Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Gejala Stroke Ringan seperti yang Dialami Hailey Bieber

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Hailey Bieber/Foto: Instagram/Hailey Bieber
Hailey Bieber/Foto: Instagram/Hailey Bieber
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hailey Bieber buka-bukaan tentang dampak stroke ringan (juga dikenal sebagai serangan iskemik transien/TIA) yang dialami Maret tahun lalu. Hampir setahun setelah sembuh, dia mengaku mengalami PTSD [Gangguan Stres Pasca Trauma] setelah kondisi kesehatan yang menakutkan itu. 

"Saya bergumul dengan banyak kecemasan setelahnya. Saya bergumul dengan sedikit PTSD seperti ketakutan akan hal itu akan terjadi lagi," katanya. "Itu hanya perasaan bahwa saya, seperti, saya tidak pernah ingin mengalaminya lagi. Maksud saya, itu sangat menakutkan, sangat menggelegar, sangat membingungkan."

Bieber, 26, mengatakan dia sedang sarapan dengan suaminya Justin Bieber pada Maret 2022 ketika dia tiba-tiba merasakan gejala stroke, yang disebabkan oleh gumpalan darah di otaknya. Dia kemudian didiagnosis dengan foramen ovale paten (PFO), sebuah lubang di jantung yang seharusnya menutup setelah lahir tetapi tidak. Bieber menjalani operasi untuk menutup lubang tersebut, yang menurutnya berjalan lancar.

"Itu benar-benar hal paling menakutkan yang pernah saya alami," katanya, menambahkan bahwa rumahnya di Palm Springs memicu PTSD untuknya selama berbulan-bulan setelah kejadian tersebut. "Bahkan beberapa kali pertama kembali ke sini setelah itu sedikit aneh, memicu perasaan bagi saya karena hanya ingat persis bagaimana semuanya terjadi pada saat itu," kata Bieber. "Saya benar-benar bersyukur bisa memiliki dokter dan perawat yang luar biasa, dan orang-orang yang membantu saya memahami apa yang sebenarnya terjadi."

Anita Mehta, ahli saraf di Summit Health, Amerika Serikat, mengatakan bahwa ada kesalahpahaman bahwa stroke iskemik hanya dialami oleh orang lanjut usia. "TIA dan stroke dapat menyerang siapa saja. Pada tahun 2009, 34 persen orang yang dirawat di rumah sakit karena stroke berusia di bawah 65 tahun," kata dia. 

Berikut tanda-tanda stroke ringan menurut para ahli.

1. Masalah penglihatan

Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata bisa menjadi tanda TIA. "Kehilangan penglihatan sementara bisa menjadi tanda stroke yang akan datang, ini membutuhkan perhatian medis segera," kata ahli saraf Carole Thomas. “Atau, bisa jadi gejala stroke yang sudah terjadi. Komplikasi penglihatan akibat stroke tergantung di mana stroke itu terjadi. Mayoritas pemrosesan visual terjadi di lobus oksipital, di bagian belakang otak. Kebanyakan stroke mempengaruhi satu sisi otak. Jika lobus oksipital kanan terluka, bidang penglihatan kiri di setiap mata mungkin terpengaruh. Stroke yang memengaruhi lobus oksipital kiri dapat mengganggu bidang penglihatan kanan di setiap mata. Jarang, kedua sisi otak otak terpengaruh, tapi ini bisa mengakibatkan kebutaan."

Dokter Jonathan Graff-Radford mengatakan bahwa mini stroke seringkali merupakan tanda peringatan dini bahwa seseorang berisiko terkena stroke. "Sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami TIA terus mengalami stroke berikutnya. Risiko stroke sangat tinggi dalam waktu 48 jam setelah TIA," kata dia. 

2. Mati rasa

Mati rasa terkait TIA biasanya dirasakan di satu sisi tubuh. "Anda mungkin mengalami kelemahan otot, kelumpuhan, kekakuan atau perubahan sensasi, biasanya pada satu sisi tubuh," menurut Stroke Association UK. "Efek ini dapat mempersulit untuk menggerakkan beberapa bagian tubuh, dan mungkin kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari."

Wajah terkulai adalah tanda lain dari TIA. "Sangat penting bahwa gejala ini tidak boleh diabaikan," kata ahli saraf Robert D. Brown. "Mereka membutuhkan perawatan medis darurat segera. Jika gejala ini mengarah ke stroke penuh, tersedia pengobatan yang terkadang dapat mencegah masalah jangka panjang jika diberikan segera. Jika gejalanya hilang sendiri, maka dokter memiliki cara untuk mengurangi risiko stroke di masa depan."

