Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Penyebab Frown Line Kerutan yang Muncul di antara Alis

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita memiliki kerutan di antara alis atau frown line. Freepk.com/cookie_studio
Ilustrasi wanita memiliki kerutan di antara alis atau frown line. Freepk.com/cookie_studio
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKerutan ekspresi bukanlah hal yang buruk, dan Anda tidak perlu merasa malu bahwa Anda telah menjalani kehidupan yang penuh dengan emosi dan pengalaman. Selain di area mulut yang disebut smile line,  atau crow feet di sekitar mata, kerutan ekspresi juga muncul di sekitar alis, atau yang disebut frown line

Frown line sering disebut sebagai "11s" hadir sebagai dua garis di antara alis. Jika Anda membuat wajah marah atau mengekspresikan konsentrasi, Anda akan memiliki area yang berkerut. Garis kerutan ini dapat muncul pada usia berapa pun. Seperti crow feet, kerutan ini akan menjadi lebih terlihat seiring bertambahnya usia Anda, dan sering muncul jauh sebelum kerutan lainnya mengingat Anda menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membuat ekspresi wajah yang sama.

Penyebab frown line

Terutama di area dahi, kerutan bisa semakin terlihat karena kulitnya lebih tipis dibandingkan area seperti pipi. Tetap saja, kerutan dan penyebabnya itu kompleks, sehingga sering muncul karena beberapa faktor berbeda dari waktu ke waktu. Di bawah ini, beberapa alasan frown line terbentuk:

1. Gerakan berulang

"Frown line dapat mewakili goresan pada kulit garis yang dibuat oleh gerakan wajah berulang," kata dokter kulit Brendan Camp, melanjutkan, "Frown line terbentuk akibat kontraksi otot di dahi dan sekitar mata kita." Ini bisa berarti merengut, menyipitkan mata untuk fokus, dan lainnya.

2. Kolagen menurun

"Frown line terbentuk sebagian akibat hilangnya protein kolagen dan elastin di dermis," tambah Camp. "Protein struktural ini membuat kulit kencang dan kaku. Seiring bertambahnya usia, jumlah protein ini di kulit berkurang, membuat kulit lebih rentan terhadap garis halus dan kerutan," katanya. Inilah sebabnya mengapa garis-garis itu menjadi lebih terlihat seiring bertambahnya usia.

3. Kerusakan akibat sinar matahari

"Kerusakan akibat sinar matahari akibat radiasi UV dapat mempercepat pemecahan protein dermal yang memberikan struktur dan kekakuan pada kulit," jelas Camp.

4. Genetika

"Genetika pasti memainkan peran karena beberapa orang yang lebih muda di usia 20-an mungkin melihat garis-garis yang dalam, sementara orang lain di usia 70-an mungkin tidak memilikinya," jelas dokter kulit Marisa Garshick. Kerutan terkait usia seringkali lebih terkait dengan produksi kolagen daripada gerakan wajah.

5. Radikal bebas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Radikal bebas yang berasal dari sinar UV dan faktor lingkungan seperti polusi juga berperan. Molekul oksigen yang tidak stabil ini dapat merusak struktur seluler dan berkontribusi pada pembentukan fitur yang terkait dengan penuaan kulit, catatnya.

6. Merokok

"Merokok dikaitkan dengan stres oksidatif pada kulit. Stres oksidatif dapat berkontribusi pada pembentukan radikal oksigen bebas, yang dapat merusak sel-sel kulit," jelas Camp.

7. Dehidrasi

Meskipun dehidrasi tidak menyebabkan garis kerutan, itu bisa membuatnya lebih jelas. "Kurangnya air dapat menonjolkan fitur seperti garis halus dan kerutan," kata Camp.

MIND BODY GREEN

Pilihan editor: Apa Beda Kerutan dan Garis Halus? Ini Pencegahan yang Disarankan Dokter

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Sumber Vitamin D: Makanan hingga Sinar Matahari Pagi

3 jam lalu

Ilustrasi Telur Rebus
3 Sumber Vitamin D: Makanan hingga Sinar Matahari Pagi

Vitamin D, nutrisi penting untuk kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi otot


Penyebab Penuaan Lebih Tampak di Leher Dibanding Wajah

25 hari lalu

Garis pada leher. Shutterstock
Penyebab Penuaan Lebih Tampak di Leher Dibanding Wajah

Leher seolah tak bisa berbohong soal usia meski wajah sudah dirias habis agar tak tampak tua. Berikut penyebab kulit leher cepat kendur.


Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

26 hari lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

Untuk mengetahui kecukupan vitamin D, pakar kesehatan membagi trik sederhana hanya dengan melihat bayangan.


Banyak Gen Z Keranjingan Botox, Dermatolog Sebut Kesalahan Besar

30 hari lalu

Ilustrasi suntik botox. shutterstock.com
Banyak Gen Z Keranjingan Botox, Dermatolog Sebut Kesalahan Besar

Dermatolog mengatakan secara umum Gen Z masih terlalu dini untuk terapi botox karena justru akan menyebabkan banyak masalah daripada solusi.


5 Kebiasaan Sepele yang Berpotensi Mempercepat Penuaan Wajah

36 hari lalu

Ilustrasi sedotan. shutterstock.com
5 Kebiasaan Sepele yang Berpotensi Mempercepat Penuaan Wajah

Beberapa kebiasaan sehari-hari yang sering dianggap sepele ternyata bisa mempercepat penuaan wajah.


Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

38 hari lalu

Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gejala yang berujung pada gangguan kesehatan.


Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

40 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

Dokter menjelaskan tabir surya merupakan salah satu amunisi penting bagi aktivitas di luar ruangan dan SPF 30 cukup untuk iklim Indonesia.


Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

4 Agustus 2024

Ilustrasi jerawat (Freepik)
Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

Pakar mengingatkan ada jenis jerawat yang perlu diwaspadai sebagai tanda masalah serius seperti kanker kulit, seperti apa?


5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

4 Agustus 2024

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

Spesialis kulit menyebut ada lima area tubuh yang sering lupa diberi tabir surya sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.


Dermatolog Sebut Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Kesehatan Kulit

4 Agustus 2024

Ilustrasi perempuan dengan kulit sehat. (Unsplash/William Randles)
Dermatolog Sebut Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Kesehatan Kulit

Gaya hidup sehat dan asupan antioksidan diperlukan untuk mencapai kondisi kesehatan optimal, termasuk kesehatan kulit.