TEMPO.CO, Jakarta - Remaja mengalami banyak hal baru dalam hidup mereka, dari perubahan tubuh hingga mencoba pengalaman baru. Dalam fase itu, remaja menghadapi emosi dan berjuang melawan penilaian dan stereotip sosial.
Pada saat yang penuh gejolak, anak remaja membutuhkan dukungan dan bimbingan. Mereka ingin orang tua berada di sisi mereka, mendukung usaha mereka dan memberi tahu mereka ketika mereka bersalah. Tetapi ketika orang tua mengabaikan kebutuhan ini, saat itulah mereka terpaksa berbohong, mulai menyembunyikan informasi, dan mendapat masalah serius.
Bagaimana orang tua menangani kebohongan mereka, dan apa yang harus dilakukan untuk membangun kepercayaan.
1. Jangan meninggikan suara
Saat memergoki anak berbohong, jangan kehilangan ketenangan atau merespons dengan agresif. Hindari berteriak, membuat anak merasa rendah diri atau mengungkapkan kekecewaan. Lebih baik dekati dengan bijaksana, beri tahu mereka bahwa tindakan mereka salah tapi dapat dimengerti alasan mereka melakukannya. Usulkan apa yang dapat mereka lakukan secara berbeda, tanpa mengganggu ruang pribadi mereka. Tetapkan batasan yang diperlukan dan jangan menghilangkan individualitas dan otoritas mereka.
2. Jangan mudah tersinggung
Ketika anak berbohong, orang tidak boleh tersinggung. Mereka berbohong karena bukan karena ingin menyakiti. Sebaliknya, mereka hanya berusaha menghindari konflik dan pertengkaran yang tidak perlu. Pastikan untuk melihat gambaran yang lebih besar dan mencoba memahami sisi cerita mereka.
Baca juga: Sebab Remaja Berpotensi Alami Masalah Kesehatan Mental, Menurut Ahli
3. Fokus bangun komunikasi dan kepercayaan
Lingkungan tempat anak tumbuh menentukan kepribadian mereka dan banyak hal yang mereka lakukan atau pikirkan. Jika anak dibesarkan dalam lingkungan yang berwibawa, bukan otoriter, mereka cenderung lebih terbuka dan jujur . Namun, jika orang tua menggunakan metode keras untuk mendisiplinkan mereka, mereka cenderung takut untuk berbicara kebenaran, mungkin merasa tidak nyaman untuk terbuka, dan mungkin juga menjauhkan diri dari orang tua.
Bangun suasana yang berlandaskan logika, dan ungkapkan keinginan untuk mengajar dan membimbing. Hanya ketika anak merasa didukung dan didengarkan, barulah mereka akan mengatakan kebenarannya.
4. Hindari menghakimi
Ada beberapa ungkapan atau kalimat yang bernada menghakimi, anak tak suka itu. Misalnya:
"Beraninya kau berbohong padaku."
"Apakah kamu pikir kamu akan lolos dengan berbohong?"
"Aku sangat kecewa padamu."
"Kamu benar-benar pembohong."
"Kamu harus dihukum."
5. Memberi contoh
Kejujuran perlu diajarkan sejak dini. Ini bukan sesuatu yang ada sejak lahir melainkan harus dicontohkan pada anak-anak. Berikut adalah beberapa tips untuk membangun kebiasaan jujur.
- Menekankan pentingnya kejujuran
- Lakukan percakapan tentang pengungkapan kebenaran dan efek negatif dari berbohong
- Pujilah anak-anak ketika mereka berbicara kebenaran
- Ajarkan keterampilan memecahkan masalah kepada anak-anak sehingga mereka tidak perlu berbohong sama sekali
- Berikan contoh yang baik
TIMES OF INDIA
Baca juga: Remaja Suka Sensasi, Psikolog Ingatkan Jangan Sampai Lupa Diri
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.