3. Pusing

Berkurangnya suplai darah ke otak dapat menyebabkan pusing dan ini tidak boleh diabaikan, kata dokter. Ahli saraf Brett Cucchiara mengatakan, gejala TIA biasanya hilang dalam waktu satu jam. "Karena gejalanya hilang, banyak orang mengabaikannya,  yang merupakan kesalahan besar karena mungkin merupakan tanda bahaya yang memperingatkan bahwa stroke besar dapat terjadi, dan seringkali dalam 48 jam ke depan."

4 Kesulitan berbicara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan bisa menjadi tanda TIA. Candice Delcourt, rekan riset klinis di Institut Kesehatan Global George, mengatakan oang yang mengalami mini stroke dapat mengalami berbagai gejala. Yang paling penting adalah kelemahan pada satu sisi yang mempengaruhi wajah, lengan atau kaki, atau ketiganya, atau gangguan bicara, yang dapat berupa slurring atau penurunan kelancaran atau pemahaman bicara. "Ini adalah gejala yang khas, tetapi terkadang orang dapat mengalami kehilangan penglihatan, pusing, atau vertigo," kata Delcourt. 

Gejala TIA dan stroke dapat dikenali dengan mengingat F.A.S.T., yang mengacu pada wajah (face), lengan (arm), ucapan (speech), dan waktu (time). Wajah terkulai, lengan mati rasa atau bicara tidak jelas adalah tanda-tanda TIA atau stroke, dan perawatan tepat waktu sangat penting.

5. Kelemahan

Orang yang mengalami mini stroke mungkin mengalami kesulitan berjalan, kelemahan otot, masalah koordinasi, atau kelemahan salah satu sisi tubuh.

Dalam beberapa kasus, perawatan bisa dilakukan dengan minum obat, seperti aspirin, warfarin atau pengencer darah lainnya, yang mengurangi kemungkinan terbentuknya gumpalan. Dalam situasi lain, prosedur seperti angioplasti dapat digunakan untuk membuka arteri yang tersumbat, atau pembedahan mungkin diperlukan untuk membersihkan timbunan lemak dari arteri yang mengarah ke otak.

Hailey Bieber beruntung bisa langsung merasakan gejalanya dan menjalani pengobatan sehingga bisa pulih dengan cepat. 

EATTHIS.COM

Baca juga: Hailey Bieber Mengalami PTSD setelah Serangan Mini Stroke

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

2 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi penting dalam membantu memulihkan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah stroke.


Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

7 hari lalu

Gitaris Queen, Brian May beraksi dalam konser perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth di London, Inggris, 4 Juni 2022. Sejumlah musisi turut memeriahkan konser perayaan 70 tahun bertakhtanya Ratu Elizabeth II yang digelar di depan Buckingham Palace. Alberto Pezzali/Pool via REUTERS
Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang stroke ringan seperti yang dialami gitaris Brian May dan apa yang perlu dilakukan jika mengalaminya.


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

11 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mensesneg Pratikno saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024. Rapat Terbatas terkait Penanganan Mpox dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

11 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

20 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental


Hailey Bieber Melahirkan, Justin Bieber Umumkan Nama Anaknya Jack Blues Bieber

24 hari lalu

Justin Bieber dan Hailey Bieber. Foto: Instagram/@justinbieber
Hailey Bieber Melahirkan, Justin Bieber Umumkan Nama Anaknya Jack Blues Bieber

Anak pertama Justin Bieber dan Hailey Bieber, Jack Blues Bieber telah lahir. Nama putranya diambil dari nama ayah Justin.


Dampak Buruk KDRT pada Anak yang Tak Boleh Diabaikan

28 hari lalu

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com
Dampak Buruk KDRT pada Anak yang Tak Boleh Diabaikan

KDRT bukan hanya masalah antara pelaku dan korban langsung, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi anak-anak yang menyaksikannya.


7 Dampak Buruk KDRT terhadap Kesehatan Mental

28 hari lalu

Ilustrasi KDRT/kekerasan domestik. Shutterstock
7 Dampak Buruk KDRT terhadap Kesehatan Mental

Masyarakat harus lebih sadar akan dampak jangka panjang dari KDRT dan berperan aktif dalam mendukung pemulihan korban serta mencegah terulangnya kekerasan di masa depan.


Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

32 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

Banyak pasien gangguan irama jantung di Indonesia masih usia produktif atau 40-65 tahun, paka ungkap dampaknya.