TEMPO.CO, Jakarta - Gomawo, "Terimakasih" kurang lebih begitu arti nama restoran Korea yang terletak di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara itu. Meski pemiliknya adalah orang Indonesia, Gomawo berusaha mematuhi keaslian pengolahan masakan dari Korea.
"Tidak boleh ada yang diubah dalam pembumbuan dan cara masak. Maka, untuk bisa mengusung label "Korean Food", pemilik suatu restoran diwajibkan belajar memasak di Korea," kata Regent, pemilik restoran Gomawo, saat diwawancara di restoran miliknya.
Gomawo mengusung jenis menu barbeque ala Korea. Andalannya antara lain adalah Dwaeji Gogi (daging babi - untuk menu non halal) dan berbagai olahan Soo Gogi (daging sapi). Namun, yang paling unik dari Gomawo adalah menu adonan telur panggang yang dimasak di pinggir pinggan panas.
Cairan dalam teko minum yang ternyata berisi telur dan sedikit bumbu itu dituangkan di celah kecil pinggan panas, selebar 3 cm. Sementara di tengah pinggan, pelayan mulai membakar daging dengan menggunakan lemak sapi.
Harum bakaran ini enak sekali. Sebab, daging dibakar bersama jamur champignon, enoki dan bawang putih. Selama daging dibakar, selama itu pula telur ikut terpanggang di pinggir pinggan. Sehingga ketika daging matang, telur juga sudah matang.
Rasa telurnya sangat juara, gurih asin tapi tidak terlalu bergaram. Tektur telur sangat lembut, empuk dan kenyal. Telur sangat cocok dimakan bersama nasi, daging bakar, dan banchan - lima macam side dishes yang biasa ada di restoran Korea.
Untuk harga, Gomawo menyediakan rentang harga yang sangat kompetitif dan terbilang murah untuk restoran Korean Barbeque. Dibandingkan beberapa pendahulunya, seperti Jumong, Tobak atau Born Ga, Gomawo bisa dibilang resto korea yang bergaya paling pop dan pas untuk kantung anak muda.
CHETA NILAWATY
Baca juga:
Monster Steak Ala Karnivor Bandung
Tempat Makan Baguette Rame-rame
Kriuk-kriuk Sate Goreng Jepang ala Kushiya Monogatari