TEMPO.CO, Jakarta - Fashion selalu dikaitkan dengan tren dan gaya pribadi. Banyak orang lebih suka mengenakan pakaian ketat karena membuat merasa atau terlihat lebih baik. Pakaian ketat juga lebih disukai selama aktivitas tertentu, seperti berenang atau bersepeda.
Namun, pakaian dengan ukuran ketat memiliki efek buruk bagi kesehatan sehingga perlu dipertimbangkan kembali jika sering memakainya. Misalnya, pakaian yang sangat ketat dapat memberi tekanan pada perut dan usus yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah pencernaan. Jika pakaian terlalu ketat dan menekan kulit, hal itu dapat memengaruhi aliran darah atau menyebabkan kerusakan saraf.
Selain itu, memakai pakaian yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi kulit, gatal, dan infeksi jamur. Jika pakaian meninggalkan bekas merah atau bekas tekanan pada kulit atau membuat sulit bernapas, hindari sering-sering memakainya.
Dokter kulit di India, Priyanka Reddy, menyebut beberapa efek samping sering memakai pakaian ketat yang terlihat pada kulit.
1. Iritasi dan lecet
Pakaian ketat dapat bergesekan dengan kulit, menyebabkan iritasi dan lecet, terutama di area kulit bergesekan, seperti paha bagian dalam dan ketiak.
2. Infeksi jamur
Pakaian ketat yang terbuat dari serat sintetis dan tidak memungkinkan kulit untuk bernapas dapat menciptakan lingkungan yang hangat dan lembap yang ideal untuk pertumbuhan jamur. Hal ini dapat menyebabkan infeksi seperti kutu air.
3. Jerawat
Pakaian ketat dapat memerangkap keringat dan minyak pada kulit, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat terutama di area punggung atas.
4. Peredaran darah yang buruk
Mengenakan celana/rok berikat yang ketat dapat menyebabkan sensitivitas kulit, kemerahan, menghalangi aliran darah dan dalam jangka waktu tertentu, meninggalkan bekas di sekitar pinggang. Sirkulasi darah terganggu saat mengenakan pakaian ketat lainnya seperti korset.
Reddy mengatakan penting untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan memungkinkan kulit untuk bernapas. "Jika mengalami iritasi kulit atau rasa tidak nyaman akibat pakaian ketat, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengenakan pakaian yang lebih longgar atau pakaian yang terbuat dari serat alami, seperti katun. Hindari kain sintetis seperti nilon, resin," kata Reddy.
HINDUSTAN TIMES
Pilihan Editor: Sering Berpakaian Ketat, Dampak Buruknya Badan Pegal, GERD Hingga Iritasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.