Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mencegah Hangnail, Bintil Kuku yang Sering Kali Menyakitkan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi manikur
Ilustrasi manikur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mengalami bintil kuku atau hangnail, secuil kulit di sekitar kuku yang robek dan menggantung? Rasanya sangat mengganggu, menyakitkan, dan bisa menyebabkan luka berdarah di sekitar bantalan kuku. Biasanya ini muncul bersamaan dengan kutikula yang kering dan pecah-pecah. 

Dana Stern, dokter kulit bersertifikat dan pakar kuku Nu Skin, mengatakan bahwa hangnail berbeda dengan kuku patah. “Istilah hangnail sebenarnya salah kaprah, karena bukan 'pelat kuku' sebenarnya yang menggantung melainkan sebagian dari kutikula yang telah terpisah,” katanya. 

Stern mengatakan kutikula yang seperti segel atau nat ubin untuk melindungi kuku dan kulit dari infeksi luar. "Tanpa segel, air dan kelembapan, dan infeksi yang pasti, dapat lebih mudah masuk ke unit kuku," katanya. Jadi ketika "nat" mulai terlepas dan terangkat dari "ubin" tempat kuku, hangnail terjadi.

Ada beberapa penyebab hangnail menurut Stern. 

1. Tangan sangat kering

Tangan dan kuku yang kering secara alami menyebabkan hangnail, kata Stern. “Bayangkan ujung rambut yang bercabang, begitu juga ketika jaringan kutikula sangat kering, itu akan benar-benar terpisah atau terbelah,” kata Stern. Kutikula kering karena alasan yang sama seperti kulit kering, kata Stern. 

2. Menarik kuku terus menerus

Menarik kuku bisa meyebabkan hangnail. "Jika kutikula tidak dihilangkan secara merata, 'bagian tunggal' akan lebih rentan terhadap pemisahan," kata Stern. Mungkin paling aman untuk menyerahkan pencabutan kutikula ke teknisi kuku saat melakukan perawatan manikur. 

3. Terlalu sering mencuci tangan

Stern mengatakan orang yang bekerja dengan banyak bahan kimia atau sering terpapar air, seperti juru masak, bartender, petugas kesehatan, dll., akan lebih rentan terkena bintil kuku. Hal yang sama berlaku untuk ibu baru yang selalu mencuci tangan setelah mengganti popok, dan pecandu pembersih tangan. Pada dasarnya, terlalu banyak mencuci akan membuat kulit lebih cepat kering, yang dapat merusak atau membelah kutikula. "Beberapa dari kita mungkin hanya lebih rentan secara genetik untuk menghasilkan jaringan kutikula yang berlebihan juga," kata Stern.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Kekurangan protein

Hangnail juga sering mengindikasikan kekurangan protein, kata Stern. Kulit dan kuku  terbuat dari protein, jika tidak mendapatkan cukup protein, kulit bisa pecah dan robek, menyebabkan hangnail. Gejala lain kekurangan protein adalah ambut menipis, lemas, dan kabut otak. Jadi konsultasikan dengan dokter untuk memastikannya.  

Ketika sering mengalami hangnail, Stern menyarankan agar jangan menarik atau menggigitnya karena itu menyebabkan iritasi dan infeksi. "Jika hangnail ditarik atau digigit, itu bisa robek dan akhirnya bisa menghilangkan tidak hanya bagian kutikula itu tetapi juga kulit yang normal dan sehat," jelas Stern. "Setiap kompromi pada kutikula atau penghalang kulit akan membuat lebih rentan terhadap infeksi."

Sebagai gantinya, usap area tersebut dengan sedikit alkohol, potong di pangkalnya dengan pemotong kutikula yang bersih, lalu oleskan sedikit salep lembut. 

Untuk mencegah hangnail terjadi lagi, Stern merekomendasikan untuk menggunakan minyak atau lotion kutikula di tangan termasuk kuku secara teratur. 

WOMEN'S HEALTH

Pilihan Editor: 10 Tips Merawat Kuku Rapuh agar Tumbuh Lebih Sehat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

15 jam lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

1 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

3 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


8 Tips Merawat Kucing Anggora

8 hari lalu

Pengunjung menggendong seekor kucing di MEOW Cat Cafe di Kota Gaza, 20 Agustus 2023. Selain menikmati hidangan, pengunjung dapat bermain bersama 14 kucing Persia, Anggora Turki, dan kucing hibrida di kafe ini. REUTERS/Mohammed Salem
8 Tips Merawat Kucing Anggora

Kucing anggora memerlukan perhatian khusus dalam hal perawatan bulu dan kebersihan.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

15 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

20 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

21 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

26 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


6 Cara Praktis untuk Mencegah Kuku Cantengan Seperti Dialami Nia Ramadhani

35 hari lalu

Ilustrasi perawatan kuku kaki. Justin Sullivan/Getty Images
6 Cara Praktis untuk Mencegah Kuku Cantengan Seperti Dialami Nia Ramadhani

Nia Ramadhani cantengan hingga kuku jempol kaki kirinya harus diambil. Bagaimana mencegah agar tak fatal seperti itu?