TEMPO.CO, Jakarta - Mendiang Ratu Elizabeth II tidak hanya membuat sejarah dengan menjadi satu-satunya raja yang mencapai 70 tahun tahta, tetapi dia juga merupakan ikon fashion. Busananya selama berabad-abad menunjukkan gayanya yang halus dan diplomatis.
Hal itu juga menunjukkan konsistensinya selama masa-masa sulit, dan dukungannya terhadap perancang dan pembuat Inggris, menurut sejarawan mode Dr Kate Strasdin yang telah lama mengomentari sejarah dan protokol pakaian kerajaan. “Hubungan mendiang Ratu dengan gaya dipandu oleh rasa konsistensi. Itu adalah pendekatan 'tepat' untuk penampilan, yang benar-benar berubah dari gaya rambutnya ke bawah," ujarnya.
Sejarawan mode berpendapat bahwa konsistensi mendiang Ratu adalah yang membuatnya populer selama 70 tahun bertahta. "Ada penyesuaian dan adaptasi dari waktu ke waktu, tetapi sebenarnya konsistensi busananya adalah bagian dari daya tariknya. Identitasnya berakar pada rasa konsistensi yang tenang ini sehingga sementara segala sesuatu bisa kacau dan dunia terasa goyah, Anda bisa melihatnya kapan saja dan dia melihat dirinya sendiri. Ini menjadi bagian dari kejeniusannya dalam hal mempertahankan gayanya dan tidak terlalu banyak berubah," jelasnya.
Dr Strasdin memperluas warisan gaya kerajaan ini dan bagaimana wanita kerajaan saat ini akan meniru mode Ratu Elizabeth II pada masa pemerintahan Raja Charles III. "Akan menarik untuk melihat bagaimana warisan ini dimainkan untuk warisan para wanita kerajaan yang mengikutinya, termasuk untuk melihat bagaimana ini berlanjut dengan Pangeran dan Putri Wales, misalnya," tambahnya.
Salah satu warisan gaya yang ditinggalkan sang Ratu adalah cincin tunangan berliannya, yang ditiru oleh Meghan Markle dan Putri Beatrice. Tidak mengherankan jika Pangeran Phillip berkontribusi secara signifikan pada desain cincin pertunangan Ratu Elizabeth II. Mendiang Duke of Edinburgh terkenal tertarik dengan fashion selama hidupnya. Dia memberikan debuah solitaire tiga karat dan lima berlian yang ditampilkan di cincin indah mendiang Ratu.
Cincin tunangan dibuat pada tahun 1947 dengan bantuan perhiasan London Philip Antrobus Ltd.
Claire Beatson, General Manager merek cincin pertunangan Nightingale, menjelaskan bahwa cincin pertunangan Ratu memiliki kisah asal yang indah. "Pangeran Phillip menyadari dia tidak punya uang untuk membeli cincin pertunangan yang pas untuk Yang Mulia, jadi beralih ke ibunya yang menyumbangkan berlian pusat tiga karat yang indah dari koleksinya sendiri," katanya.
EXPRESS UK
Pilihan editor: Deretan Perhiasan Ratu Elizabeth II yang Bernilai Tinggi dan Bersejarah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.