TEMPO.CO, Jakarta - Ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan ketika ingin memutuskan pacar, yakni bagaimana hubungan itu memengaruhi dan kesejahteraan seseorang, apakah masalah dapat diselesaikan jika berdua berusaha, dan apakah dan apakah sama-sama mau melakukan perubahan.
Menurut terapis perkawinan berlisensi Weena Cullins, kesejahteraan secara keseluruhan merupakan faktor terpenting yang dipertimbangkan. "Semua hubungan dapat mengalami masa sulit pada waktu yang berbeda, tapi memilih tetap berada dalam hubungan yang secara konsisten menyebabkan stres atau membahayakan kesehatan fisik, emosional, atau mental bukanlah pilihan terbaik," katanya kepada Mind Body Green.
Sambil memikirkan keputusan Anda, dia merekomendasikan untuk meminta orang tepercaya dalam hidup, seperti teman atau keluarga, untuk membantu melihat situasi dari sudut pandang pihak ketiga yang lebih objektif. Terkadang orang luar dapat melihat sesuatu dengan lebih jelas.
Ingatlah bahwa salah satu pilihan itu valid: Keputusan untuk putus dengan seseorang, meski terkadang menyakitkan, adalah tindakan terbaik untuk kesejahteraan sendiri.
Jadi, inilah sembilan tanda yang harus diperhatikan ketika ingin putus dengan kekasih.
1. Hubungan itu jadi sumber stres
Cullins mengatakan bahwa setiap pasangan menciptakan dinamika unik dalam hubungan mereka, jadi tidak ada aturan baku untuk putus dengan seseorang. Tetapi secara umum, perhatikan apakah hubungan itu memberi lebih banyak stres daripada kepositifan dalam hidup. Jika momen baik sedikit dan jarang dibandingkan dengan saat-saat stres dan ketidakpuasan, itu mungkin pertanda bahwa saatnya untuk putus.
2. Melanggar batas
Tanda lain harus meninggalkan suatu hubungan adalah pelanggaran batas. "Jika dia melanggar batasan fisik dan emosional dengan cara yang membuat merasa tidak tenang atau tidak aman, adalah alasan untuk putus," kata Cullins.
Melanggar batasan bisa saja meminta pasangan melakukan hal-hal yang tidak disukai atau membahayakan kesejahteraan fisik atau emosional dengan tindakannya.
3. Merasa tegang dan gelisah bersamanya
Jika terus-menerus merasa gelisah di sekitar seseorang, itu adalah tanda insecure atau tidak aman. Ada banyak alasan mengapa hal itu terjadi, mungkin selalu khawatir mereka akan mengamuk ketika membuat mereka kesal, atau jika membuat kesalahan maka mereka akan pergi.
Semua orang berhak berada pada hubungan yang memberi rasa aman untuk menjadi diri sendiri dan menyuarakan kebutuhan tanpa takut akan gejolak, pembalasan, atau pengabaian.
4. Berharap dia berubah
Banyak orang percaya pasangan mereka akan berubah, misalnya, menjadi lebih berkomitmen, pengertian, atau penuh kasih sayang, ketika mereka mencapai kesuksesan atau tidak ada hal yang bikin stres. Tapi, terapis Megan Bruneau mengatakan bahwa itu bisa saja terjadi tapi itu bukan jaminan. "Jika tahu mereka tidak akan pernah berubah, apakah Anda akan tetap berada di dalamnya untuk jangka panjang?”
Bruneau merekomendasikan membuat keputusan berdasarkan bagaimana dia saat ini, bukan di masa mendatang.
5. Dia merusak kepercayaan berulang kali
Apakah dia secara teratur berbohong atau merusak kepercayaan? Apakah dia cukup sering terlibat dalam perselingkuhan? Jika merasa tidak aman dalam hubungan dan sulit memercayainya karena pengkhianatannya yang berkali-kali, Cullins mengatakan itu adalah tanda bahwa sebaiknya relakan dia pergi.
6. Berjuang meminta komitmennya
Culins mengatakan ketidakmampuan untuk berkomitmen mungkin merupakan tanda bahwa dia tidak benar-benar ingin berada dalam hubungan ini. Begitu juga sebaliknya. “Jika tidak dapat bersamanya tanpa berbohong atau merusak kepercayaannya, dan jika berjuang untuk setia karena tidak cukup puas dengannya,” hargai dia dan kebutuhan batin sendiri dengan mengakhiri hubungan.
7. Tidak bisa mengkritiknya
Jika kesulitan untuk menghormati, menghargai, atau menerima pacar apa adanya, Cullins mengatakan itu adalah tanda bahwa Anda mungkin bukan pasangan yang cocok. Anda harus bersama seseorang yang dianggap lebih tinggi, dan kekasih juga pantas bersama seseorang yang melihatnya seperti itu.
8. Hidup tidak cocok
Anda mungkin sangat mencintai pacar, tetapi mungkin ada masalah lain yang berperan dalam hubungan. Misalnya, agama yang berbeda, pandangan yang berbeda tentang memiliki anak, atau gaya hidup yang berbeda. Anda suka bepergian; dia tidak. Dia suka pergi keluar dan berpesta; Anda orang rumahan.
Meskipun masalah ini dapat diselesaikan jika berdua ingin tetap bersama, Cullins mengatakan lebih baik mengakhiri hubungan jika hal yang tidak cocok itu benar-benar penting. Putuskan sendiri perbedaan mana yang dapat dijalani dan mana yang terlalu sulit untuk diatasi.
9. Terlihat tanpa masa depan
Berkencan santai atau tidak serius tidak masalah, tetapi jika salah satunya ingin mencari hubungan yang serius dan jangka panjang, penting untuk mempertimbangkan keputusan untuk tetap bersama. Jika tahu tidak ada masa depan demgan pacar saat ini, Cullins mengatakan hal terbaik adalah putus demi kebaikan bersama.
MIND BODY GREEN
Pilihan editor: 4 Cara Keluar dari Friendzone tanpa Merusak Pertemanan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.