TEMPO.CO, Jakarta - Jerawat, salah satu masalah kulit yang paling umum, dapat terjadi pada bagian tubuh manapun. Beberapa produk perawatan kulit diklaim dapat membantu menghilangkan jerawat yang mengganggu ini, tapi cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengetahui akar masalahnya.
Dokter kulit Aanchal Panth mengatakan, asupan gula berlebih hingga konsumsi susu, bisa jadi ada banyak alasan mengapa muncul jerawat. “Sangat menyedihkan melihat jerawat tidak membaik meski sudah melakukan segalanya,” kata dia.
Menurut Aanchal, berikut penyebab jerawat yang biasanya muncul sesekali.
1. Ketidakseimbangan hormon
Jika memiliki penyakit ovarium polikistik (PCOS) atau ketidakseimbangan hormon lainnya, maka jerawat bisa lebih resisten terhadap pengobatan. Penyakit ovarium polikistik adalah suatu kondisi ketika terjadi gangguan hormonal pada wanita, di mana hormon pria lebih tinggi daripada hormon wanita. “Ketika kista terbentuk di ovarium, ia tidak dapat melepaskan sel telur. Oleh karena itu, ketika kista membesar, itu mengarah pada munculnya jerawat hormonal,” kata Sakshi Srivastava, dokter sekaligus kulit di India.
Aanchal mengatakan diperlukan waktu hingga 4 bulan untuk mulai melihat perubahan jerawat. "Pil kontrasepsi oral di bawah bimbingan dokter kulit atau ginekolog dapat membantu. Ini biasanya diresepkan untuk jangka waktu 6 bulan,” kata Aanchal.
2. Minyak rambut
Banyak orang menggunakan minyak rambut yang membantu melembapkan rambut dan melindunginya dari gesekan yang disebabkan saat keramas. Namun, minyak rambut dapat membentuk lapisan pada kulit, terutama di dahi, samping pipi, dan punggung, yang dapat memperparah jerawat. “Jika ingin menggunakan minyak rambut, gunakan hanya selama 2 jam sebelum keramas,” saran Aanchal.
3. Konsumsi susu
Susu meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin (IGF) dalam tubuh. IGF merangsang kelenjar pembentuk minyak untuk menghasilkan lebih banyak minyak. Selain itu, susu mengandung hormon yang secara langsung merangsang kelenjar pembentuk minyak. Yang terbaik adalah menghindari susu setidaknya 2 bulan sebelum memulai terapi jerawat, katanya. Ada sumber kaya kalsium lain yang bisa Anda konsumsi, seperti bayam, sawi, brokoli, lentil, buncis, biji rami, biji chia, biji bunga matahari, dan kacang-kacangan.
4. Kelebihan asupan gula
Konsumsi gula berlebihan diketahui dapat memperparah jerawat karena menyebabkan peningkatan sekresi minyak. Gula juga memperlambat proses penyembuhan kulit. “Selain itu, hindari gula atau konsumsi secukupnya saat sedang berjuang melawan jerawat yang membutuhkan waktu untuk sembuh,” saran ahli tersebut.
“Obat oral yang terdiri dari isotretinoin oral atau antibiotik jangka pendek dapat membantu mengendalikan jerawat yang tidak membaik dengan obat topikal,” kata Aanchal.
INDIAN EXPRESS
Pilihan Editor: Mitos tentang Jerawat yang Banyak Dialami Remaja, Obat Pasta Gigi hingga Sering Cuci Muka
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.