TEMPO.CO, Jakarta - Breakout sering jadi topik perbincangan di media sosial, terutama Twitter. Ini merupakan salah satu istilah perawatan kulit atau skincare yang paling sering dialami orang. Lantas, apa sesungguhnya arti breakout yang kerap dibahas khususnya oleh kaum Hawa?
Arti Breakout Bahasa Gaul
Dilansir dari situs Healthline, breakout adalah jerawat yang muncul pada area kulit dengan kandungan kelenjar minyak paling banyak. Kondisi ini biasanya terjadi di wajah, dada, bahu, bahkan punggung. Selama berjerawat, folikel rambut terisi sel kulit mati, sebum (minyak), dan bakteri. Pada akhirnya, pori-pori menjadi tersumbat dan isinya terdorong ke permukaan kulit.
Jerawat akibat breakout berbeda dengan komedo putih (whiteheads) dan komedo hitam (blackheads). Komedo disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat, tetapi tidak mengalami peradangan. Komedo putih tertutup terlihat putih hingga kekuningan. Sedangkan komedo terbuka akan nampak berwarna hitam. Perbedaan warna tersebut berasal dari kombinasi bakteri, minyak, dan pengaruh reaksi dengan udara.
Arti breakout bahasa gaul mengacu pada peradangan pada kulit yang menyebabkan timbulnya jerawat. Apabila tidak ditangani, sel-sel kulit mati, minyak, dan bakteri akan terperangkap lebih jauh di bawah kulit. Ini akan membentuk jerawat dengan sensasi lebih menyakitkan yang disebut dengan istilah jerawat kistik (cystic acne).
Gejala Breakout
Breakout mudah dikenali dengan ciri-ciri bengkak, kemerahan, dan meradang di kulit. Diawali oleh kemunculan komedo putih yang berubah menjadi benjolan kecil (papula), kemudian membesar (pustula) disertai dengan nanah (nodul). Pada beberapa kasus, juga diikuti dengan rasa nyeri luar biasa.
Penyebab Breakout
Banyak hal yang bisa mengakibatkan breakout menurut Healthline, di antaranya:
1. Stres
Kondisi mental yang memburuk juga menyumbang peningkatan keparahan jerawat breakout. Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon penghasil kortikotropin (CRH) pemicu inflamasi dan produksi minyak berlebih.
2. Tidak Cocok Produk Skincare
Menurut salah dokter kulit di Washington DC, Sharleen St. Surin-Lord, MD., krim wajah dan riasan (makeup) berbahan dasar minyak dan silikon bisa menyumbat pori-pori. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk memilih produk non-komedogenik.
3. Terlalu Sering Memakai Produk Perawatan Jerawat
Terkadang, terlalu banyak mengaplikasikan produk penangkal jerawat dapat mengakibatkan kulit menjadi kering, iritasi, dan meradang. Kulit yang terlalu kering akan bereaksi untuk memproduksi minyak lebih banyak. Alhasil minyak tersebut bisa menutup pori-pori kulit.
4. Diet
Penyebab breakout selanjutnya ialah konsumsi makanan dengan kandungan glikemik tinggi yang bisa memperburuk kondisi jerawat. Misalnya nasi putih, roti putih, makanan dipanggang, kue kering, keripik, kentang goreng, sereal, dan minuman manis.
5. Dehidrasi
Air dipercaya dapat mengurangi jerawat dengan cara menjaga kulit tetap terhidrasi. Minum air yang cukup dapat meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi munculkan kulit bertekstur.
6. Merokok
Sebuah studi pada 2009 melaporkan bahwa 82 persen dari 1.046 wanita perokok mengalami jerawat parah. Para peneliti menduga bahwa rokok mengubah komposisi dan produksi sebum kulit.
7. Sering Kontak dengan Kulit
Sering menyentuh kulit ternyata juga meningkatkan peluang transfer bakteri. Disarankan untuk mencuci sarung bantal setiap minggu dan rutin membersihkan peralatan makeup.
8. Kurang Istirahat
Penyebab breakout berikutnya ialah kurangnya durasi tidur yang memicu timbulnya jerawat. Saat istirahat, sel beregenerasi, suplai darah meningkat, jaringan tubuh diperbaiki, dan sistem kekebalan menguat.