TEMPO.CO, Jakarta - Selama hamil, kenaikan berat badan adalah hal yang normal, malah dianjurkan karena ini akan mendukung perkembangan bayi. Namun, para ahli menunjukkan bahwa penting juga untuk menjaga berat badan ideal selama kehamilan untuk menghindari komplikasi tertentu bagi ibu dan anak.
Jagriti Varshney, seorang ginekolog di India, mengatakan bahwa peningkatan berat badan terutama bergantung pada indeks massa tubuh (BMI) dan berat badan sebelum hamil. "BMI adalah cara cepat untuk menganalisis status dan hasil kesehatan seseorang. Rata-rata umum kenaikan berat badan 10 hingga 12 kg terjadi selama kehamilan. Namun, biasanya kenaikan berat badan hanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga, di mana orang hamil dapat menambah berat badan antara 0,5 hingga 1 kg setiap minggu," kata dia, dikutip dari Indoan Express, Minggu, 5 Februari 2023.
Dia menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, ada kemungkinan seseorang justru kehilangan berat badan selama trimester pertama karena muntah dan mual yang berlebihan.
Kenaikan berat badan kehamilan biasanya disebabkan oleh berat anak di dalam rahim yang sedang tumbuh, plasenta, cairan ketuban, jaringan payudara, dan suplai darah.
Berikut kenaikan berat badan yang ideal menurut indeks massa tubuh serta bayi yang dikandung.
Satu bayi
-Underweight (BMI <18,5): 13 hingga 18 kg
-Berat normal (BMI 18,5-24,9): 11 hingga 16 kg
-Kegemukan (BMI 25-29,9): 7 hingga 11 kg
-Obesitas (30>): 5 hingga 9 kg
Bayi kembar
-Underweight (<18,5): 23 hingga 28 kg
-Berat normal (18,5-24,9): 17 hingga 24 kg
-Kegemukan (25-29,9): 14 hingga 23 kg
-Obesitas (30>): 11 hingga 19 kg
Selain itu, ahli juga menekankan bahwa penambahan berat badan yang cukup selama kehamilan tidak hanya penting untuk kesehatan bayi, tetapi juga membantu mengurangi risiko komplikasi terkait kehamilan. “Orang hamil tidak boleh mencoba diet penurunan berat badan selama kehamilan karena kebutuhan kalori meningkat hampir 300 kalori selama ini. Karena itu, diet yang tepat diperlukan untuk menambah kalori tersebut.”
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa kenaikan berat badan yang sedikit dapat menyebabkan persalinan prematur atau ukuran bayi yang lebih kecil. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menyusui, peningkatan morbiditas dan kematian bayi, dan terkadang keterlambatan perkembangan. "Di sisi lain, jika berat badan bertambah banyak selama kehamilan, Anda bisa terkena diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, preeklampsia, obesitas pascapersalinan, atau ukuran bayi yang lebih besar," tambahnya.
Tapi, jangan khawatir jika sedang berjuang untuk mendapatkan berat badan ideal saat hamil. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), mencapai berat badan ideal untuk kehamilan bisa menjadi tantangan, karena hanya sekitar 32 persen orang hamil yang mengalami kenaikan berat badan yang disarankan, sementara 21 persen mengalami kenaikan terlalu sedikit dan 48 persen memperoleh terlalu banyak. Jika Anda menghadapi masalah serupa, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk mendapatkan nasihat.
Berikut adalah cara mengatur berat badan, menurut Varshney:
-Makan makanan bergizi
Makan makanan kaya nutrisi seperti buah-buahan dan sayuran, yoghurt, kacang-kacangan, daging tanpa lemak dan biji-bijian. Diet kaya zat besi sangat penting. Selain itu, hindari makanan berminyak, gorengan, dan pedas.
-Olahraga
Bertujuan untuk aktivitas fisik hingga 150 menit per minggu, berjumlah 30 menit per hari. Pilih olahraga intensitas sedang seperti berjalan, yoga, atau berenang. Tetap terhidrasi saat berolahraga.
-Hindari minuman manis
Untuk mengurangi kenaikan berat badan, ganti minuman manis dengan air putih, hindari makan di luar, dan perkecil ukuran porsi.
-Ngemil
Untuk menambah berat badan selaam hamil, tambahkan camilan ke dalam diet seperti kerupuk gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan kering, dll.
INDIAN EXPRESS
Baca juga: 9 Efek Samping Berhenti Pakai Alat Kontrasepsi Hormonal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.