TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi yang makin canggih membuat apa pun mungkin dibuat, seperti kornea mata. Seorang ahli bedah mata di Inggris berencana melakukan transplantasi kornea buatan.
Sang dokter, Sheraz Daya, mengaku akan melakukan operasi yang sulit itu dalam setahun ke depan dan saat ini masih menunggu persetujuan dari pihak berwenang di Inggris serta Uni Eropa. Kornea artifisial itu terbuat dari kolagen, jaringan yang ada di tubuh manusia.
Lapisan dan jaringan yang rusak pada kornea, yang mengakibatkan kebutaan, dibuang serta diganti dengan jaringan buatan yang disebut "biosintesis". Bukan hanya jaringan pada kornea yang diperbaiki, tapi juga saraf dan sel-sel.
Baca juga:
Panggil Luhut, Presiden Jokowi Tanya Soal Panama Papers
Tak Tahu Mayfair, Luhut Pandjaitan Bantah Panama Papers
Skandal Panama Papers: Jokowi Didesak Telusuri Harta Luhut
Beberapa percobaan yang sudah dilakukan di sebuah universitas di Swedia sudah membuktikan bahwa metode ini hampir sama suksesnya dengan transplantasi kornea asli. Daya, yang berpraktek di Centre of Sight—sebuah klinik swasta di East Grinstead, West Sussex—berharap bisa mengobati banyak pasien dengan masalah penglihatan bila izin dari pihak berwenang sudah keluar.
Masyarakat di Inggris memang mulai khawatir atas makin tipisnya stok kornea di bank mata, sedangkan warga yang mengalami gangguan penglihatan makin banyak, terutama korban kecelakaan. Kabarnya, tahun lalu jumlah donor mata turun 11 persen dan donor kornea turun 3 persen. Konon, setiap minggu dibutuhkan sumbangan 70 kornea.
Daya sendiri sudah lebih dari 30 tahun berprofesi sebagai ahli bedah mata. Ia juga menjabat Direktur Cornea Biosciences—perusahaan yang memproduksi kornea artifisial.
"Ada beberapa keuntungan dari kornea buatan, tak ada penolakan dari mata, seperti kornea asli, dan tak ada risiko tertular penyakit bawaan kornea lama," ucapnya kepada Dailymail.
PIPIT