TEMPO.CO, Jakarta - Keluar tanpa menggunakan tabir surya atau sunblock dianggap "dosa" besar bagi pecinta perawatan kulit. Kulit yang tidak terlindungi berisiko lebih besar mengalami kerusakan akibat sinar matahari, mulai dari terbakar, penuaan dini, hingga kanker kulit. Namun, ada satu area yang sering lupa diolesi sunscreen adalah bibir. Area ini membutuhkan perlindungan dan perhatian yang sama, terutama karena berada di tempat terbuka dan terpapar unsur-unsur yang merusak.
Dermatolog bersertifikat Marisa Garshick menyebut produk bibir yang diformulasikan dengan sun protection factor atau SPF dapat melindungi dari kerusakan akibat sinar UV sambil menutrisi bibir agar terlihat lebih sehat dan terhidrasi.
Tanpa perlindungan matahari yang tepat, bibir dapat mengalami kerusakan akibat sinar matahari, hiperpigmentasi, dan kanker kulit dalam kasus yang lebih buruk. Bibir memiliki kulit tipis dan kekurangan melanin, pigmen yang berfungsi sebagai pelindung alami dari sinar matahari. Tanpa perlindungan, sinar iltraviolet atau UV menyusup ke bibir, menyebabkan bibir kering, pecah-pecah, dan terbakar sinar matahari. Semakin banyak paparan sinar matahari yang dialami bibir, semakin tinggi risiko kerusakannya. Bibir yang tidak terlindungi juga berisiko terkena actinic cheilitis, atau bibir pelaut, di mana kulit selalu pecah-pecah, bersisik, dan kering.
Menghidrasi bibir
Menurut ahli kimia kosmetik, Addae dari Sula Labs, produk bibir SPF memberikan perlindungan terhadap sinar matahari dan potensi manfaat antioksidan. "Oleh karena itu, produk itu adalah pilihan yang bagus untuk mengatasi kekhawatiran photoaging akibat UV atau mengatasi garis halus dan kerutan pada bibir," kata dia.
Selain kemampuannya melindungi dari sinar matahari, sebagian besar produk bibir SPF mengandung humektan yang menghidrasi bibir, seperti asam hialuronat, ceramide, gliserin, atau emolien seperti minyak kelapa, shea butter, dan petrolatum untuk efek melembutkan.
Addae mengatakan bahwa semua produk SPF, baik untuk bibir, wajah, atau tubuh, menggunakan filter UV yang sama untuk mendapatkan perlindungan UV, seperti zinc oksida dan titanium dioksida. "Tetap saja, produk bibir SPF biasanya memiliki faktor perlindungan matahari yang lebih rendah dari biasanya," katanya. Jadi, dia menyarankan menggunakan produk tunggal SPF sebelum menggunakan produk bibir.
SPF 30
Untuk perlindungan bibir yang optimal, gunakan produk bibir dengan SPF 30 atau lebih tinggi setiap hari dan gunakan kembali setiap dua jam, atau lebih cepat. "Jika cenderung menjilat bibir, Anda mungkin ingin lebih sering mengaplikasikan produk." Seperti pada wajah, pastikan mengoleskan SPF bibir 30 menit sebelum keluar.
Penting juga untuk melindungi bibir sepanjang tahun dari kanker kulit dan kerusakan akibat sinar matahari, tidak hanya selama musim panas atau hari yang panas. "Radiasi UV hadir 365 hari per tahun, meskipun produk bibir SPF sangat penting selama musim panas dengan peningkatan waktu di luar ruangan," jelas Garshick.
Garshick menambahkan bahwa produk dengan SPF 30 atau lebih tinggi dianggap sebagai produk bibir pelindung sinar matahari yang efektif terlepas dari formulasinya. Tidak ada salahnya juga melapisi lipstik atau mengoleskan tabir surya bibir. "Jika Anda lebih suka mempertahankan warna pada bibir, pilihlah SPF yang tersedia dalam berbagai warna, yang memudahkan pengaplikasian ulang," kata Garshick.
BYRDIE
Pilihan Editor: Seberapa Penting Memakai Tabir Surya di Kulit Kepala?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu