5 Efek Samping Menakutkan Gaya Hidup Sedentary yang Banyak Duduk dan Rebahan

Reporter

Editor

Mila Novita

Ilustrasi wanita duduk di lantai. Freepik.com/Nakaridore
Ilustrasi wanita duduk di lantai. Freepik.com/Nakaridore

TEMPO.CO, Jakarta - Sedentary lifestyle atau gaya hidup tidak aktif sudah menjadi hal yang umum. Orang yang bekerja di balik meja lebih mungkin menjalani gaya hidup ini karena duduk dalam waktu lama. Setelah bekerja seharian, wajar jika ingin rebahan di sofa dan tak ada keinginan untuk berolahraga secara teratur.

Namun, kebiasaan ini mungkin akan segera berubah setelah mengetahui lima efek samping terburuk dari sedentary lifestyle. Dokter Mike Bohl mengatakan, menjalani gaya hidup yang tidak aktif dikaitkan dengan berbagai efek kesehatan negatif.

Inilah lima efek negatif dari gaya hidup tidak aktif. 

1. Kenaikan berat badan

Orang yang lebih banyak berdiam diri akan membakar lebih sedikit kalori sehingga muncul risiko kenaikan berat badan. "Jika Anda makan lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar, berat badan akan bertambah dan berisiko mengalami obesitas," kata dia, dikutip dari eatthis.com, Selasa, 14 Februari 2023.

2. Kehilangan massa dan kekuatan otot

Menjadi gemuk bukan satu-satunya efek samping negatif dari tidak banyak bergerak, risiko kehilangan massa otot juga akan meningkat. 

"Ketika otot tidak ditantang atau digunakan cukup di siang hari, mereka menjadi lebih kecil. Secara keseluruhan, ini dapat menyebabkan komposisi tubuh yang memburuk, bahkan mungkin merasa lebih sulit untuk melakukan sesuatu dan risiko terjatuh meningkat," ujar Bohl.

3. Masalah kesehatan kronis

Menjalani kehidupan yang tidak banyak bergerak dapat mengakibatkan berkembangnya beberapa kondisi kronis, seperti kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, kolesterol tinggi, sindrom metabolik, osteoporosis, dan banyak lagi, menurut Dr. Bohl.

4. Risiko kesehatan mental memburuk

Ketidakaktifan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, yang berarti dapat menderita depresi dan kecemasan. Para peneliti telah menemukan bahwa berurusan dengan kekurangan energi, masalah tidur, dan tidak aktif secara fisik alias, tidak banyak bergerak, dikaitkan dengan depresi dan perubahan suasana hati.

5. Peningkatan risiko kematian dini

Menjalani kehidupan yang tidak banyak bergerak meningkatkan risiko kematian dini.  Menurut penelitian dari European Society of Cardiology, 20 tahun menjalani gaya hidup tidak aktif dapat menggandakan risiko menderita kematian dini.

Cara membalikkan efek kurang gerak

Fakta-faktanya cukup samar, tetapi tidak ada kata terlambat untuk membalikkan kebiasaan buruk. "Cara terbaik untuk berhenti menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak adalah memasukkan aktivitas fisik terstruktur dan tidak terstruktur ke dalam rutinitas harian."

Untuk aktivitas fisik terstruktur, Bohl merekomendasikan latihan aerobik intensitas sedang selama 150 menit per minggu, atau 75 menit latihan aerobik intensitas tinggi per minggu, ditambah latihan penguatan otot setidaknya dua hari sekali. 

Untuk aktivitas fisik yang tidak terstruktur, Bohl mengatakan ini bisa berupa melakukan pekerjaan rumah tangga atau berjalan-jalan di mal setempat untuk menghindari efek buruk gaya hidup sedentary. "Anda dapat meningkatkan aktivitas fisik tidak terstruktur dengan melakukan hal-hal sederhana seperti parkir di sisi jauh dari tempat parkir atau menggunakan tangga daripada lift atau berkebun," kata dia. 

