TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Diajeng Lestari, peran seorang pebisnis tak kalah besar dibanding politikus dalam kehidupan bernegara. Saat mempelajari ilmu politik di Universitas Indonesia, beberapa tahun silam, Diajeng tahu bahwa kekuatan sebuah bangsa tidak melulu ditentukan oleh stabilitas politik, tapi juga dipengaruhi oleh kesejahteraan rakyatnya.
Karena itu, Diajeng, yang kini berusia 30 tahun, memantapkan pilihan kariernya sebagai pebisnis. Bukan sembarang bisnis, lantaran pada 2011 dia mendirikan perusahaan e-commerce, yang saat itu belum terlalu berkembang pesat. Setelah melepas kariernya sebagai periset pasar di sebuah perusahaan, Diajeng pun mendirikan HijUp, toko online khusus hijab dan busana muslim lainnya.
Kepada Tempo, Diajeng menuturkan, bisnis e-commerce, khususnya untuk penjualan busana perempuan muslim, saat itu belum banyak digarap dengan serius. Padahal, kata dia, pangsa pasarnya sangat menjanjikan. “Saya sering kesulitan mencari busana muslim yang trendi di pusat belanja,” tuturnya. Bagi pemula di bisnis Internet, awalnya HiJup tertatih-tatih. Diajeng pun harus melakukan segala pekerjaan sendirian.
Saat itu HijUp pun hanya memiliki 11 brand. Namun, kurang dari lima tahun, mal online tersebut sudah berhasil menampung lebih dari 500 merek dari berbagai desainer yang berbeda. Bahkan pasar HijUp semakin luas karena merambah keperluan anak-anak dan rumah tangga.
HijUp kini menaungi sekitar 200 desainer dan memiliki pelanggan di 100 negara. Dengan pertumbuhan omzet lima kali lipat per tahun, Diajeng tidak tumbuh sendiri. Bisnis para desainer mitranya ikut mekar bersama HijUp. Banyak desainer yang sebelumnya hanya mempunyai satu gerai kini sudah memiliki beberapa gerai.
Baca Juga:
Diajeng menerapkan standar kualitas tinggi bagi karya-karya yang hendak ditampilkan di situsnya. Produk desainer harus melewati proses seleksi ketat. “Kualitas bahan, kerapian jahitan, kreativitas, dan kebaruan model menjadi penilaian utama,” dia menjelaskan.
Mimpi Diajeng: Indonesia bisa menjadi pemain utama bisnis busana dunia, bersanding dengan Italia atau Prancis. Langkah menuju pentas dunia mulai terbuka ketika pada Februari lalu, atas undangan British Council, HijUp memamerkan produknya di London Fashion Week. Pamor hijab pun kian meroket.
RAYMUNDUS RIKANG