TEMPO.CO, Jakarta - Bagi vegetarian, Mr. Mushroom Resto & Farm layak dikunjungi. Restoran bersuasana alam di Pulau Dewata ini menyajikan aneka jenis hidangan yang serba jamur. Semua sajiannya berbahan utama jamur, tanpa daging atau ikan.
Ambil contoh masakan ala Barat, seperti steak, burger, sandwich, piza, atau spageti. Semuanya berbahan utama jamur. Begitu pula makanan Indonesia, seperti sate dan pepes, terbuat dari jamur.
Baca Juga:
Mr. Mushroom terletak di Jalan By Pass Canggu-Tanah Lot, jalan menuju kawasan wisata Pantai Canggu dan Tanah Lot. Ya, kira-kira 45 menit berkendaraan dari pusat Kota Denpasar, Bali. Sepanjang perjalanan menuju restoran tersebut, kita akan disuguhi panorama alam dan sawah terasering dengan hawa yang sejuk.
Berada di atas area sekitar 4 hektare, Mr. Mushroom terdiri atas bangunan restoran dan area pertanian. Bangunan restoran bergaya tradisional dan alami, interior dan aneka furniturnya terbuat dari kayu dan bambu. Pemilihan bahan alami itu seolah menyatu dengan suasana di sekitarnya.
Di belakang restoran mengalir sungai berair jernih. Gemercik air sungai yang tenang ditingkahi embusan angin dari sela-sela pepohonan nan rimbun seperti menyuguhkan simfoni alam yang cukup menggetarkan.
Adapun di area pertaniannya berdiri sebuah bangunan terbuat dari bambu sebagai rumah jamur. Di dalam bangunan itu tersimpan sekitar 3.000 log atau kantong khusus sebagai media pertumbuhan jamur.
Menurut pemilik dan pengelola restoran ini, Siany, Indri, dan Irma, ide pembangunan Mr. Mushroom berawal dari keinginan mereka menerapkan pola hidup sehat. Caranya, menyantap makanan sehat yang dimasak dengan cara sehat. "Sudah saatnya orang memakan makanan nabati dan organik, bukan melulu makanan dari daging," kata mereka.
Jamur yang menjadi bahan masakan di restoran yang mulai beroperasi pada 26 Juni 2009 itu terbilang masih segar. Sebab, jamur ini diambil langsung dari kebunnya. Jamur tiram, misalnya, dipetik setiap hari sebelum pukul 11.00, lalu diberikan kepada koki untuk diolah.
Mari kita tilik seperti apa menu yang disajikan. Pertama, sate jamur. Sepintas bentuk sate berbahan jamur tiram ini sangat mirip sate daging. Bumbunya juga sama, terbuat dari kacang yang diulek. Saat disantap, rasa sate itu mirip sate ayam, tapi lebih kenyal. Karena dilumuri banyak bumbu sate, rasa jamurnya jadi tak terasa.
Berikutnya steak jamur portobello. Jamur cukup besar dengan tekstur lebih kenyal ini benar-benar serupa dengan daging sapi. Steak itu disajikan dengan potongan kentang goreng, wortel, dan buncis rebus. Dibandingkan dengan jamur tiram, rasa jamur pada steak ini masih cukup kuat.
Ada pula sandwich dan pepes jamur. Semuanya disuguhkan dengan bumbu yang tak terlalu pedas. Boleh dibilang, kedua makanan tersebut sungguh lezat. Ya, jamur ternyata cukup pas dijadikan bahan aneka masakan.
Untuk minuman, Mr. Mushroom Restor & Farm menyajikan pelepas dahaga yang terbuat dari alang-alang dan jamur rebus. Akar alang-alang direbus hingga berubah warnanya, lalu dicampur dengan gula batu. Setelah itu, minuman itu dicampur jamur es.
Minuman lainnya adalah healty green exotic. Minuman ini berupa jus sawi hijau dicampur seledri dan nanas. Semuanya dikocok (dengan blender) lalu disaring. Warnanya hijau terang. Rasa seledri dan nanas begitu kuat. Yang jelas, rasanya begitu segar tatkala melewati kerongkongan.
Selain sebagai tempat berwisata kuliner, Mr. Mushroom bisa menjadi tempat edukasi. Di sana para pengunjung diperkenalkan dengan budi daya jamur. Hingga kini baru terdapat sembilan jenis jamur: shitake, tiram, enoki, portobello, merang, champignon, kuping, es, dan lingzhi. Yang disebut terakhir khusus diimpor dari Cina.
Baca juga:
6 Tip Hemat Makan di Restoran
Tempat Makan Baguette Rame-rame
Kriuk-kriuk Sate Goreng Jepang ala Kushiya Monogatari