TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru dari The American Journal of Gastroenterology atau AJG menemukan bahwa mengonsumsi dua buah kiwi sehari dapat meningkatkan frekuensi buang air besar spontan lengkap dan mengurangi nyeri gastrointestinal bagi orang dengan konstipasi fungsional atau sindrom iritasi usus yang dominan konstipasi.
Studi tersebut membandingkan manfaat antara mengonsumsi enam gram serat makanan melalui dua buah kiwi tanpa kulit dan mengonsumsi psyllium dosis 7,5 gram, suplemen yang biasa digunakan untuk sembelit.
Peserta termasuk kontrol yang sehat dan individu yang mengalami konstipasi yang mengalami konstipasi fungsional, sindrom iritasi usus yang dominan konstipasi, atau kombinasi keduanya. Setiap peserta mengambil salah satu dari dua intervensi selama empat minggu, diberi periode pembersihan selama empat minggu, dan kemudian menugaskan intervensi lain selama empat minggu.
Bagaimana makan buah kiwi membantu mengatasi sembelit
Para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi dua buah kiwi hijau setiap hari menghasilkan peningkatan yang relevan secara klinis minimal 1,5 buang air besar spontan lengkap untuk peserta dengan konstipasi. Saat mengonsumsi psyllium, hanya peserta sindrom iritasi usus yang dominan konstipasi yang mengalami peningkatan signifikan frekuensi buang air besar spontan lengkap sebesar 1,25.
Gejala gastrointestinal juga membaik secara signifikan untuk semua kelompok yang mengkonsumsi buah kiwi. Namun, hanya peserta sindrom iritasi usus yang dominan konstipasi yang melihat peningkatan signifikan pada gejala gangguan gastrointestinal saat mengonsumsi psyllium.
Keterbatasan penelitian termasuk pelaporan diri peserta, kepatuhan terhadap intervensi, makanan yang dikonsumsi, dan detail buang air besar. Studi ini juga relatif kecil, melibatkan total 184 orang.
Konon, penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya seputar manfaat buah kiwi untuk sembelit. Tinjauan tahun 2022 dari Advances of Nutrition menemukan bahwa buah kiwi hijau, buah kiwi emas, dan suplemen buah kiwi semuanya secara positif memengaruhi kesehatan gastrointestinal bagian atas.
Tinjauan 2018 dari European Journal of Nutrition memuji manfaat kesehatan usus buah kiwi dengan kemampuan retensi air dari serat makanannya dan keberadaan alami enzim proteolitik aktinidin, yang berkontribusi pada pencernaan protein yang lebih mudah di usus kecil dan lambung.
Para peneliti dari publikasi AJG mengakui penelitian ini dibangun di atas: “Diambil bersamaan dengan uji klinis buah kiwi hijau sebelumnya dan data fisiologis yang muncul dari studi fungsional, konsumsi dua buah kiwi hijau dapat direkomendasikan dengan aman sebagai pengobatan yang efektif untuk sembelit pada mereka dengan gangguan gastrointestinal fungsional yang juga akan memberikan perbaikan gejala kenyamanan gastrointestinal.”
Peningkatan metode yang terbukti untuk mengurangi sembelit dapat berdampak besar. Menurut ulasan tahun 2017 yang diterbitkan oleh American Journal of Nursing, IBS dapat menyebabkan perut tidak nyaman, kembung, dan jarang (tiga atau kurang seminggu) atau sulit buang air besar.
Menurut tinjauan JAMA 2021, sindrom iritasi usus memengaruhi sekitar 7% hingga 16%3 populasi AS dan paling sering terjadi pada wanita dan remaja. Sindrom iritasi usus yang dominan konstipasi tidak memerlukan pengujian lebih lanjut kecuali gejala tidak hilang dengan pengobatan. Sebaliknya, konstipasi fungsional tidak selalu menyebabkan sakit perut, tetapi tetap menyebabkan sulit dan jarang buang air besar.
Serat jelas merupakan pemain kunci dalam mengelola sindrom iritasi usus dan konstipasi fungsional. Ini juga dapat membantu menurunkan kolesterol dan risiko penyakit Anda, seperti kanker usus besar dan diabetes, menurut tinjauan Metabolisme.
Banyak yang serat yang harus dikonsumsi
Akademi Nasional merekomendasikan bahwa wanita memiliki setidaknya 25 hingga 28 gram serat per hari dan pria setidaknya 38 gram setiap hari. Namun, tinjauan ilmiah American Journal of Lifestyle Medicin5 tahun 2017 menemukan bahwa rata-rata orang Amerika hanya makan sekitar 16 gram serat sehari.
Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber serat yang baik. Untuk memastikan Anda memenuhi target asupan harian yang direkomendasikan, pertimbangkan juga untuk mengonsumsi suplemen serat berkualitas, mungkin dengan buah kiwi.
Saat Anda menyesuaikan pola makan, periksa diri Anda sendiri untuk menentukan apakah diet tersebut bekerja dengan baik untuk Anda. Jika buah kiwi bukan kesukaan Anda, cobalah makanan berserat tinggi lainnya atau suplemen serat premium sebagai gantinya.
MIND BODY GREEN
Baca juga: Kiwi dan Dua Buah Ini Dapat Membantu Tidur Lebih Baik di Malam Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.