EATTHIS.COM

Pilihan Editor: Durasi Olahraga yang Dibutuhkan untuk Melawan Efek Buruk Terlalu Banyak Duduk

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.








Saran Pakar agar Tak Khawatir Makan Malam

13 hari lalu

ilustrasi dinner (makan malam) (pixabay.com).jpg
Saran Pakar agar Tak Khawatir Makan Malam

Banyak yang berpendapat makan malam merupakan faktor penyebab kenaikan berat badan. Bagaimana agar hal itu tak terjadi?


Konsumsi Garam Berlebih Bisa Berbahaya, Hipertensi dan Gagal Jantung Siap Datang

52 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Konsumsi Garam Berlebih Bisa Berbahaya, Hipertensi dan Gagal Jantung Siap Datang

Mengonsumsi garam berlebih bisa memicu penyakit berbahaya seperti contohnya hipertensi. Dalam jangka panjang bisa sebabkan gagal jantung.


Berapa Kenaikan Berat Badan yang Ideal bagi Ibu Hamil?

54 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil menimbang berat badan. Freepik.com/Valuavitaly
Berapa Kenaikan Berat Badan yang Ideal bagi Ibu Hamil?

Kenaikan berat badan pada wanita hamil biasanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga, 0,5 hingga 1 kg per minggu.


Saran Dokter buat yang Punya Resolusi Tahun Baru Turunkan Berat Badan

4 Januari 2023

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Saran Dokter buat yang Punya Resolusi Tahun Baru Turunkan Berat Badan

Dokter mengatakan resolusi tahun baru yang menetapkan berat badan ideal harus realistis, dapat dicapai, dan dilakukan secara bertahap.


Kenali 4 Kondisi Tubuh yang Memicu Kenaikan Berat Badan

23 Desember 2022

Ilustrasi wanita dan timbangan. shutterstock.com
Kenali 4 Kondisi Tubuh yang Memicu Kenaikan Berat Badan

Mulai dari hipotiroidisme hingga menopause adalah beberapa kondisi yang bisa memicu kenaikan berat badan.


5 Tips Pola Diet Sehat untuk Penderita Diabetes

23 Desember 2022

Ilustrasi sarapan. Pixabay.com
5 Tips Pola Diet Sehat untuk Penderita Diabetes

Melakukan diet tidak boleh sembarangan, apalagi jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes.


Durasi Olahraga yang Dibutuhkan untuk Melawan Efek Buruk Terlalu Banyak Duduk

25 November 2022

Ilustrasi wanita duduk bekerja. Freepik.com/Lookstudio
Durasi Olahraga yang Dibutuhkan untuk Melawan Efek Buruk Terlalu Banyak Duduk

Terlalu banyak duduk atau sedentary lifestyle lainnya berdampak negatif pada kesehatan.


6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memperpendek Usia, Termasuk Sedentary Lifestyle

25 November 2022

Ilustrasi pesta. Foto : Freepik
6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memperpendek Usia, Termasuk Sedentary Lifestyle

Bukan hanya merokok dan minum alkohol berlebihan, ada banyak kebiasaan buruk lain yang berisiko meningkatkan risiko penyakit serius.


Gaya Hidup Penyebab Berat Badan Naik selama Pandemi

17 November 2022

Ilustrasi Junk Food.  Joe Raedle/Getty Images
Gaya Hidup Penyebab Berat Badan Naik selama Pandemi

Survei mengungkap mayoritas orang Indonesia ingin meninggalkan kebiasaan gaya hidup tidak sehat yang dilakukan selama pandemi. Apa saja?


4 Alasan Mengapa Stres Bisa Bikin Berat Badan Naik

7 November 2022

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
4 Alasan Mengapa Stres Bisa Bikin Berat Badan Naik

Stres bisa menjadi salah satu alasan kenaikan berat badan, simak penjelasannya.