TEMPO.CO, Jakarta - Berlari menjadi salah satu pilihan latihan yang bagus untuk kebigaran. Olahraga ini membuat darah terpompa dan mendorong otot yang berbeda untuk bekerja keras bersama. Tapi, kalau disuruh memilih, berlari dua kilometer tapi cepat atau pelan tapi lama, mana yang lebih baik?
Para ahli mengatakan kedua jenis lari ini baik, tapi sebenarnya kombinasi keduanya adalah yang terbaik.
Jessie Jones, pelatih pribadi di OriGym Center of Excellence di Inggris, mengatakan bahwa setiap gaya lari, lari cepat atau jarak jauh, memiliki tempatnya sendiri dalam kebugaran.
"Variasi adalah kunci untuk mendapatkan semua manfaat yang berbeda apakah itu membakar lemak, membangun otot, atau meningkatkan kesehatan jantung dan stamina," kata dia, seperti dikutip Metro.co.uk.
Jessie menjelaskan bahwa kedua tipe tersebut mencapai hal yang berbeda, tergantung pada apa yang ingin didapatkan dari keduanya.
"Berlari lebih cepat lebih baik untuk membakar lemak, meningkatkan metabolisme, dan menggunakan lebih banyak kalori. Sementara membakar lemak, Anda juga membantu membangun otot, jadi lari cepat juga bagus untuk meningkatkan massa otot," ujar dia.
Adapun manfaat utama berlari lebih lama adalah meningkatkan kesehatan jantung. Aliran darah yang meningkat ke seluruh tubuh akan memperbaiki seluruh sistem. Jarak yang lebih jauh juga akan meningkatkan kapasitas dan daya tahan paru-paru.
Jadi, jika berlari untuk membentuk tubuh dan membakar kalori, berlari lebih cepat mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Sedangkan jika ingin meningkatkan kesehatan kardiovaskular, lebih lama adalah pilihan yang baik.
Karena memiliki manfaat yang berbeda tergantung dari tujuan lari, para ahli mengatakan tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk dari keduanya.
Will Goodge, pelatih kepala di Puresport Run Club, mengatakan bahwa berlari lebih cepat, untuk waktu yang lebih singkat, baik itu lari sprint/interval/tempo, membangun ambang batas untuk mempertahankan kecepatan yang lebih tinggi di semua jarak.
"Anda benar-benar menguji sistem kardiovaskular agar terbiasa bekerja pada kapasitas yang lebih tinggi. Menahan detak jantung di zona yang lebih tinggi berarti bahwa ketika ikut perlombaan, baik itu 5K atau maraton, ketika keadaan menjadi sulit dan mendorong batas, tubuh akan lebih menyesuaikan diri. Jantung berdebar kencang, pembentukan laktat, dan pernapasan meningkat. Lari yang lebih pendek dan lebih cepat membawa Anda ke tempat ini jauh lebih cepat," katanya.
'Tapi berlari lebih lama berarti membangun mesin. Anda tidak dapat berharap untuk melakukan sesi lari pendek dengan keras dan tiba-tiba merasa nyaman saat berlari jarak jauh, Anda juga akan berisiko lebih tinggi mengalami cedera dengan jumlah benturan yang terus-menerus pada persendian," dia menambahkan.
Para ahli mengatakan bahwa variasi lari adalah kunci untuk mendapatkan semua jenis manfaat dengan optimal, apakah itu membakar lemak, membangun otot, atau meningkatkan kesehatan jantung dan stamina.
Pelatih Lewis Akpata dari BLOK mengatakan gabungan lari pendek dengan lari cepat (latihan interval) akan saling melengkapi.
"Split lari yang ideal akan membuat Anda berlari lebih lama untuk membangun basis jantung, sementara tidak terlalu membebani tubuh, dicampur dengan beberapa latihan sprint interval, dan kemudian mungkin mencoba melakukan yang terbaik pribadi 5K seminggu sekali untuk mengukur perbaikan secara keseluruhan," kata dia.
Pilihan Editor: 8 Tips agar Berlari Lebih Menyenangkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.