TEMPO.CO, Jakarta - Desainer perhiasan, Amelia Rachim, berhasil menjadi pemenang pertama kategori gemstone dalam ajang HRD Antwerp Design Award ke-18 yang diselenggarakan pada
pameran perhiasan internasional Vicenzaoro di Vicenza, Italia, 22 Januari 2023 lalu. Amelia menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang berhasil bersaing dengan 1.600 peserta yang berasal dari lebih 100 negara.
HRD Antwerp Design Award merupakan ajang kompetisi bergengsi yang telah diadakan selama
lebih dari dua dekade sebagai wadah para desainer perhiasan berbakat di seluruh dunia
dalam menunjukan kreativitasnya. Kompetisi ini terbagi ke dalam tiga kategori yaitu accessories, gemstone, dan diamonds. Tema yang diusung tahun ini adalah Peace, It Starts with You!
Amelia mengambil sumber inspirasi dari semut dan juga keberagaman Indonesia. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Desain Industri pada 2008 ini menghadirkan desain anting bernama “Piece by Piece into Peace” berbentuk rangkaian semut yang bekerja sama membawa batu permata dalam berbagai warna.
Melalui karyanya itu, ia ingin menyampaikan pesan mengenai harmoni dalam perbedaan pada desainnya, yang digambarkan dengan semut yang saling bahu-membahu membawa batu perhiasan dalam warna dan bentuk yang beragam.
Desain anting bernama “Piece by Piece into Peace” rancangan desainer perhiasan Amelia Rachim. (dok. Djarum Foundation)
Amelia Rachim terinspirasi semut
Semut menjadi inspirasi bagi Amelia karena karakteristik gotong-royong yang dimilikinya, yang juga menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Kekayaan Indonesia dalam ragam kultur, ras, suku, agama, dan pola pikir juga menjadi gagasan karya seni Amelia, karena ia meyakini perbedaan dan keberagaman yang dimiliki masyarakat kita menambah keindahan dalam hidup, sebagaimana perhiasan yang ia kreasikan.
Amelia mengatakan saat menciptakan karya, ia selalu memasukkan perasaannya, termasuk kerinduan akan Indonesia, agar tergambar kuat dalam detail desain dan teknik yang digunakan. Dia berharap pencapaian ini dapat menginspirasi desainer muda lainnya dalam mengasah diri dan karya. "Tidak hanya dari segi estetika terkait orisinalitas ide, tetapi juga faktor lain seperti wearability, manufacturability, teknik, dan kreativitas dalam penggunaan perhiasan dan batu berharga,” ujar penerima Djarum Beasiswa Plus tahun 2006 dari Djarum Foundation, dalam keterangan pers.
Desain Amelia yang memadukan rancangan dengan teknik pembuatan perhiasan
tradisional khas Indonesia dinilai oleh para dewan juri berkompeten dalam industri perhiasan seperti Gaetano Cavaliery (President CIBJO–The World Jewellery Confederation), Lucia Silvestri Jewellery (Creative Director Bulgari), Giorgio Damiani (Vice President of the DAMIANI Group), Lorenzo De’ Medici (HRH Prince Lorenzo de’ Medici), dan Romberto Coin (Founder of Roberto Coin S.P.A).
“Padu-padan desain khas Indonesia dan teknik pembuatan perhiasan tradisional dalam karya saya ini harapannya dapat membuat para perajin Indonesia semakin percaya diri dalam mengembangkan karyanya. Sebab, teknik-teknik yang mereka gunakan sebenarnya banyak diadaptasi oleh produsen perhiasan internasional,” kata lulusan S2 jurusan Jewelry Engineering dari Politecnico di Torino, Italia
Amelia Rachim menambahkan, selain mendorong kerja sama dengan perusahaan perhiasan Indonesia, ia juga fokus mengedukasi produsen dan pasar Indonesia untuk tidak sekadar menghargai perhiasan berdasar berat dan materi batuan yang digunakan. Dia optimis misi itu perlahan-lahan dapat terwujud karena ia turut menyebarkan informasinya lewat internet.
Baca juga: 3 Tren Perhiasan 2023 dari Gaya Stacking hingga Body Chain
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.