Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Tips Menemukan Pola Makan yang Ideal

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com/Senivpetro
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com/Senivpetro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini banyak sekali saran nutrisi, saran tentang apa yang harus dan tidak boleh kita makan datang dari semua pihak baik teman, keluarga, rekan kerja, media sosial, dan lainnya, Banyaknya informasi ini sering mengarah pada perspektif sempit tentang nutrisi, dengan banyak yang percaya bahwa ada satu pola makan optimal yang bekerja untuk semua orang.

Menurut peneliti kesehatan dan pakar Keto, Chris Irvin, yang menghabiskan beberapa tahun bekerja di lab mempelajari diet ketogenik untuk aplikasi terapeutik dan kinerja atletik, diet rendah karbohidrat dan keto adalah pendekatan yang tepat untuk semua orang. "Namun kemudian, setelah bertahun-tahun bekerja dengan atlet profesional dan pelatih kesehatan dari seluruh dunia, saya menyadari bahwa saya salah," ujarnya. 

Chris Irvin menyadari bahwa kebutuhan nutrisi berubah tergantung pada kebutuhan, tujuan, dan gaya hidup individu yang unik. Berikut adalah tiga faktor yang perlu dipertimbangkan saat mencari diet optimal Anda.

1. Bio-individualitas

Manusia semuanya unik, dengan perbedaan dalam biokimia, genetika, dan status kesehatan. Inilah mengapa pendekatan nutrisi yang dipersonalisasi, berdasarkan bio-individualitas, penting. Tentu saja, ada prinsip diet tertentu yang akan menguntungkan hampir semua orang, seperti menghindari gula rafinasi, membatasi minyak biji, dan mengonsumsi protein, lemak berkualitas, dan mikronutrien esensial yang cukup. Di luar pedoman nutrisi ini, respons individu terhadap pola makan yang berbeda dapat sangat bervariasi.

Ada beberapa alasan untuk variasi tanggapan ini; salah satu yang terbesar adalah genetika. Genetika dapat memainkan peran dalam hal-hal seperti bagaimana menanggapi diet tinggi lemak, seberapa sensitif terhadap bahan kimia pertahanan tanaman, dan bahkan apakah dapat mengakses nutrisi tertentu yang ditemukan dalam makanan yang dimakan secara memadai atau tidak.

Status kesehatan Anda saat ini juga memainkan peran besar dalam kebutuhan nutrisi Anda. Jika Anda resisten terhadap insulin, misalnya, Anda akan memiliki respons gula darah yang sangat berbeda terhadap ubi jalar daripada seseorang yang sensitif terhadap insulin. Diekstrapolasi lebih jauh, jika Anda secara metabolik tidak sehat, kemungkinan besar Anda akan merespons diet rendah karbohidrat atau keto dengan lebih baik daripada diet berbasis karbohidrat karena tubuh Anda tidak akan seefisien dalam memetabolisme karbohidrat. Singkatnya, jika tujuannya adalah untuk mengoptimalkan diet Anda, maka sebaiknya sesuaikan rencana nutrisi Anda dengan susunan genetik unik Anda dan status kesehatan Anda saat ini.

2. Tujuan pribadi

Tujuan pribadi Anda juga akan memengaruhi pola makan ideal Anda. Biasanya Anda cenderung mengikuti pola makan yang sedang tren tanpa meluangkan waktu untuk menilai apakah hasil dari diet itu sebenarnya yang kita cari. Padahal itu bisa menjadi bumerang.

Jika tujuan utama Anda adalah untuk meningkatkan kinerja kognitif, misalnya, diet yang ditujukan untuk menurunkan berat badan mungkin bukan pendekatan yang terbaik. Jika tujuan Anda adalah mengendalikan gula darah, diet pembentuk otot dengan kelebihan kalori dan frekuensi makan yang tinggi tidak akan membuat Anda lebih dekat dengan tujuan Anda.

3. Gaya hidup/preferensi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gaya hidup dan preferensi pribadi Anda juga akan memengaruhi rencana nutrisi Anda. Hanya karena pola makan memiliki banyak ilmu di baliknya, bukan berarti itu akan cocok dengan rutinitas Anda. Puasa adalah contoh yang bagus. Puasa bisa menjadi alat yang efektif untuk menurunkan berat badan karena memicu defisit kalori (di antara manfaat lainnya). Namun, ada banyak cara lain untuk menginduksi defisit kalori, seperti menghitung kalori.

Jika penurunan berat badan adalah tujuan Anda, pendekatan yang Anda pilih harus didasarkan pada gaya hidup Anda. Seperti yang ditanyakan Andrew Huberman, di podcast baru-baru ini, "Apakah Anda lebih suka makan setengah muffin untuk sarapan atau melewatkan sarapan sama sekali?" Belum tentu ada jawaban yang benar atau salah; itu benar-benar tergantung pada preferensi pribadi.

Jika Anda memilih diet yang tidak sesuai dengan Anda di mana Anda berada, kecil kemungkinan Anda akan mematuhinya. Jika Anda tetap melakukannya, kecil kemungkinan Anda akan sangat senang karenanya.

MIND BODY GREEN

Pilihan Editor: 4 Kebiasaan Makan Jane Fonda di Usia 85, Tanpa Diet dan Menjauhi Daging

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 jam lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

5 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


7 Rekomendasi Minuman Peluntur Lemak Setelah Konsumsi Hidangan Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi jus seledri dan sayuran (pixabay.com)
7 Rekomendasi Minuman Peluntur Lemak Setelah Konsumsi Hidangan Lebaran

Setelah menjalani masa lebaran yang penuh dengan hidangan berlemak dan bersantan, bakar lemak melalui olahraga dan minuman bisa dilakukan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

11 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

23 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

24 hari lalu

Induk kuda nil membawa anaknya menuju kolam, untuk diperkenalkan kepada sejumlah anggota kelompok kuda nil. Namun naas bayi kuda nil diserang oleh sejumlah kuda nil dewasa, binatang ini dikenal sebagai salah satu hewan paling agresif. Zimbabwe, 10 Agustus 2015. Dailymail
Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.