Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Biopsi Dapat Menyebarkan Kanker? Cek Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 4 Februari. Peringatan ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini secara global. 

"Hari Kanker Sedunia bertujuan untuk mencegah jutaan kematian setiap tahun dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang kanker, dan mendesak pemerintah dan individu di seluruh dunia untuk mengambil tindakan melawan penyakit ini," kata Union for International Cancer Control (UICC).

Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker adalah menghilangkan mitos dan fakta tentang penyakit ini. 

Ada begitu banyak informasi yang didukung secara medis seputar kanker, tapi hanya sedikit yang menjangkau orang-orang yang membutuhkan informasi itu. Bukan hanya kurangnya penyebaran informasi, kepercayaan pada informasi yang salah atau mitos memperlebar jarak antara pengobatan kanker stadium lanjut dan pasien.

Akash Shah, konsultan onkologi di Rumah Sakit Apollo di India mengungkap beberapa mitos tentang kanker yang perlu diluruskan. 

1. Biopsi dapat menyebarkan kanker

Biopsi adalah proses medis di mana sebagian kecil jaringan diambil dari tubuh untuk diuji di laboratorium. Orang yang mengalami tanda dan gejala yang tidak dapat dijelaskan disarankan untuk melakukan biopsi untuk menentukan masalahnya.

Namun, ada mitos bahwa biopsi dapat menyebarkan kanker dan ini membuat orang ragu melakukan pemeriksaan ini. Shah menjelaskan bahwa biopsi wajib dilakukan pada sebagian besar kasus kanker untuk diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. Namun, beberapa jenis kanker tidak memerlukan biopsi dan pembedahan langsung dimungkinkan. 

2. Kemoterapi sebaiknya tidak dilakukan karena banyak efek samping

Shah menjelaskan bahwa kemoterapi adalah obat kanker. “Bersamaan dengan kanker, kemoterapi juga membunuh beberapa sel tubuh normal. Ini menyebabkan beberapa efek samping seperti rambut rontok, sariawan, muntah, dan diare. Tetapi semua efek samping bersifat sementara dan hanya berlangsung beberapa hari," katanya.

“Ada obat-obatan baru yang mengurangi efek samping yang memungkinkan pasien mengalami dampak efek samping yang lebih kecil. Tidak ada alternatif untuk kemoterapi dan wajib bila diperlukan. Beberapa kanker seperti leukemia dan limfoma dapat disembuhkan hanya dengan kemoterapi,” dia menambahkan.

3. Radioterapi membakar tubuh atau membunuh pasien

Ini adalah kesalahpahaman lain yang membuat pasien kanker enggan pergi ke dokter, kata Shah. Dia menjelaskan bahwa radioterapi juga membunuh sel kanker dan sel normal di sekitarnya. Karenanya kulit di sekitar jaringan (tempat terapi diberikan) menjadi hitam. Namun, itu akan kembali normal dalam beberapa hari. Radioterapi sangat penting dalam beberapa kanker, terutama pasca-operasi.

4. Mitos umum lainnya terkait kanker

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak orang mengatakan untuk tidak makan gula begitu kanker terdeteksi. Namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini.

Banyak orang percaya bahwa kanker tidak dapat disembuhkan. Ini mempengaruhi kesehatan mental pasien bahkan ketika mereka memiliki kesempatan untuk menjalani hidup normal.

Pasien kanker juga sering diberikan pengobatan herbal. Namun, para ahli kesehatan telah memperingatkan risikonya. Hanya karena sesuatu itu alami tidak berarti herbal memiliki kemampuan untuk menghentikan penyakit yang mengancam jiwa yang hanya dapat dikontrol melalui perawatan medis tingkat lanjut.

Mengetahui tanda-tanda awal kanker dapat menyelamatkan nyawa

Sunny Jain, konsultan onkologi di India mengatakan tanda-tanda kanker ditahap awal seperti penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, perubahan tiba-tiba pada pembengkakan lama, perubahan suara, perubahan ukuran tahi lalat, muntah yang menyembur kencang, kehilangan nafsu makan, sakit punggung terus-menerus dan batuk darah perlu diperhatikan.

