TEMPO.CO, Jakarta - Nadja Azzura Tohir bisa dibilang sebagai pemilik bisnis katering termuda yang pernah ada. Saat duduk di kelas VI Sekolah Dasar, Nadja mendirikan Nadja's Gourmet. Awalnya, pelanggannya terbatas teman-teman ibunya, Damayanti Hakim Tohir. Damayanti, tentu saja, membantu usaha tersebut, tapi sebatas mengatur pesanan. “Semua masakan tetap aku yang buat,” kata Nadja.
Saking cintanya kepada dunia memasak, Nadja berusaha tak melewatkan pesanan yang ada. Kalau sudah begitu, sang ibu yang membatasinya. Untungnya, pelanggan memahami juru masak andalan mereka itu tidak bisa bekerja penuh waktu. Walhasil, pemesan kerap menyelipkan kalimat “kalau Nadja tidak sibuk” dalam ordernya. Belakangan, Nadja membatasi pemesanan tidak boleh kurang dari dua hari sebelum pengambilan, supaya dia punya waktu untuk menyiapkan bahan dan memasaknya.
Baca juga:
Burger dalam Batok
Isyarat di Kafe Fingertalk
Sensasi Makan Domba Lunak ala Turki
Kecintaan Nadja terhadap dunia kuliner terbentuk sejak ia di usia taman kanak-kanak. Berawal dari hobi menjelajahi dapur, Nadja belajar memasak dari ibu dan neneknya. Perlahan, anak ketiga dari empat bersaudara ini menjelma menjadi koki cilik di keluarganya. Damayanti mengatakan, Nadja sudah menguasai semua resep masakannya. Bahkan, di tangan putrinya itu, masakan jadi lebih enak. “Inspirasiku dari masakan ibu,” kata Nadja, yang belum pernah ikut sekolah kuliner. “Resep ibu dan keluarga sudah aku daur ulang.”
Meski bergelut di dunia masak-memasak, pilihan pendidikan lanjutannya adalah manajemen atau hubungan masyarakat. “Supaya bisa menopang kecintaan saya pada dunia kuliner,” ujarnya. Kecintaan itu mendorongnya menjadi koki yang ahli di bidangnya.
Dalam kamus Nadja, juru masak paket lengkap adalah yang memiliki restoran sendiri, keahlian berkomunikasi yang bisa bermanfaat sebagai presenter acara masak, dan—ini yang penting—punya pendidikan kuliner formal. Nadja bercita-cita masuk Culinary Institute of America New York setelah jadi sarjana. Dia pernah mengunjungi kampus itu bersama pakar kuliner William Wongso, enam tahun silam. Momen itulah yang membulatkan tekadnya menjadi koki
KORAN TEMPO | AISHA SHAIDRA
Berita lainnya:
10 Sandera WNI Akhirnya Dibebaskan, Begini Caranya
Ini Rahasia Ahok Jadikan Heru sebagai Pertaruhan Politik
PDIP Siapkan Risma Tantang Ahok, Ada yang Menghindar?