TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua jangan melarang anak bermain game dengan gadget. Hendaknya orang tua lebih ketat dalam mengawasi anaknya dalam bermain permainan elektronik, seperti game online dan Play Station.
Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan yang perlu diwaspadai orang tua adalah permainan untuk dewasa yang memuat kekerasan dan pornografi. Orang tua juga tidak boleh anti-game, karena dapat meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan. “Jangan anti-game, dan buta pro terhadap game, karena tidak semua game memiliki karakteristik yang cocok untuk dimainkan oleh anak semua umur. Orang tua perlu tahu dan peduli kepada sistem rating yang menjadi peringatan,” katanya di Jakarta, Senin, 25 April 2016.
Anies menuturkan sistem rating tersebut telah diterapkan di Amerika Serikat dengan entertainment software rating board (ESRB) yang menggolongkan permainan ke dalam enam kategori rating. Dirinya berharap orang tua menyadari sistem pengkategorian permainan tersebut, agar anak memiliki kemampuan untuk memahami alat dan konten yang digunakan.
Baca juga:
Tamara Bleszynski Bertemu Penjambaknya, Inilah yang Terjadi
Pamer Pacar Baru, Derby Romero: Aku Pria Paling Beruntung
Wahyu Farrah Dina, Direktur Indonesia Heritage Foundations, menyampaikan beberapa tips agar anak tidak kecanduan games :
- Pertama, orang tua harus menyusun jadwal aktivitas anak pengganti games.
- Kedua, menjauhkan peralatan dan software games secara bertahap.
- Terakhir, tidak mengenalkan game kepada anak di bawah delapan tahun.
Bahkan Steve Jobs, pendiri Apple-produsen iPhone dan iPad-ini melarang dua anak terkecilnya menjajal iPad. "Kami memang membatasi anak-anak menggunakan gadget di rumah," kata dia dalam wawancara dengan New York Times. Jobs beralasan ingin melindungi anaknya dari kecanduan gadget.
Psikolog Anna Surti Ariani menyarankan untuk membatasi waktu interaksi anak dengan telepon pintar dan tablet.
BISNIS.COM | KORAN TEMPO | DINA ANDRIANI