TEMPO.CO, Jakarta - Andien Aisyah dikenal sebagai ibu yang “keras kepala” dalam hal menyusui. Dia masih menyusui anak keduanya, Anaku Tarisma Jingga atau Tabi, yang kini berusia hampir tiga tahun. Selama masa menyusui, banyak momen penting yang terjadi, salah satu yang tak akan dia lupakan adalah ketika dia mengalami engorgement atau payudara bengkak karena penumpukan air susu ibu atau ASI pada Desember lalu.
Penyanyi berusia 37 tahun itu menceritakan momen itu dalam sebuah unggahan di Instagram. Dalam unggahannya, dia membagikan beberapa foto menyusui Tabi saat liburan ke Eropa. Salah satunya adalah ketika dia menyusui Tabi dengan ekspresi wajah yang terlihat kesakitan.
“Ini bukan ekspresi terbaikku ketika menyusui. Tapi ekspresi ini yang akan aku ingat selalu tentang betapa keras kepalanya aku untuk menyusui,” tulis dia di keterangan foto.
Momen ini diambil Desember lalu ketika dia mengalami payudara bengkak setelah dia menyusui di payudara kanan selama seminggu. Saat itu, payudara kirinya mengalami blister atau melepuh. Dia tak pernah mengira akan mengalami engorgement karena saat itu Tabi sudah di fase akhir menyusui karena usianya menjelang tiga tahun. Tapi ternyata dia salah.
“Hari itu di tengah gunung es di Swiss, sekujur badanku pegal, perih, payudara kiriku keras seperti batu dan nyelekit seperti disilet. Badanku mendadak panas tinggi ketika baru menjejakkan kaki di Grindelwald First, pandangan kunang-kunang. Sakit. Banget,” dia melanjutkan.
Sambil menangis menahan sakit, dia pun menelepon konsultan laktasinya, Nia Umar, yang juga Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui atau AIMI. Nia adalah konsultan laktasi Andien sejak anak pertamanya, Anaku Askara Biru atau Kawa. Dari konsultasi lewat telepon, dia diberi tahu bahwa obatnya hanya satu, yakni menyusui Tabi di payudara yang bengkak. Saat itu Tabi menolak karena kasihan melihatnya kesakitan. Tapi akhirnya Tabi setuju untuk menyusu. “Dan aku rasanya seperti disilet-silet,” tulis Andien menggambarkan perasaannya.
Drama menyusui itu belum selesai. Pada malam harinya, dia dan suami, Irfan Wahyudi atau Ippe, menyiapkan kentang dingin untuk kompres. Kentang digunakan sebagai pengganti kol yang biasa dia gunakan. Dia juga mandi air hangat dan memijat sendiri payudara yang bengkak. Setelah itu dia istirahat. Tapi istirahatnya pun tidak tenang karena semalaman dia harus menyusui.
“Sekilas terdengar seperti pengalaman yang kurang enak. But trust me, aku mengenangnya sebagai pengalaman yang berarti. Breastfeeding is indeed a beautiful journey. And what makes it more beautiful is because it needs our extra effort. Shout out to every moms out there, you’re giving an amazing LOVE to your baby,” tulis dia.
Andien Aisyah melahirkan Tabi pada 1 Mei 2020 di tengah pandemi. Seperti anak pertama, dia memilih melahirkan di rumah dengan metode waterbirth dan dibantu bidan.
Pilihan editor: Cara Andien Jaga Berat Badan Ideal setelah Dua Kali Melahirkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.