Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Jenis Kanker yang Sering Menyerang Wanita, Bukan Hanya Payudara dan Serviks

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanker adalah masalah kesehatan serius yang dapat dialami semua jenis kelamin. Namun, wanita seringkali berisiko lebih tinggi terkena jenis kanker tertentu dan berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan emosional wanita, serta kualitas hidupnya.

Monica Gulati, Dekan Eksekutif di Lovely Professional University mengatakan, kanker dapat terjadi di berbagai bagian tubuh. "Wanita sangat rentan terhadap jenis kanker tertentu termasuk kanker payudara, kanker paru-paru, kanker ovarium, kanker serviks, dan kanker kolorektal," kata dia. 

Inilah kanker yang sering dialami perempuan. 

1. Kanker paru-paru

Peningkatan merokok di kalangan wanita telah meningkatkan kejadian kanker paru-paru. Dari paparan rokok yang sama, terlihat bahwa perokok wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru dibandingkan perokok pria. Di antara non-perokok, wanita lebih mungkin terkena kanker paru-paru karena sering terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif. 

2. Kanker payudara

Kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling sering didiagnosis pada wanita, ini bisa dialami 1 dari 8 wanita. Risiko seorang wanita terkena kanker payudara meningkat jika dia tidak aktif secara fisik, obesitas atau kelebihan berat badan setelah menopause. Dibandingkan dengan wanita yang lebih tua dengan berat badan yang sehat, mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

3. Kanker kolorektal

Kanker kolorektal dapat berdampak signifikan pada kehidupan wanita, dengan deteksi dini, pemeriksaan rutin, pengobatan yang tepat, dan gaya hidup sehat, wanita dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini dan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Sangat penting bagi wanita untuk proaktif tentang kesehatan mereka, mengedukasi diri mereka sendiri tentang faktor risiko dan tanda peringatan, dan mengambil tindakan untuk mendeteksi dan mengobati kanker ini sedini mungkin. Dengan tetap mendapat informasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, wanita dapat meningkatkan peluang untuk menjalani hidup yang sehat dan memuaskan.

Baca juga: Perempuan, Yuk Cegah Kanker Payudara dan Serviks dengan Periksakan Diri

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Kanker serviks

Kamini Rao, dokter dan konsultan kesuburan di India, mengatakan bahwa setiap tahun, lebih dari setengah juta wanita, sebagian besar berusia antara 35 dan 44 tahun didiagnosis menderita kanker serviks di seluruh dunia, dan penyakit ini mengakibatkan lebih dari 300.000 kematian.

"Kebanyakan orang akan terkena HPV pada suatu saat dalam hidup mereka, tetapi ini biasanya tidak terdeteksi karena tubuh mereka melawan infeksi. Namun, jika tubuh tidak melawan infeksi, hal itu dapat menyebabkan sel-sel leher rahim berubah menjadi sel kanker," kata dia. 

Karena itulah perlu melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur, vaksin HPV, mendapatkan tes Pap, dan mempraktikkan seks aman untuk mencegah kanker serviks.

5. Kanker ovarium

Mengejutkan juga bahwa kanker ovarium adalah penyebab paling umum kelima kematian akibat kanker di kalangan wanita dan sering disebut sebagai silent killer karena gejalanya seringkali tidak jelas dan tidak jelas atau tidak spesifik.

Penyebab pasti kanker belum sepenuhnya dipahami, namun kanker ini dapat berkembang sebagai akibat dari berbagai faktor, termasuk genetika, gaya hidup, dan paparan polutan lingkungan. Wanitu perlu menyadari gejala kanker ini dan menjalani pemeriksaan rutin untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap paling awal saat paling dapat diobati dan dapat meningkatkan peluang pemulihan secara signifikan. 

Baca juga: Biopsi Dapat Menyebarkan Kanker? Cek Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.