Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Mencegah Tanning dan Masalah Kulit Lain akibat Paparan Sinar Matahari

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi tanning / berjemur sinar matahari (Pixabay)
Ilustrasi tanning / berjemur sinar matahari (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas bisa merusak kulit. Paparan sinar matahari yang kuat dapat menyebabkan kulit terbakar, ruam, tanning, penuaan dini, dan peningkatan risiko kanker kulit. Karena itu, pahami bagaimana mengatasi masalah perawatan kulit untuk mendapatkan kulit yang sehat dan bercahaya saat sinar matahari terik sepanjang hari. 

Dokter spesialis kulit di India, Aanchal Panth, mengungkap beberapa kondisi kulit musim panas yang umum dan cara untuk mengelolanya.

1. Ruam panas

Ruam panas atau miliaria, menurut dokter kulit, terjadi akibat sumbatan kelenjar atau saluran keringat ekrin. “Ini biasa terjadi di musim panas dan terjadi di daerah dengan kelembapan tinggi,” katanya. 

Untuk mengelolanya, disarankan mandi air dingin, menggunakan losion penenang berbahan dasar calamine, mengenakan pakaian katun murni, dan kunjungi dokter kulit jika mengalami gatal parah

Rinky Kapoor, konsultan dokter kulit dan ahli bedah kulit, menyarankan mandi air dingin untuk mengatasi biang keringat. “Cobalah untuk memakai pakaian katun yang longgar, minum banyak air untuk menghindari dehidrasi, dan jangan menggunakan produk yang mengandung bahan kimia atau produk pewangi yang dapat memperparah ruam. Hindari keringat berlebih, seperti di lingkungan yang panas, lembap, dan tetap berada di ruangan ber-AC.”

Untuk mencegah ruam akibat sinar matahari, dia menyarankan menjaga kulit tetap kering, sejuk, dan sebersih mungkin. “Hindari krim dan salep yang bisa menyumbat pori-pori penyebab ruam. Hindari kain yang mengiritasi kulit, seperti wol atau nilon,” kata Kapoor.

2. Terbakar sinar matahari

Menurut Panth, sengatan matahari terjadi ketika kulit terpapar radiasi UV intensitas tinggi yang berlebihan. “UVB bertanggung jawab atas luka bakar,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menyarankan cara yang sama untuk mengatasi kulit terbakar, antara lain oleskan gel lidah buaya yang menenangkan, jangan menggosok es secara langsung karena dapat memperparah cedera, hindari mandi air panas di area tersebut, melembabkan dengan emolien 3 kali sehari, dan lindungi area dari sinar matahari. 

Untuk menghindari sengatan matahari, Kapoor merekomendasikan penggunaan tabir surya SPF 50 setidaknya dua kali sehari, setiap hari. “Pakailah pakaian longgar lengan panjang, topi, dan kacamata hitam, serta tutupi wajah dengan syal untuk menghindari sengatan matahari. Mencari tempat teduh atau bahkan menghindari keluar saat panas terik di luar yaitu dari pukul 12.00 hingga 16.00. Gunakan lipbalm ber-SPF untuk mencegah bibir terbakar sinar matahari,” ujarnya.

3. Tanning 

Tanning disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebih yang merangsang sel melanosit untuk membuat lebih banyak pigmen melanin. Panth menyarankan untuk mengikuti langkah-langkah ini.

- Perlindungan matahari adalah yang paling penting. Aplikasi tabir surya secara teratur, hindari sinar matahari tengah hari.
- Eksfoliasi kimia lembut dengan bantuan pelembap
- Krim berbahan dasar asam glikolat membantu mencerahkan warna cokelat.

Kapoor juga mengatakan bahwa eksfoliasi kulit dengan frekuensi tertentu dapat membantu, tapi jagan saat kulit terbakar. “Gunakan tabir surya, dan pilih gel lidah buaya untuk menghilangkan tanning. Pastikan juga untuk menjaga diri tertutup dengan mengenakan pakaian lengan penuh. Selanjutnya, irisan mentimun, dan kompres dingin dapat membantu mengatasi penyamakan. Ikuti tip penting ini tanpa gagal," kata dokter kulit itu.

Pilihan Editor: Alasan Tidak Boleh Mengelupas Kulit Terbakar Bekas Sengatan Matahari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

13 hari lalu

Kalala, seorang pasien dengan ruam wajah yang disebabkan oleh virus mpox, duduk pada hari ketiga perawatannya di pusat perawatan Rumah Sakit Vijana di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, 30 Agustus 2024. REUTERS/Justin Makangara
Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

Cacar monyet monkeypox (Mpox) salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar. Apa gejalanya?


Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

23 hari lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

Untuk mengetahui kecukupan vitamin D, pakar kesehatan membagi trik sederhana hanya dengan melihat bayangan.


Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

35 hari lalu

Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gejala yang berujung pada gangguan kesehatan.


Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

37 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

Dokter menjelaskan tabir surya merupakan salah satu amunisi penting bagi aktivitas di luar ruangan dan SPF 30 cukup untuk iklim Indonesia.


Kenali 13 Jenis Penyakit Kulit Pada Bayi

43 hari lalu

Ruam pada bayi. lifenstats.com
Kenali 13 Jenis Penyakit Kulit Pada Bayi

Penyakit kulit pada bayi juga memiliki jenisnya, penyebab dan bagian tubuh yang terjangkit yang berbeda.


Benarkah Label Merek Pada Baju Hingga Mandi dengan Shower Kencang Bisa Memicu Ruam?

44 hari lalu

Ilustrasi ruam kulit. Pixabay/Hans Braxmeier
Benarkah Label Merek Pada Baju Hingga Mandi dengan Shower Kencang Bisa Memicu Ruam?

Untuk mencegah iritasi yang berujung pada kondisi gangguan kulit seperti ruam, disarankan untuk mencuci pakaian baru sebelum memakainya.


Kulit Bayi Sering Merah Akibat Ruam, Berikut Tips Mengatasi Ruam Pada Bayi

44 hari lalu

Ruam pada bayi. lifenstats.com
Kulit Bayi Sering Merah Akibat Ruam, Berikut Tips Mengatasi Ruam Pada Bayi

Penyebab umum dari ruam ini ada banyak faktornya.


Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

4 Agustus 2024

Ilustrasi jerawat (Freepik)
Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

Pakar mengingatkan ada jenis jerawat yang perlu diwaspadai sebagai tanda masalah serius seperti kanker kulit, seperti apa?


5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

4 Agustus 2024

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

Spesialis kulit menyebut ada lima area tubuh yang sering lupa diberi tabir surya sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.


Ragam Masalah Kesehatan yang Tampak di Wajah

2 Agustus 2024

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Ragam Masalah Kesehatan yang Tampak di Wajah

Pakar kesehatan menyebut lima perubahan di wajah yang bisa menunjukkan masalah kesehatan di baliknya. Berikut penjelasannya.