TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun umum kehilangan 50 hingga 100 rambut per hari, menurut American Academy of Dermatology atau AAD, lebih dari ini bisa berarti Anda mengalami kerontokan lebih dari yang seharusnya. Ini dapat berkontribusi pada penipisan rambut secara keseluruhan yang memberikan tampilan bintik-bintik rambut yang lebih jarang di kepala Anda. Penipisan rambut biasanya terjadi secara bertahap, sehingga Anda punya waktu untuk menentukan penyebab dan menentukan tindakan perawatan terbaik.
Penipisan rambut bisa terjadi karena berbagai sebab. Menurut penata rambut, Krysta Withrow dan pakar hormon, Alisa Vitti, perubahan hormonal, stres, atau gizi buruk dapat menyebabkan penipisan rambut. Jika Anda berurusan dengan penipisan rambut, penting untuk menemui dokter kulit untuk mengetahui akar dari masalah dan mencari cara untuk mencegah rambut rontok. Sebelum Anda berkonsultasi dengan dokter, ketahui beberapa penyebab rambut rontok yang paling umum.
Penyebab penipisan rambut
1. Perubahan hormon
Baik pria maupun wanita dapat mengembangkan ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan rambut menipis atau rontok. Biasanya, jika Anda mengobati ketidakseimbangan hormon, rambut Anda bisa mulai tumbuh kembali. Meskipun kebanyakan orang memikirkan estrogen atau testosteron ketika memikirkan ketidakseimbangan hormon, masalah tiroid juga dapat menyebabkan penipisan rambut. Setelah ketidakseimbangan hormon Anda diperbaiki, rambut Anda akan mulai tumbuh kembali dan Anda mungkin akan merasa lebih sehat secara keseluruhan.
2. Stres
Stres kronis dapat membuat orang berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan seperti depresi dan kecemasan, serta masalah tidur dan pencernaan. Stres juga merupakan penyebab utama rambut cepat menipis. Ini membunuh rambut baru yang coba tumbuh oleh folikel Anda dan menyebabkan rambut Anda yang ada mengendur lebih awal dalam siklus pertumbuhan rambut daripada biasanya.
Baca juga:
Selain menurunkan tingkat stres ada langkah-langkah penting yang dapat dilakukan untuk benar-benar rileks. Withrow mengatakan ada cara untuk mengelola tingkat stres melalui olahraga teratur, teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga, dan dengan mengonsumsi diet seimbang yang mencakup banyak protein dan vitamin. Penting juga untuk membuat janji temu dengan terapis untuk menentukan dan mengurangi apa yang menyebabkan Anda stres.
3. Nutrisi buruk
Mengonsumsi makanan yang tinggi gula, vitamin A, dan merkuri juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Vitti menekankan bahwa makanan utama yang ingin Anda hindari adalah yang meningkatkan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh Anda, yang menurutnya mengganggu hormon utama dan benar-benar akan berdampak negatif pada kesehatan rambut Anda. Misalnya makanan manis, gorengan, dan alkohol.
Para ahli juga menyarankan untuk tidak mengonsumsi makanan hewani secara berlebihan, karena mengandung banyak vitamin A dan merkuri. Makanan kaya vitamin A yang umum termasuk hati sapi atau domba, sosis hati, keju kambing, dan mentega. Sedangkan makanan dengan kadar merkuri tinggi antara lain ikan seperti ikan todak, king mackerel, dan tuna.
Sebagai gantinya, Withrow merekomendasikan, makanan tinggi protein seperti telur, ikan, kacang-kacangan, polong-polongan, dan daging tanpa lemak dapat membantu meningkatkan pertumbuhan rambut yang sehat. Makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 seperti salmon atau sarden juga dapat membantu menyehatkan kulit kepala. dan merangsang pertumbuhan baru. Selain makanan kaya protein, mengkonsumsi makanan tinggi vitamin A (wortel), C (buah jeruk) dan E (alpukat) juga dapat bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan rambut yang sehat pada wanita dengan rambut yang mulai menipis.
SHE FINDS
Baca juga: Rambut Makin Tipis saat Menua, Inilah Enam Penyebabnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.