TEMPO.CO, Jakarta - Titi DJ menjalani operasi anti-penuaan atau anti aging surgery di Seoul, Korea Selatan. Setelah beberapa pekan operasi, dia mengunggah fotonya yang tampak lebih muda di Instagram.
Di salah satu unggahannya, penyanyi “Sang Dewi” itu menceritakan alasannya melakukan operasi plastik anti-penuaan. Dia mengatakan ingin kulit wajah dan leherya kencang kembali sehingga terlihat lebih muda dan segar tanpa bantuan makeup tebal.
“Aku melakukan ini untuk diriku sendiri, untuk kesenangan dan kepuasan diriku sendiri,” tulis dia.
Dia menambahkan bahwa sebenarnya dia sudah sangat ingin melakukannya operasi anti-penuaan pada umur 50 tahun, saat keriput-keriput di wajahnya mulai bermunculan terutama di dahi, di antara alis, di area mata, di smiling line, dan di leher. Dia juga merasa kantung matanya mulai membesar.
“Pada saat aku tidak dandan, semua itu membuat muka aku menjadi terlihat lelah dan tampak murung. Beruntung pekerjaanku ‘mengharuskan’ aku utk tampil dengan makeup, yg selalu berhasil menutupi keriput2 tsb. Tapi aku kan tidak bekerja setiap hari. Nah disaat tidak bekerja aku ingin mukaku bebas dari makeup. Hanya skincare saja. Dan saat2 aku bare face itulah kembali terpajang keriput2 di muka aku tsb,” dia menjelaskan.
Titi mengatakan bahwa perawatan wajah biasa tidak bisa membuat keriput itu hilang. Karena mulai merasa tidak nyaman, saat itulah dia memutuskan melakukan anti aging surgery.
“Operasi tsb tidak merubah muka. Muka aku tetap muka Titi DJ, tidak menjadi muka orang lain. It’s still my face, but younger version of me,” kata dia. “Walaupun sekarang (3minggu) mukaku masih sedikit bengkak, belum sepenuhnya kempes. But I’m so happy with the result!”
Setelah operasi anti-penuaan
Dalam unggahan lain, Titi Dj menceritakan hal yang dia rasakan setelah menjalani operasi. Dia mengaku belum merasakan sakit karena masih menggunakan obat pereda nyeri. Namun, ada rasa wajahnya ditarik, leher tertarik ke kiri dan kanan di bawah telinga. “Rasanya aneh tapi bukan sakit.”
Setelah operasi, Titi menginap semalam di rumah sakit di bawah pengawasan tenaga medis. Di hari kedua, dia pindah ke hotel yang terletak persis di samping hospital.
Di hari ke-3 dia kontrol dan membuka perban-perban yang wajahnya. “Kata dokter kondisi aku bagus, walaupun masih bengkak. Tapi tidak timbul memar2 biru ungu gitu! Hanya sedikit merah di tengah alis, kuning di pipi, dan merah di leher kiri. Jadi aku sdh bisa lepas perban2.”
Hari ke-4 sampai ke-7, dia sudah bisa jalan-jalan keluar, termasuk ke supermarket. Udara di musim dingin membantu proses pemulihan wajahnya lebih cepat, kata dia.
Hari ke-7 aku lepas jahitan di bawah mata, dia mengatakan rasanya sedang cabut alis. Hari ke-8 dan seterusnya dia sudah tidak minum obat lagi tetapi tetap minum jus labu. “Aku sesering mungkin minum itu, bisa sampai 5X sehari, karena utk bantu cepat kempes juga. Nah mulai timbul sesekali rasa sakit, tapi cuma 2-3 detik. Dan masih bisa ditahanlah sakitmya.”
Hari ke-14, dia mencabutu jahitan di kepala dan di kuping. “Rasanya juga kaya rambut lagi kecabut selembar, cetit2 gitu. Tapi lagi2 masih bearable lah.”
Selama di Seoul, Titi DJ banyak berjalan kaki untuk mengisi harinya. Menurut dia ini membuat peredaran darahnya lancar supaya bengkak di wajah setelah operasi cepat kempis.
Baca juga: Tangis Bahagia Titi DJ Sambut Kepulangan Stephanie Poetri: Membludak Banget Kangennya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.