Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Masalah Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan Orang Tua

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semua anak sesekali berperilaku buruk dan beberapa anak mengembangkan masalah perilaku sementara akibat stres. Namun, menurut MedlinePlus, perilaku buruk seorang anak dapat mengindikasikan masalah serius jika perilakunya terlalu bermusuhan, agresif, atau mengganggu dan jika perubahan perilaku tersebut berlangsung selama lebih dari 6 bulan.

Indikator lain bahwa anak Anda memiliki masalah perilaku adalah ketika perilaku tersebut tidak sesuai dengan usianya. Sebab itu, dengan memahami lebih jauh tentang psikologi anak akan membantu orang tua menentukan apakah perilaku anaknya normal atau tidak. Selain itu, mengawasi masalah perilaku pada anak akan membantu memutuskan apakah Anda harus mencari bantuan profesional.

Enam masalah perilaku anak yang tidak boleh diabaikan orang tua


1. Kontrol impuls yang buruk

Balita biasanya impulsif dan sering mengalami masalah dalam mengatur emosinya, yang sangat normal. Tetapi impulsif dan ketidakmampuan untuk mengendalikan amarah pada anak yang lebih besar dapat menunjukkan gangguan yang berlawanan. Sekitar satu dari sepuluh anak diyakini memiliki gangguan pemberontak oposisi atau oppositional defiant disorder (ODD) yang ditandai dengan kemarahan, lekas marah, amarah, dan ketidaktaatan.

Jika Anda melihat perilaku ini pada anak Anda, pastikan untuk mencari bantuan dari terapis atau dokter anak. Penyebab ODD bersifat psikologis atau bahkan neurobiologis menurut beberapa penelitian.

2. Kurang perhatian dan hiperaktif

Jika anak Anda menunjukkan masalah yang jelas dengan perhatian, ini bisa mengindikasikan gangguan hiperaktivitas defisit perhatian atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).  ADHD diperkirakan terjadi pada sekitar lima persen anak-anak di dunia dan penyebab gangguan ini kurang dipahami tetapi para peneliti setuju bahwa gangguan tersebut bersifat neurologis. ADHD ditandai dengan ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian, masalah dalam mengendalikan perilaku seseorang, dan kesulitan sosial.

Dengan perawatan dini yang melibatkan pengobatan dan terapi, anak-anak dengan ADHD dapat lebih mudah untuk fokus, mengendalikan impuls mereka, dan ini akan membantu mereka mengembangkan harga diri yang sehat.

3. Tidak hormat

Beberapa anak menunjukkan rasa tidak hormat terhadap orang tua mereka, orang dewasa lain, dan teman sebaya. Rasa tidak hormat bisa berarti bahwa anak Anda sedang menegaskan kemandiriannya atau bahwa mereka sedang menguji batas Anda. Meskipun bersikap kasar adalah normal bagi seorang anak, orang tua perlu mencegah perilaku tersebut dan bereaksi dengan tepat untuk mencegah perilaku ini menjadi kebiasaan.

Bergantung pada usia anak dan apa yang ingin mereka capai dengan menunjukkan rasa tidak hormat, orang tua dapat melakukan beberapa hal. Mereka dapat mengabaikan anak tersebut untuk mencegah mereka berperilaku tidak sopan, menghentikannya sejak awal, atau mencontohkan apa itu perilaku hormat. Bagaimanapun, anak-anak belajar paling baik dengan memberi contoh.

4. Tantrum berlebihan

Masalah perilaku yang mungkin luput dari perhatian kebanyakan orang tua, terutama pada anak prasekolah, adalah rengekan yang berlebihan. Meskipun normal bagi anak kecil untuk merengek dan menangis karena frustrasi, beberapa anak menggunakan tampilan emosional semacam ini untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Perilaku ini hanyalah hasil dari pengondisian karena anak-anak menyadari sejak dini bahwa mereka mendapat perhatian paling besar saat mereka sedang kesal. Jika Anda ingin menghentikan rengekan anak Anda, dokter anak Laurel Schultz menyarankan orang tua untuk memperhatikan anak mereka saat mereka tidak tertekan. Merengek bisa menandakan bahwa anak Anda merasa diabaikan. Tapi jangan keras pada diri sendiri di sini. Banyak orang tua saat ini berjuang untuk mendapatkan cukup waktu untuk memenuhi semua kebutuhan anak-anak mereka.

5. Sering mengamuk

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiap anak yang sehat akan mengamuk ketika mereka merasa beberapa kebutuhan mereka tidak terpenuhi atau karena kecemasan. Tetapi seringnya mengamuk tanpa alasan bisa menjadi pertanda anak Anda sedang berjuang dengan masalah yang lebih dalam.

Misalnya, autisme ditandai dengan kekakuan dan perilaku repetitif, dan ketika ada sesuatu yang mengganggu aturan kaku anak, amukan akan terjadi. Temper tantrum pada anak usia sekolah bisa mengindikasikan kesulitan belajar, dan kecemasan, bahkan menjadi salah satu tanda depresi. Jika Anda merasa amukan anak Anda berlebihan, berkonsultasilah dengan ahli untuk mengetahui akar masalahnya.

6. Tidak berprestasi di sekolah

Setiap orang tua pasti ingin anaknya berprestasi di sekolah, tetapi terkadang anak kesulitan dalam belajar dan hal ini dapat memengaruhi harga diri mereka dan menyebabkan stres yang berlebihan. Mengetahui apa itu stres dan konsekuensi dari stres yang tidak terkendali akan membantu Anda memahami pentingnya mengelolanya pada anak-anak Anda.

Mengatasi masalah ini juga akan membantu menentukan apakah anak Anda memiliki ketidakmampuan belajar. Namun, jika prestasi anak Anda tiba-tiba menurun, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka stres, depresi, atau bahkan mungkin dilecehkan. Curigai pelecehan jika anak Anda menarik diri, merasa tidak aman, dan menunjukkan perubahan perilaku lainnya.

Sebagian besar anak berperilaku buruk dan menunjukkan masalah perilaku saat mereka melewati fase masa kanak-kanak. Namun, menentukan apa yang normal dan apa yang tidak saat membicarakan perilaku pada anak bisa jadi sulit. Sebagai aturan praktis, segala sesuatu yang berlebihan, mengganggu, atau tidak sesuai dengan usia anak dapat menunjukkan suatu masalah.

YOUR TANGO

Baca juga: 5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan saat Anak Tantrum di Tempat Umum

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 jam lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

10 jam lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

12 jam lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

13 jam lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

13 jam lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

13 jam lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Orang Tua Perlu Lakukan Ini untuk Cegah Anak Tantrum

1 hari lalu

Ilustrasi anak menangis di mobil. businessinsider.com
Orang Tua Perlu Lakukan Ini untuk Cegah Anak Tantrum

Peran orang tua sangat besar dalam mencegah anak tantrum. Simak cara efektif cegah agar anak tidak tantrum.


Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

1 hari lalu

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

1 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?