Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Masalah Kesehatan yang Sering Muncul di Usia 50-an

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya orang ingin hidup lebih lama dalam kondisi sehat jiwa dan raga. Namun, seiring dengan pertambahan usia, banyak fungsi tubuh yang menurun dan menimbulkan masalah kesehatan.

Renuka Tipirneni, internis dan asisten profesor di Divisi Kedokteran Umum di University of Michigan mengatakan, beberapa kondisi kesehatan kronis sering didiagnosis mulai usia 50-an. Orang yang mengalami kondisi kesehatan tertentu bervariasi, tergantung pada genetika, gaya hidup, suku dan ras, serta faktor lainnya. Ada orang berusia 80 tahun memiliki kemampuan fisik dan mental seperti orang berusia 30 tahun; yang lain mengalami masalah kesehatan jauh lebih awal, kata WHO.

Sebagian orang mungkin akan memiliki lebih dari satu dari kondisi ini, menurut sebuah studi tahun 2017 di jurnal Frontiers in Public Health. 

Berikut adalah lima masalah kesehatan paling umum yang dapat menyerang saat mencapai usia 50 tahun.

1. Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke, serangan jantung, penyakit ginjal, dan masalah lain yang dapat menyebabkan kematian. Masalah ini lebih banyak dialami orang yang berusia lebih dari 60 tahun karena pembuluh darah menjadi kurang elastis.

"Hipertensi, penyumbang utama aterosklerosis, adalah penyakit kronis paling umum pada orang dewasa yang lebih tua," menurut penelitian di Frontiers in Public Health. "Hipertensi sistolik terisolasi sangat umum di kalangan lansia dan dikaitkan dengan kematian bahkan pada usia lanjut."

Orang yang berusia 40 tahun atau lebih harus memeriksa tekanan darah setidaknya setiap tahun, saran Mayo Clinic. Jika  memiliki hipertensi, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih sering lagi.

2. Kolesterol Tinggi

Penelitian Frontiers in Public Health menyimpulkan bahwa penyakit kardiovaskular tetap menjadi penyebab paling umum kematian lansia meskipun tingkat kematian telah menurun dalam 20 tahun terakhir.

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis dan penyumbatan pembuluh darah jika tidak ditangani. Aterosklerosis menyebabkan peradangan dan perubahan pembuluh darah lebih lanjut yang meningkatkan risiko kejadian jantung, kejadian serebrovaskular, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan kognitif dan kerusakan organ lainnya, kata studi tersebut.

Kolesterol tinggi dapat dikelola melalui perubahan gaya hidup dan obat-obatan. Tes darah diperlukan untuk mendiagnosis masalah karena muncul dengan sedikit gejala jika ada.

3. Osteoarthritis 

"Osteoarthritis adalah kondisi kronis paling umum kedua di antara lansia di Amerika dan penyebab umum rasa sakit dan kecacatan kronis," menurut penelitian di Frontiers in Public Health.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar 52 persen orang berusia 85 tahun mengidap penyakit ini, dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, kata studi tersebut.

Tipirneni menyebutnya "arthritis tipe keausan". "Ini bisa sangat memberatkan bahkan bisa dialami usia lebih muda dari 50 tahun, tetapi terutama di atas usia 50 tahun, kami melihat rasa sakit yang terkait dengan itu semakin sering muncul," tambahnya.

Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya osteoarthritis. Tingkat artritis pinggul dan lutut yang parah meningkat seiring bertambahnya usia pasien.

4. Diabetes

Diabetes telah meningkat seiring bertambahnya usia populasi. Diabetes dikaitkan dengan komplikasi yang meliputi penyakit arteri perifer dan neuropati perifer, berkontribusi terhadap ulkus kaki diabetik dan amputasi.

Pada tahap awal, diabetes dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup. "Terkadang kita perlu menambahkan beberapa obat juga untuk membantu mengontrol kadar gula darah," kata Kate Lorig, profesor emeritus di Stanford University School of Medicine dan partner di Self-Management Resource Center.

5. Osteoporosis

Penuaan menyebabkan hilangnya kepadatan tulang baik pada pria maupun wanita, meskipun wanita kemungkinan besar akan mengalaminya setelah usia 50 tahun. Hal itu disebabkan oleh menopause.

"Ketika tubuh berhenti memproduksi estrogen, kepadatan tulang biasanya turun," kata Lucy McBride, internis yang berbasis di Washington. Wanita didiagnosis dengan menopause rata-rata pada usia 51 tahun, menurut Mayo Clinic.

Sekitar 20 persen wanita di atas 50 tahun menderita masalah kesehatan ini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC. Osteoporosis dikaitkan dengan peningkatan tingkat patah tulang, menurut penelitian di Frontiers in Public Health.

EATTHIS.COM

Baca juga: Rahasia Gwyneth Paltrow Tetap Bugar dan Awet Muda Memasuki Usia 50

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

2 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

5 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

5 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

5 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

Orang dengan kecemasan soal kesehatan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain, seperti Kate Middleton.


Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

5 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

Langsung tidur setelah sahur dapat berpotensi kenaikan gula darah di tubuh. Simak penjelasan spesialis penyakit dalam berikut.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

7 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

9 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

Penderita diabetes perlu mengecek gula darah secara mandiri saat berpuasa karena perubahan pola hidup selama Ramadan dapat mempengaruhi gula darah.