TEMPO.CO, Jakarta - Bullying atau mengolok-olok orang lain tak hanya dialami anak-anak di lingkungan rumah atau sekolah. Orang dewasa juga terkadang mengalaminya, meski mungkin intensitas dan pengaruhnya tidak separah jika terjadi kepada anak-anak.
Pada orang dewasa, biasanya bullying terjadi di tempat kerja atau kampung. Jika perisakan itu terjadi di tempat kerja, aktivis anti-bullying, Aprishi Alita menyarankan korban bullying sebaiknya tidak diam saja jika mendapat perlakuan tak menyenangkan. “Korban cenderung diam dan merasa pantas di-bully. Korban juga sering merasa tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.
Langkah pertama menanganinya, menurut Aprishi adalah, bicara baik-baik dengan perisak. Bila tidak memungkinkan untuk diselesaikan berdua, mintalah bantuan orang lain yang bersikap netral.
Kalau di tempat kerja, bagian personalia atau atasan yang punya otoritas lebih tinggi dapat dimintai bantuan. "Jika tidak bisa diselesaikan juga, maka dalam situasi tertentu yang harus dilakukan adalah korban meminta dipindahkan ke bagian lain," tambah Aprishi.
Baca juga:
Ingin Mulai Usaha Sendiri? Pertimbangkan 6 Hal Ini
Ubah 'I Hate Monday' Jadi 'I Love Monday', Begini Caranya
Tebarlah Tawa Saat Bekerja, Nikmati 5 Manfaat Ini