TEMPO.CO, Jakarta - PCOS atau Polycystic Ovarian Syndrome merupakan gangguan hormon yang ditandai dengan kadar androgen berlebihan hingga gangguan menstruasi. Hormon androgen bisa mengakibatkan ovarium berisi banyak cairan, hal ini yang akhirnya membuat sel telur tidak berkembang dan siklus menstruasi tidak teratur setiap bulannya.
Obat PCOS yang sering digunakan biasanya pil KB kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progestin. Gangguan ini tidak bisa disembuhkan total, namun gejalanya bisa dikendalikan dengan kunjungan ke dokter.
Penyebab PCOS
24_ksesehatan_ilustrasinyerihaid
Penyebab PCOS belum diketahui pasti hingga saat ini, namun beberapa faktor risiko bisa meningkatkan seseorang mengalami penyakit polycystic ovarian syndrome, termasuk faktor genetik atau perubahan hormon secara drastis. Tiga faktor riisko PCOS adalah sebagai berikut.
1. Kelebihan hormon insulin
Hormon insulin merupakan hormon yang bertugas untuk menurunkan kadar gula darah. Namun insulin yang berlebih akan membuat hormon ini beralih tugas hingga bisa meningkatkan hormon androgen dan mengurangi sensitivitas pada tubuh.
2. Perubahan hormon
Perubahan hormon dapat menyebabkan mood cepat berubah, faktor umum ini mungkin tidak terlalu disadari namun tetap harus hati-hati jika perubahannya terjadi di luar batas wajar.
3. Genetik
Faktor genetik merupakan salah satu penyebab utama dari banyaknya penderita PCOS. Memang tidak semua penderita menurunkannya, namun bagi keluarga penderita PCOS tentunya perlu berhati-hati dan rajin mengecek kesehatan secara berkala.
Gejala PCOS
Ilustrasi kalendar menstruasi. Freepik.com
Ini dia 7 gejala PCOS yang perlu diketahui perempuan.
1. Menstruasi tidak teratur
Gejala PCOS pada wanita biasanya ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Siklus ini terjadi sebanyak 8 kali dalam setahun, lebih sering, atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali.
2. Hirsutisme
Hirsutisme merupakan pertumbuhan rambut berlebih di area wajah, seperti yang terdapat di area dagu atau bawah hidung seperti kumis
3. Timbulnya jerawat pada wajah, dada, dan punggung bagian atas
4. Berat badan naik atau kesulitan menurunkan berat badan
5. Mengalami kebotakan
6. Warna kulit menjadi lebih gelap terutama pada area lipatan kulit
7. Adanya tonjolan daging jinak di ketiak atau leher
Apakah Penderita PCOS Bisa Hamil?
Penderita PCOS umumnya memiliki ovarium lebih besar karena di dalamnya berisi kista. Hal ini menyebabkan sel telur sulit dikeluarkan tertahan oleh kista tersebut. Wanita dengan penyakit PCOS memiliki kadar hormon androgen yang tinggi sehingga bisa menghambat masa suburnya.
Kondisi seperti ini membuat penderita PCOS memiliki peluang kecil untuk hamil, namun tetap memiliki harapan.
Penderita PCOS bisa mengelola gejalanya dengan mengubah gaya hidup yang lebih sehat. Untuk mengatasi berat badan yang berlebih bisa dengan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang. Cara lainnya adalah dengan berolahraga rutin secara konsisten minimal 30 menit sehari. Mengatur pola makan dan rutin berolahraga dapat membantu kesehatan organ reproduksi.
Segera hubungi dokter dan kunjungi rumah sakit terdekat jika mengalami berbagai penyebab dan gejalanya.
NUR QOMARIYAH (CW)
Pilihan Editor: Alasan Mengapa Penderita PCOS Perlu Banyak Makan Protein
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.