TEMPO.CO, Jakarta - Sering kali rutinitas atau kebiasaan perawatan kulit baru dengan harapan mendapatkan kulit yang bersinar, segar, dan cerah malah membuat kulit sensitif, iritasi, dan tampak lebih kusam dari sebelumnya. Salah satu pemicunya adalah melakukan terlalu banyak: Terlalu banyak bahan, terlalu banyak pengelupasan kulit, konsentrasi bahan aktif yang terlalu tinggi, dan terlalu banyak perawatan profesional tanpa pengawasan ahli.
Dalam prosesnya, penghalang kulit kita menjadi rusak dan terganggu sehingga memicu peradangan. Peradangan adalah kejadian alami dalam tubuh, ketika menjadi kronis itu terkait dengan masalah yang lebih serius, mulai dari jerawat hingga penuaan dini. Peran peradangan dalam penuaan kulit sangat besar, bahkan ada namanya: inflamasi.
Peradangan tak selalu terlihat kasat mata. Tiba-tiba, itu sudha menyebabkan kulit dalam kondisi yang serius. Dokter kulit bersertifikat Whitney Bowe mengatakan gangguan pada penghalang dapat menyebabkan arus peradangan yang tersembunyi ini.
"Perhatikan penghalang kulit. Ketika penghalang tidak berfungsi, bahkan jika itu tidak terlihat tanda-tandanya, ada peradangan mikroskopis tingkat rendah yang kronis," katanya. "Ketika penghalang kulit sedikit terganggu, seorang pasien mungkin hanya berpikir bahwa semuanya baik-baik saja, tetapi sebenarnya menciptakan luka bakar lambat di bawah permukaan dan akan muncuk masalah besar."
Beberapa masalah yang kita lihat antara lain kerusakan kolagen dan elastin, peningkatan kekeringan, kusam, bintik hitam, garis halus, kerutan, dan kendur. Pada dasarnya, semua tanda penuaan dini dapat dikaitkan dengan peradangan kronis.
Bagaimana mengetahui apakah rutinitas perawatan kulit memicu peradangan?
Mengingat peradangan tidak selalu jelas, mungkin sulit untuk mengidentifikasi apakah kebiasaan perawatan kulit lebih banyak merugikan daripada bermanfaat.
Inilah lima tanda untuk mengidentifikasi peradangan pada kulit.
1. Jerawat dan rosacea
Sering kali peradangan tidak terlihat. Jadi ketika mengalami jerawat, rosacea, psoriasis, atau eksim, itu pertanda peradangan telah muncul.
2, Kulit sensitif
Kerusakan penghalang kulit menyebabkan kulit sensitif. Jadi, jika mendapati kulit lebih rentan terhadap iritasi daripada biasanya, ini merupakan indikasi bahwa kulit mengalami peradangan.
3. Kulit kering dan kencang setelah dicuci
Kondisi ini menunjukkan bahwa pembersih memiliki sifat mengelupas. Baik untuk membilas wajah dan tubuh, banyak formula mengubah penghalang kulit, karena terlalu keras atau memiliki pH yang terlalu tinggi.
4. Sering eksfoliasi
Eksfoliasi setiap hari, atau menggunakan bahan eksfoliasi secara berlebihan adalah kebiasaan buruk yang sering terjadi dalam rutinitas perawatan kulit modern. Orang-orang seharusnya hanya melakukannya satu atau dua kali seminggu, tapi kebanyakan orang melakukan pengelupasan dalam beberapa langkah: Misalnya, mencuci, serum, masker, dan pengelupasan kulit semuanya bisa menjadi bentuk pengelupasan. Bahkan hal-hal seperti handuk kasar dapat mengelupas kulit. Catat berapa banyak langkah pengelupasan yang sebenarnya dilakukan, mungkin lebih dari yang disadari.
5 Tidak menggunakan tabir surya
Kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet UV menyumbang hingga 80 persen dari penuaan, menurut penelitian. Dan jika tidak mempraktikkan perawatan kulit dari sinar matahari yang baik, yaitu memakai sun protection factor (SPF) dan menghindari paparan sinar matahari dalam waktu lama, ada kemungkinan besar terjadi peradangan kulit.
MIND BODY GREEN
Pilihan editor: Setelah Skin Cycling Muncul Tren Skincare Skin Flooding, Apa Bedanya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.