TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan Rihanna di Super Bowl Halftime 2023 dikenang banyak orang. Bukan hanya pakaian serbamerah Loewe yang menarik, pilihan perhiasannya juga jadi perhatian. Bahkan, salah satunya menimbulkan pertanyaan dan kritik.
Penyanyi itu memilih cincin yang sangat indah dari Bayco, dengan harga US$1 juta atau sekitar Rp15 miliar yang menampilkan cabochon Burma 19,47 karat yang tidak dipanaskan dan 5,66 karat dari berlian cemerlang yang dipotong dan bulat dengan platinum dan emas kuning 18 karat.
Batu rubi Burma dikenal di seluruh dunia karena Myanmar adalah salah satu sumber utama batu permata berkualitas tinggi. Namun, batu rubi ini dilaporkan menjadi sumber pendapatan utama bagi pemerintah Junta di negara tersebut setelah kudeta militernya menggulingkan pemerintah sipil pada Februari 2021. Batu rubi yang dijual oleh beberapa toko perhiasan terkenal dunia memperkaya pemerintahan militer Myanmar dan membantunya menekan terus gerakan demokrasi negara itu, kata sebuah kelompok kampanye kepada thetimes.co.uk pada Desember 2021.
Karena itu, 'Justice For Myanmar', sebuah kelompok aktivis rahasia dari Myanmar, mengunggah utas Twitter baru-baru ini untuk mengkritik Rihanna karena mengenakan cincin rubi Burma ini.
“Rihanna harus berdiri bersama orang-orang #Myanmar dan mendukung pelarangan permata, setelah mengenakan cincin rubi Burma senilai $1 juta di #SuperBowl. Cincin itu dari NYC's Bayco Jewels, yang memiliki setidaknya 9 item di situs mereka yang menampilkan permata Myanmar. Permata Myanmar mendanai kekejaman junta. Larang perdagangan!” kelompok aktivis itu menulis.
Ia menambahkan bahwa penambangan rubi membantu mendanai kampanye teror Junta Myanmar terhadap rakyat sipil. “Rekan artis Rihanna di Myanmar tidak luput. Mantan politisi dan penyanyi hip hop Phyo Zeyar Thaw dieksekusi oleh Junta militer bersama tiga orang lainnya,” demkian lanjutan utas tersebut.
Dalam unggahan selanjutnya disebutkan bahwa pada Oktober tahun lalu, Junta melakukan serangan udara membabi buta terhadap sebuah konser di Negara Bagian Kachin, menewaskan sedikitnya 80 orang, termasuk artis dan penonton.
“Terlepas dari pertumpahan darah yang disebabkan oleh upaya kudeta militer #Myanmar dan peran permata dalam mendukung junta #WarCrimes dan #CrimesAgainstHumanity, pengecer internasional terus menjual perhiasan dengan permata yang bersumber dari Myanmar. Bayco Jewels LLC, berbasis di NYC, memproduksi perhiasan kelas atas. Setidaknya 9 item yang diiklankan di situs web mereka menampilkan rubi atau safir dari #Myanmar. Bayco mencatat bahwa penambangan safir terus berlanjut dalam jumlah kecil dengan kualitas batu tertinggi yang berasal dari Mogok, juga terkenal dengan pertambangan rubi. Perdagangan batu giok dan permata memungkinkan kejahatan internasional junta yang sedang berlangsung. AS telah memberikan sanksi kepada Myanma Gems Enterprise tetapi tidak melarang impor permata, sehingga perdagangan dapat terus berlanjut,” pungkas mereka.
Beberapa pengguna juga menulis di media sosial untuk meminta agar Rihanna meminta maaf karena mengenakan cincin rubi Burma. “Saya harap @rihanna akan meminta maaf karena mengenakan permata #Myanmar di #SuperBowl. Saya juga berharap #Rihanna akan menggunakan suara dan kekuatannya untuk secara terbuka mengutuk permata #Burma. Saya ingin tetap percaya bahwa dia mendukung orang-orang di #Burma dan hak asasi manusia kami,” cuit seorang pengguna.
INDIAN EXPRESS
Pilihan Editor: Cara Rihanna Menyembunyikan Kehamilannya dari Publik Bahkan Tim Super Bowl
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.