TEMPO.CO, Jakarta - Januari diperingati sebagai Bulan Kesadaran Tiroid setiap tahun. Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher dan menghasilkan hormon penting untuk kesehatan dan kesejahteraan setiap orang. Ketika kelenjar ini mengeluarkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon, itu dapat menyebabkan gangguan tiroid.
Gangguan tiroid yang paling umum antara lain hipertiroid, hipotiroid, tiroiditis, dan tiroiditis Hashimoto. Kondisi tersebut dapat menyerang siapa saja tetapi lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Wanita memiliki lebih banyak peluang untuk mengalami masalah tiroid dibandingkan dengan pria.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon T3 dan T4 yang mengatur kesehatan kita secara umum. Sebagian oranglahir dengan penyakit tiroid, sementara yang lain berkembang seiring bertambahnya usia.
"Wanita 5 sampai 8 kali lebih mungkin mengalami gangguan tiroid daripada pria. Ini dapat mempengaruhi wanita dari segala usia tetapi wanita yang baru saja melahirkan, atau mengalami menopause, usia 60 tahun ke atas lebih rentan," kata dokter Himani Indeewar, dikutip dari Hindustan Times, Rabu, 11 Januari 2023.
Baca juga: Kenali 5 Gejala Utama Kanker Tiroid, Jangan Abaikan Susah Menelan
Masalah tiroid biasanya terdiri dari tiga jenis, yakni hipotiroidisme, hipertiroidisme, dan benjolan tiroid (yang bisa bersifat kanker atau bukan kanker).
Gejala hipotiroidisme meliputi kelelahan, kulit kering, penambahan berat badan, penipisan rambut atau kuku, depresi, intoleransi dingin, detak jantung lambat, dan ketidakteraturan menstruasi, kata Indeewar.
Adapun hipertiroidisme memiliki gejala yang sedikit berlawanan, seperti penurunan berat badan, nafsu makan meningkat, detak jantung cepat, kecemasan, gugup, gangguan tidur, dan mata melotot.
Benjolan kelenjar dapat dikaitkan dengan hipertiroidisme atau hipotiroidisme.
Dr Indeewar mengatakan beberapa masalah kesehatan umum yang terlihat pada wanita akibat gangguan tiroid adalah gangguan kulit, siklus haid tidak teraturm infertilitas, dan menopause dini
Gangguan tiroid dapat didiagnosis dengan tes darah, tes pencitraan, dan pemeriksaan fisik. Jadi, jika mengalami kondisi tersebut, jangan ragu untuk memeriksakan diri.
HINDUSTAN TIMES
Baca juga: 4 Mitos tentang Kesehatan Tiroid Menurut Ahli yang Perlu Diwaspadai
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.