TEMPO.CO, Jakarta - Setiap awal tahun, US News & World Report merilis daftar diet terbaik secara keseluruhan. Setiap diet diberi peringkat oleh 33 panel ahli medis dan nutrisi terkemuka. Peringkat dibuat berdasarkan 11 kategori termasuk nutrisi, penurunan berat badan jangka pendek dan jangka panjang, kemudahan kepatuhan, dan keamanan.
Diet teratas 2023 termasuk diet Mediterania, DASH, dan Flexitarian yang sejalan dengan konsep nutrisi yang aman dan seimbang.
Pakar diet terdaftar Toby Amidor dalam tulisannya di eatthis.com menyebut bahwa jumlah kalori yang dikonsumsi penting untuk diet penurunan berat badan. Apa pun yang kurang dari 1.200 kalori bisa berbahaya bagi kesehatan. Itulah sebabnya perlu konsultasi dengan dokter sebelum memulai diet.
Inilah 5 diet dengan peringkat terendah menurut US News & World Report.
1. Diet keto
Peringkat 20 dari 24 diet adalah diet keto yang sangat populer. Pola makan ini tinggi lemak, protein sedang, dan rendah karbohidrat yang terdiri dari 70-75 persen lemak, 20-25 persen protein, dan 5-10 persen karbohidrat. Karena sumber energi utama dalam tubuh adalah karbohidrat, premis dari rencana ini adalah jika mengonsumsi makanan yang sangat rendah karbohidrat, tubuh akan mengubah lemak menjadi badan keton, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Artinya sebagian besar makanan berasal dari lemak murni seperti minyak zaitun atau minyak kelapa, dan sebagian makanan berasal dari protein seperti telur, ayam, dan ikan. Masuk ke ketosis membutuhkan waktu mulai dari beberapa hari hingga sekitar satu minggu, dan pelaku diet cenderung memiliki gejala seperti kelelahan, kelaparan, mual, sakit kepala, dan kabut secara keseluruhan. Penurunan berat badan bisa terjadi, tapi berapa lama orang bisa makan seperti ini?
Baca juga:
Diet ini masuk ke daftar lima terbawah karena ini tidak berkelanjutan, menghilangkan banyak nutrisi penting, dan sulit makan di luar.
2. Diet Atkins
Diet Atkins berada di nomor 21 dari 24 diet. Diet asli Dr. Atkins menghilangkan gula dan sebagian besar karbohidrat termasuk sebagian besar buah dan sayuran, berfokus pada makan protein hewani seperti ayam, keju, merah daging, dan ikan untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan.
Diet ini berhasil masuk ke 5 terbawah karena meminimalkan kelompok makanan tertentu sehingga bisa menyebabkan kekurangan gizi, melelahkan karena harus menghitung karbohidrat, dan sulit memilih makanan ketika harus makan di luar rumah.
Baca juga: Mau Diet Rendah Karbohidrat? Ketahui 4 Hal Berikut
3. Diet Optavia
Diet ini adalah versi terbaru dari diet Medifast yang populer, yakni program penurunan berat badan rendah karbohidrat dan rendah kalori. Sebagian besar makanannya berupa makanan kemasan yang disebut Fuelings.
Optavia adalah salah satu diet peringkat terendah 2023 karena diet ini dianggap berbahaya karena kurang dari 1.200 kalori per hari dan pembatasan konsumsi sumber kalsium, serat, dan potasium. Diet ini juga bukan untuk semua orang. Wanita hamil dan menyusui, penderita asam urat, dan mereka yang memiliki penyakit serius seperti penyakit hati, penyakit ginjal, kanker, dan gangguan makan tidak boleh mengikuti diet ini.
4. Diet SlimFast
Diet SlimFast dilakukan dengan mengganti dua kali makanan dengan shake, smoothie, atau bar SlimFast, tapi memungkinkan hingga tiga camilan yang disetujui SlimFast di antara waktu makan. Versi yang diperbarui sekarang memiliki aplikasi seluler yang menawarkan resep dan banyak lagi, dan diet mengklaim hasilnya hanya dalam satu minggu.
Diet ini berada di peringkat terbawah karena makanannya mahal, pengganti makanan tidak enak, diet ini membuat orang makan tidak teratur.
5. Diet makanan mentah
Meskipun terkesan sehat, diet makanan mentah atau raw food diet berada di peringkat terakhir dalam daftar diet terbaik untuk menurunkan berat badan di US News. Teori di balik rencana ini adalah makanan mengandung enzim alami yang akan rusak jika makanan dimasak di atas 116 derajat. Berat badan memang akan turun dengan diet ini, karena kalorinya rendah dan tidak makan makanan olahan yang tinggi kalori.
Dianggap buruk, diet ini butuh biaya yang agak mahal dan makan terlalu sedikit kalori bisa berbahaya bagi kesehatan. Satu studi yang diterbitkan, 30 persen wanita yang mengikuti diet selama sekitar 4 tahun kehilangan siklus menstruasi.
Baca juga: Sulit Konsisten Mewujudkan Resolusi Kebugaran di Tahun Baru? Coba Tips Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.