Dia juga menyarankan agar waspada dengan warna kuning pada kulit, atau tinja berwarna putih atau penurunan berat badan yang tiba-tiba dan terus-menerus jangan ditunda lebih lanjut.

Konsultan onkologi Anil D'Cruz juga berbagi gejala kanker tertentu. "Untuk kanker payudara setiap benjolan di payudara harus dievaluasi terutama jika pasien berusia di atas 40 tahun, setiap puting yang keluar terutama jika bercak darah perlu dievaluasi, terakhir jika ada lesung pipit pada kulit payudara atau retraksi puting, itu adalah tanda peringatan kanker," katanya.

Demikian pula noda darah, perdarahan intermenstrual atau perdarahan postcoital bisa jadi peringatan kanker serviks. Pengujian tepat waktu, sekali dalam 2 tahun, dapat mendeteksi kanker bahkan sebelum tanda-tandanya terdeteksi.

Dia juga menekankan pada ulkus bercak di mulut yang merupakan tanda kanker mulut.

Sulit buang air kecil, mulas berulang, batuk yang mengganggu adalah indikasi pertumbuhan kanker di prostat, saluran pencernaan dan paru-paru.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Didiagnosis Kanker Payudara, Nunung Srimulat Mengaku Ada Faktor Genetik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

19 jam lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

Budi meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker dengan mengandalkan kemitraan internasional.


4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

Para peneliti di Mass General Brigham menyebut empat strategi spesifik untuk menurunkan risiko kanker. Berikut pendapat pakar.


Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

2 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

Spesialis urologi mengingatkan laki-laki yang telah menginjak usia 45 tahun harus melakukan pemeriksaan kanker prostat, ini alasannya.


Bintang Broadway Gavin Creel Berpulang di Usia 48 Tahun karena Kanker Langka

2 hari lalu

Gavin Creel. Foto: Instagram.
Bintang Broadway Gavin Creel Berpulang di Usia 48 Tahun karena Kanker Langka

Aktor Gavin Creel berpulang pada usia 48 tahun akibat kanker langka. Kepergiannya sangat mengejutkan Broadway.


5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

4 hari lalu

Stevia. Kredit: Britannica.com
5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

Beberapa pemanis alami ini bisa menjadi alernatif pengganti gula pasir untuk menambah cita rasa manis di makanan atau minuman sebab diklaim memiliki risiko penyakit jauh yang lebih kecil


Efek Kandungan Hidrokuinon Tinggi pada Skincare, Keracunan hingga Kanker

5 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. Shutterstock
Efek Kandungan Hidrokuinon Tinggi pada Skincare, Keracunan hingga Kanker

Dokter kulit mengatakan penggunaan hidrokuinon dengan kadar tinggi dapat menyebabkan efek jangka panjang, salah satunya potensi kanker.


Masyarakat Diminta Rajin Periksa Kesehatan Cegah Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Masyarakat Diminta Rajin Periksa Kesehatan Cegah Kanker

Kemenkes masyarakat rajin memeriksakan kesehatan seiring pergeseran penyakit tidak menular, termasuk kanker, yang semakin besar.


Isu Bahaya BPA Bagi Kesehatan? Ini Kata Ahli

7 hari lalu

Ilustrasi wanita minuma air mineral atau air putih. shutterstock.com
Isu Bahaya BPA Bagi Kesehatan? Ini Kata Ahli

Belum ada konsensus bahwa BPA menyebabkan diabetes atau kanker. Simak kata ahli.


Mitos Terkait Kanker yang Perlu Diluruskan, Termasuk Minum Kopi

7 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Mitos Terkait Kanker yang Perlu Diluruskan, Termasuk Minum Kopi

Dokter meluruskan beberapa mitos yang berkembang di masyarakat tentang kanker, termasuk kopi yang disebut mencegah kematian karena kanker.


5 Pertanyaan soal Kanker Prostat dan Jawabannya

11 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
5 Pertanyaan soal Kanker Prostat dan Jawabannya

Satu dari delapan pria disebut terdiagnosa kanker prostat dan risiko lebih tinggi pada lansia. Berikut yang perlu diketahui soal kanker prostat.