TEMPO.CO, Jakarta - Bertengkar atau kesal dengan pasangan itu adalah hal biasa dalam suatu hubungan. Ini merupakan proses untuk membuat hubungan menjadi lebih baik lagi, atau justru sebaliknya, menjadi tanda bahwa hubungan itu harus berakhir.
Dilansir dari Your Tango, inilah tujuh tanda hubungan benar-benar tidak dapat diselamatkan.
1. Sudah tidak saling percaya
Dalam hubungan yang sehat, dua orang tidak takut membagikan semua rahasia dan bagian menakutkan dari masing-masing. Namun jika tidak saling percaya, maka ini tidak akan bertahan lama. Psikoterapis yang berbasis di California, Andrea Wachter mengatakan kepada The Huffington Post bahwa hubungan dibangun di atas kejujuran dan kepercayaan. “Butuh waktu dan konsistensi untuk membangun kepercayaan. Itu berarti jujur pada kata-kata dan otentik tentang perasaan, kebutuhan, dan keberadaan Anda," katanya.
Jika salah satunya tidak jujur dan kepercayaan sudah dirusak, akan sulit diperbaiki lagi. Mungkin ini saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal.
2. Tidak tertarik lagi dengan pasangan
Pernah tertarik pada seseorang di suatu pesta, tapi merasa biasa saja ketika bertemu lagi? Itu hal biasa. Tapi jangan sampai hal itu terjadi pada pasangan. Tidak ada orang yang terlihat selalu oke dalam 24 jam. Ketika tinggal dengannya dan melihat dia kusut, tidak mandi, dan bau, ini membuat lebih dekat dengan pasangan. Tapi jika tidak, itu berarti hubungan ini di luar ekspektasi.
3. Komunikasi terputus total
Sulit berbicara secara langsung adalah satu tanda lainnya. Jika telah mencoba terapi pasangan atau cara lain tapi belum bisa melakukannya, ini berarti pasangan itu tidak bisa mendengar satu sama lain.
Jajak pendapat YourTango dari 100 profesional kesehatan mental mengungkapkan bahwa gangguan komunikasi sejauh ini merupakan faktor yang paling sering disebutkan yang menyebabkan perceraian. Faktor kedua yang paling umum adalah ketidakmampuan untuk menyelesaikan konflik. Bagaimana Anda menyelesaikan konflik? Dengan berkomunikasi. Jika tidak ada komunikasi, tidak ada harapan untuk hubungan itu.
4. Jarang menunjukkan kasih sayang secara fisik
Meskipun pernikahan yang minim seks secara teoritis dapat diperbaiki, faktanya kebanyakan pasangan yang berhenti berhubungan seks tidak berhasil memulihkan hubungan mereka.
Pentingnya melakukan hubungan seks yang memuaskan dan sering dengan pasangan tidak bisa dilebih-lebihkan. Asisten profesor klinis Ob-Gyn dan psikiatri di Fakultas Kedokteran Feinberg di Universitas Northwestern, Laura Berman, mengatakan bahwa orgasme melepaskan endorfin, yang pada gilirannya mengurangi stres dan mengaktifkan pusat kesenangan di otak. Ini juga meningkatkan perasaan keintiman dan membantu memperkuat cinta satu sama lain.
Tentu tidak semua tentang orgasme. Pasangan yang tidak berhubungan seks cenderung tidak berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, dan melakukan sentuhan yang sehat dan penuh kasih.
5. Merasa buruk
Jika terus-menerus mempertanyakan diri sendiri, apakah melakukan kesalahan, merasa bingung, dan meragukan niat sendiri, itu bisa menjadi tanda kehilangan diri sendiri karena hubungan. Lebih buruk lagi, itu bisa menjadi tanda hubungan yang beracun.
Pelatih hubungan Patti Britton mengatakan bahwa sebuah hubungan seharusnya tidak membuat meragukan diri sendiri. “Hubungan dimaksudkan untuk membuatmu merasa lebih seperti dirimu sendiri, bukan kurang. Merasa tidak aman mungkin normal di awal hubungan baru, tetapi seiring waktu, ketidakstabilan itu akan berkurang dan kenyamanan yang menenangkan akan muncul," kata dia.
6. Lebih banyak interaksi negatif
Pakar hubungan John Gottman mengatakan pasangan perlu memiliki lima interaksi positif untuk setiap interaksi negatif. Itu berarti belajar berargumen dengan adil, dan mengetahui cara mengungkapkan kemarahan tanpa merusak hubungan.
“Kemarahan hanya memiliki efek negatif dalam pernikahan jika diekspresikan bersamaan dengan kritik atau penghinaan, atau jika bersifat defensif,” jelas Gottman.
Dia mengatakan bahwa ketika pasangan bahagia mengalami konflik, mereka mungkin berdebat, tetapi mereka juga tertawa dan menggoda dan ada tanda-tanda kasih sayang karena mereka telah menjalin hubungan emosional.
7. Menghina pasangan
Penghinaan menjadi pertanda buruk bagi kelangsungan suatu hubungan. Dia mengatakan penghinaan adalah prediktor perceraian nomor satu, dan begitu menempuh jalan itu, sulit memperbaikinya.
Menghina bisa jadi tidak sopan, mengejek mereka, memutar mata, mencibir, dan langsung memusuhi. Jika salah satu pasangan memiliki perilaku itu, berarti hubungan itu sedang dalam bahaya.
Baca juga: 5 Kiat untuk Menghentikan Keinginan Selingkuh dari Pasangan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.