TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda bangun pagi dengan perasaan lesu, pening, dan sama sekali tidak siap menjalani hari, Anda mungkin tergoda untuk mengatakan bahwa Anda bukan tipe morning person alias orang yang terbiasa bangun pagi. Namun menurut sebuah studi baru, tingkat kewaspadaan pagi Anda mungkin lebih di bawah kendali Anda daripada yang Anda kira.
Studi baru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, membalikkan apa yang banyak dari kita pikir telah kita ketahui. Rupanya, menjadi morning person mungkin tidak ada hubungannya dengan gen Anda; sebaliknya, penelitian ini menunjukkan bahwa tiga faktor gaya hidup individu inilah yang sebenarnya memengaruhi keadaan pikiran pagi Anda.
Baca juga:
Para peneliti menganalisis data dari 833 orang dewasa selama dua minggu. Selama masa studi, para peserta mengenakan jam tidur dan pelacak aktivitas serta perangkat yang terus menerus mengukur kadar gula darah mereka sepanjang hari. Setiap pagi, peserta penelitian makan sarapan yang sama, tetapi rincian nutrisi dari makanan mereka berubah selama dua minggu.
Para peserta juga diminta untuk melacak asupan makanan dan kewaspadaan mereka pada skala 0 hingga 100 pada aplikasi yang dirancang khusus untuk penelitian ini. Studi ini melibatkan orang dewasa yang tidak terkait secara genetik tetapi juga kembar dalam upaya untuk mengungkap apakah faktor genetik mungkin berperan.
Hasilnya mengungkapkan banyak tentang apa yang mungkin benar-benar berperan dalam kondisi suasana hati dan tubuh di pagi hari. Tiga faktor secara positif memengaruhi kewaspadaan pagi lebih dari yang lainm yaitu tidur lebih lama dan lebih larut di pagi hari, makan sarapan tinggi karbohidrat kompleks tetapi rendah gula, dan berolahraga sehari sebelumnya.
Setelah menganalisis data dari semua makanan, tingkat aktivitas, dan catatan tidur yang berbeda, para peneliti mengasah tiga faktor ini sebagai yang paling penting.
1. Tidurlah
"Mengingat bahwa mayoritas individu dalam masyarakat tidak cukup tidur selama seminggu, tidur lebih lama pada hari tertentu dapat membantu menghapus beberapa hutang kantuk adenosin yang mereka bawa," kata penulis senior Matthew Walker, Ph.D. seorang profesor ilmu saraf dan psikologi Berkeley, dalam sebuah pernyataan. Jika Anda ingin bangun dan mulai berlari, bangun lebih awal dari biasanya mungkin bukan strategi terbaik untuk produktivitas di pagi hari. Strategi yang lebih baik mungkin tidur lebih lama dan memaksimalkan produktivitas kemudian.
2. Olahraga
Sepertinya olahraga bermanfaat bagi hampir semua aspek kesehatan dan kebugaran kita, tidak terkecuali kewaspadaan di pagi hari. Seperti yang dijelaskan oleh Raphael Vallat, penulis studi lainnya, dalam sebuah pernyataa. "Mungkin tidur yang lebih baik akibat olahraga adalah bagian dari alasan bahwa olahraga sehari sebelumnya, dengan membantu tidur malam itu, mengarah ke superior kewaspadaan sepanjang hari berikutnya," ujarnya.
3. Makanlah sarapan yang baik
Studi ini menunjukkan bahwa dari semua sarapan yang diuji, sarapan kaya karbohidrat kompleks dan protein sedang menghasilkan kewaspadaan pagi terbaik dan kewaspadaan berkelanjutan sepanjang hari. "Sarapan kaya karbohidrat dapat meningkatkan kewaspadaan, selama tubuh Anda sehat dan mampu membuang glukosa secara efisien dari makanan itu, mencegah lonjakan gula darah yang berkelanjutan yang menumpulkan kewaspadaan otak Anda," kata Vallat.
MIND BODY GREEN
Baca juga: Ketahui 5 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.