizer plastik antara lain BBP (benzyl butyl phthalate), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), dan DINP (diisononyl phthalate). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

Markas Besar Kepolisian RI akan mengirim sampel beras tersebut ke Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.


Isu Beras Plastik Bisa Rugikan Petani  

30 Mei 2015

Menteri Pertanian Amran Sulaiman, saat menjawab pertanyaan wartawan soal isu beras plastik, dan menyatakan bahwa isu tersebut adalah tidak benar. Makassar, 27 Mei 2015. TEMPO/Hariandi Hafid
Isu Beras Plastik Bisa Rugikan Petani  

Petani didorong produksi beras organik.